Chapter 4: Traitors

9.6K 1K 51
                                    

Chapter 4. Enjoy ^^
Thx for vomment.

***

Hermione memegangi perutnya yang terus berbunyi karena belum diisi apapun sejak malam tadi. Dia merutuki nasib sialnya saat inu.

Dia terus menunggu dan menunggu sampai seseorang membawakannya makan. Dan orang itu secara mengejutkan adalah Narcissa Malfoy.

"Ms. Granger, makanlah. Maaf aku baru bisa membawakanmu makanan sekarang" katanya dengan wajah menyesal yang samar. Wajahnya tetap datar dan dingin.

"Err... terima kasih Mrs Malfoy. Tapi, bukankah kau membenci Mudblood sepertiku? Kenapa kau.. yah kenapa kau repot-repot memberiku makan?" tanya Hermione takut takut.

"Itu dulu, Ms. Granger. Aku tak mau lagi mengikuti semua keumauan Dark Lord. Aku ingin keluargaku lepas darinya." Jawab Cissy membuat Hermione terkejut dan tak bisa berkata apa-apa.

"Aku hanya tak mau Draco terluka, Miss Granger... Dan kau boleh panggil aku Cissy saja." Ucap Narcissa lagi.

"Baiklah Cissy. Kau juga bisa memanggilku Mione saja. Dan err soal pernikahan..."

"Kau akan menikah dengan Draco, dear. Aku tahu dia menyebalkan. Tapi cobalah memahaminya, oke? Semua sikapnya itu disebabkan karena ketidakmampuanku untuk menghentikan segala obsesi kosong Lucius." kata Narcissa kepada Hermione.

"Tapi ini semua salah. Aku tidak ditakdirkan untuk menjalani ini semua. Aku harus bersama dengan Harry dan Ron. Mencari Horcrux untuk kemudian digunakan demi membunuh Voldemort" kata Hermione mulai merasa semuanya salah.

"Aku tahu. Katakanlah aku ingin bergabung dengan Potter. Aku hanya ingin membawa serta Draco ke tempat aman. Dia satu satunya buah hatiku. Dan aku tak akan pernah membuatnya menjadi manusia sampah seperti Lucius." Kata Narcissa.

Ia berlutut di depan Hermione, membuat gadis itu terkejut dan panik.

"Bangunlah, Cissy. Kumohon jangan seperti ini" kata Hermione.

"Tidak. Aku tidak mau bangun sebelum kau berjanji untuk membantuku melepaskan Draco dari iblis itu" Narcissa bersikeras. Matanya berkaca-kaca dan sarat akan ketakutan. Baru sekarang Hermione sadar bahwa wanita ini ketakutan karena berniat mengkhianati Dark Lord.

Hermione tak tega membuat wanita dihadapannya ini sedih. Dia hanya seorang ibu. Penuh kasih, seperti dirinya yang nekad meng Obliviate orangtuanya agar tidak terlibat. Namun nampaknya usaha itu sia-sia.

"Baiklah Cissy aku berjanji, tapi kumohon berdirilah." Pinta Hermione.

Narcissa yang merasa lega kemudian membawa Hermione ke dalam pelukannya. "Terimakasih, dear."

"Hermione" Narcissa bingung akan Hermione yang terdiam.

Ternyata tubuh itu melemas dalam pelukannya.

"Draco!! DRACO!" Teriak Narcissa sedikit panik.

"Ada apa sih, Mum?!" Tanya Draco dari luar.

"Cepat kemari! Bantu aku menaikkan tubuh Hermione ke ranjangmu" perintah Narcissa begitu Draco memasuki kamarnya.

Draco hanya menuruti kemauan ibunya. Ia menyelipkan tangannya ke lekukan leher dan lutut Hermione lalu mengangkat tubuh itu ke atas ranjang.

"Draco, ayo cepat buat Hermione sadar. Dia pasti lemas karena kelaparan." Kata Narcissa.

Mereka pun menyadarkan Hermione kemudian memberikan gadis itu makan secara perlahan.

***

Suasana canggung lagi lagi terjadi. Hermione melirik ke arah Draco yang hanya duduk mematung di pinggiran ranjang.

[END] Dramione-The Other Side of MalfoyOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz