Chapter 16: Sealed Memory

7.5K 712 90
                                    

Selamat membaca :)

***

Draco terlempar di tempat yang gelap. Matanya tidak bisa melihat apapun disana, bahkan setitik cahaya pun. Rasa dingin juga menemani tempat gelap itu semakin melengkapi rasa enggan Draco berada disana.

Dengan segenap keraguan yang coba ia singkirkan, ia berjalan maju selangkah demi selangkah menembus kabut putih yang tebal, ditemani cahaya redup yang mulai menerangi jalannya. Dan di tengah sana, ia melihat bayangan seseorang.

"Draco Malfoy" bisik orang itu yang ternyata seorang death eaters. Ia memakai atribut kebanggaannya. Sebuah topeng skull yang terlihat mengkilap akibat cahaya bulan yang menyirami mereka berdua.

Mereka ada di depan Hogwarts. Dengan sejuta keheningan yang tercipta, Draco mulai gemetar. Rasa takut yang familiar bagi tubuhnya.

Death eaters itu membuka topengnya.

"Haaah... hah...." Draco akhirnya bangun dan langsung mengubah posisinya menjadi duduk. Nafasnya sesak dan dia benci mengakuinya, mimpinya barusan sangat menyebalkan.

"Draco... Draco... ada apa denganmu? Kau mimpi buruk?" Tanya Hermione yang terbangun karena tubuh Draco yang terus bergerak gerak ketakutan.

Dengan tatapan linglung, ia menatap ke sekelilingnya. Dia berada di sebuah kamar kecil yang didominasi warna putih dan merah maroon. Perabotannya amat simpel namun terkesan elegant dan classy.

Ah, Draco ingat. Dia bertemu Hermione Granger di bar dan meminta wanita itu untuk menjadi istrinya. Sekarang ia sedang bermalam di sana, di rumah wanita itu.

"Maaf... aku mimpi buruk." Jawab Draco singkat untuk menanggapi Hermione yang masih menatapnya penasaran. Dia mengusap wajahnya yang penuh keringat dengan lemah.

"Apa yang kau mimpikan? Kau terlihat sangat ketakutan." tanya Hermione cemas.

"Bukan apa-apa. Cuma sedikit kilasan mengenai perang dengan si pesek dulu. Tapi... entahlah. Rasanya apa yang aku ingat selama ini terkesan melompat lompat. Seperti ada yang tidak aku ingat. Seperti... sengaja di tiadakan." Jawab Draco menatap ke Hermione.

"Mungkin hanya perasaanmu saja Draco. Ini masih jam 5 pagi. Kau masih mau tidur?" Hermione mencoba menenangkan Draco padahal dalam hati dia merasakan hal yang sama dengan apa yang dikatakan Draco. Bukan hanya pria itu, dirinya juga terkadang menampilkan kilasan balik peperangan dengan Voldemort yang tidak lengkap.

"Sepertinya aku tidak akan bisa tidur lagi. Kau sendiri?" Draco mengusap pelan wajahnya lalu beranjak dari ranjang berseprai putih bersih itu.

"Aku mau mandi dan memasak. Setelah itu mengantarkan Zee ke sekolahnya. Dan uhmm Draco, kapan aku bisa mulai bekerja di perusahaanmu?" Hermione bertanya tanpa bisa menjaga kontak mata dengan Draco.

Bagaimana tidak? Pria itu sekarang dalam keadaan shirtless. Dan Hermione tidak tahu kapan pria itu melepas kausnya. Padahal semalam mereka tidur Draco masih memakai kaus hitamnya. Well, dia lupa bahwa mantan partner ketua muridnya itu memang punya kebiasaan tidur tanpa memakai baju.

"Hari ini juga bisa... malah lebih cepat kau bergabung lebih baik." Jawab Draco dengan santainya.

"Kenapa begitu?" Tanya Hermione.

"Aku ingin membuat semua orang terkena shock jantung."

"Bisa kau jelaskan maksudmu Draco?"

"Itu cuma plan sementara sih. Pertama kau harus resmi bekerja di perusahaanku dulu. Sesudah itu nanti malam kau akan ikut aku ke Manor untuk bertemu bibi Alice. Untuk kedepannya lagi, aku berencana membuat scandal bersamamu. Tertarik Mrs Malfoy?"

[END] Dramione-The Other Side of MalfoyWhere stories live. Discover now