Chapter 1: His Name

24.9K 1.3K 80
                                    

Ga kerasa cerita ini udah tamat. Ini ku repost ulang lagi ya, sekalian di edit, di berantas typonya...

Selamat membaca ^.^

***

Hermione Granger menatap sedih pada foto kedua orang tuanya. Sore tadi gadis berambut cokelat berombak itu menguatkan hati dan meng obliviate orang tuanya yang merupakan Muggle-bukan penyihir agar mereka tidak terimbas oleh kacaunya dunia sihir saat ini.

Semua itu ia lakukan hanyalah supaya mereka aman dari jangkauan Voldemort. Ia sudah  memutuskan untuk sepenuhnya membantu Harry Potter sahabatnya mengatasi Voldemort yang sudah meneror hidup mereka semua selama ini.

Lamunannya terhenti ketika dilihatnya The Burrow mulai ramai dipenuhi para Auror. Ada Alastor Moody, Tonks, dan masih ada yang lainnya.

Mereka masih asik berdebat dengan Molly dan Arthur mengenai cara memindahkan Harry ke tempat yang aman.

"Pokoknya keputusan sudah final! Kita yang akan membawa dia. Kita bisa pakai Polyjuice Potion. Hermione pasti dengan senang hati akan membuatkannya" putus Mad Eye ngotot pada lawan bicaranya yang lain.

Saat di hadiahi tatapan mematikan dari Mad eye, Hermione hanya tersenyum kecil dan melemparkan tatapan terserah-apa-maumu pada Mad eye.

Melihat tatapan-terserah-kalian-saja dari Hermione membuat mereka semua berhenti berdebat.

Sekarang mereka hanya perlu bersiap untuk pergi ke kediaman Dursley. Polyjuice potion telah menjadi bagian dari tanggung jawab Hermione. Mereka berangkat berombongan.

Ada juga Bill dan Fleur yang sebentar lagi akan menikah dalam waktu dekat. Mereka sepakat bahwa kegelapan tak akan pernah bisa menghancurkan harapan yang timbul di tengah kekacauan. Itulah yang membuat sihir tercipta ke dunia.

Setelah mengantar keluarga Dursley ke tempat yang aman, kini giliran Harry yang harus diamankan. Setelah mendengar rencana Mad eye, Harry seketika menolak keras.

"Cukup! Ini akan membahayakan kalian, tidakkah kalian memikirkan itu?!" Berkali-kali ia menolak membuat kesal Mad eye.

Hermione tidak bisa lagi tinggal diam. Hermione berjalan ke arahnya dan menarik sejumput rambut Harry untuk membuat Polyjuice potion.

"Hermione?!" Harry tampaknya sudah kehilangan kesabarannya.

"APA Potter?! Tidakkah kau tahu apa artinya menjadi seorang Potter?! Karena kaulah kami memiliki motif untuk berperang. Disini kaulah pemegang kendalinya. Tanpa ada kau, Dumbledore's Army tak akan tergerak.

Tak bisakah kau pahami betapa pentingnya arti hadir dirimu buat kami semua?! Kau mati, kami semua mati. Kau ingin kami hidup?! Maka itu ikutilah kami tanpa banyak bicara. Tidak ada gunanya lagi bersikap cengeng sekarang." Seru Hermione tajam.

Harry terdiam mendengar perkataan Hermione. Kini tak ada lagi atmosfir bersenang senang. Yang ada hanya beban yang semakin berat dan tak menentu menjelang peperangan. Mereka bahkan tidak lagi bisa tidur nyenyak seperti biasanya.

Lalu Hermione mulai memasukkan rambut Harry ke dalam ramuan dan serta merta memberikannya pada mereka yang akan menyamar menjadi Harry.

Wajah mereka berkedut, mulai berubah, rambut fleur yang panjang dan kecoklatan indah menjadi pendek dan menghitam, dan tubuh mereka yang jangkung, memendek sehingga sama seperti Harry yang asli.

Sekarang ada banyak Harry di rumah yang ada di Privet Drive

Mereka hanya perlu mengganti baju mereka lalu berangkat bersama satu orang dewasa. Tentu saja Harry yang asli bersama dengan Hagrid...

[END] Dramione-The Other Side of MalfoyWhere stories live. Discover now