Chapter 10: Room of Requirement (+)

13.2K 886 62
                                    

Ini dia kupersembahkan chap 10 utk tmn2 semuaa. 17+ dibawah. Mohon kebijaksanaannya dlm membaca ya.

Selamat membacaa ^.^

***

Hermione POV

Lagi lagi aku terbangun di tengah malam. Lagi lagi aku harus melihat Draco menghadapi segala mimpi buruknya.

Dia meringkuk seperti orang depresi di balik selimut. Bahkan saat aku menghinanya pengecut dia hanya diam dengan mata tak fokus.

Astaga apa sih yang sebenarnya di lakukan oleh Lucius pada putranya sendiri? Aku benar benar tidak habis pikir.

Malam ini adalah puncaknya, dimana ia benar benar menangis di depanku.

"Aarggh!!!"

"Draco! Tenanglah!!"

Tapi dia terus menjerit seperti orang gila bersamaan dengan air matanya yang terus berjatuhan.

Merlin.. Hatiku benar benar terasa seperti teriris melihatnya. Draco mulai lagi menjambaki rambutnya. Keadaannya benar benar sangat kacau sekarang.

Sudah berhari hari dia tidak bercukur. Matanya juga merah karena kurang tidur. Belum lagi wajahnya yang sekarang benar benar tirus.

"Akhhhh!!!"

"Draco! Kumohon tenanglaaah" pintaku lagi.

Dia tetap tidak mendengarkanku.

Terpaksa aku menarik paksa tangannya untuk melepaskan rambut pirang miliknya dari jari-jarinya.

Dia dengan tangan bergetar dan wajah basah karena air mata menatap ke arahku.

"Hermione"

Akhirnya dia membuka suaranya. Aku sudah cukup bersabar menunggunya bercerita tentang apa yang terjadi.

"Hermione" dia memanggilku lagi dengan suaranya yang agak serak.

"Ya aku disini." Aku membawa kepalanya mendekat ke arahku. Tidak ada penolakan ketika aku menariknya ke pelukanku.

Dia mengaitkan kedua lengannya ke pinggangku. Dan mulai menangis lagi.

Mungkin jika ada orang yang melihat kami dalam posisi ini mereka akan terkena serangan jantung ditempat.

Apalagi jika itu Ron ataupun Harry.

Aku hanya bisa mengelus kepala Draco perlahan sampai dia benar benar tenang. Kami terus duduk dalam posisi seperti itu sampai Draco berhenti gemetar ketakutan.

Dia melepaskan pelukannya.

"Maaf kau pasti terkejut dengan keadaanku." Dia sudah berhenti ketakutan tanpa alasan.

"Iya aku mengerti. Apapun yang dilakukan Lucius padamu tidak perlu kau ceritakan jika itu membuatmu tidak nyaman." Balas hermione.

Draco memgangguk pelan. Satu hal yang membuatku terkejut. Dia kembali membawaku kedalam pelukannya.

"Aku lelah.." Katanya.

Aku hanya bisa diam mendengarkan.

"Bahkan perang belum di mulai. Aku takut.. Aku tidak mampu membawa ibu keluar dari situasi menyedihkan ini." Lanjutnya lagi.

"Aku tahu. Bukan hanya kau yang lelah disini. Kau harus kuat untuk ibumu. Kalau bukan kau yang menolongnya siapa lagi, Draco?" Kataku mencoba untuk memotivasi dia agar semangat kembali.

Aku semakin pusing saja dibuatnya. Aku benar benar harus mencari kabar tentang Harry secepatnya. Tapi.. Bagaimana caranya!?! Itulah yang dari kemarin membuatku frustasi... Oh Merlin.

[END] Dramione-The Other Side of MalfoyUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum