bagian 6

2 1 0
                                    

💞🥗HAPPY READING🥗💞

Sebuah mobil berwarna abu-abu masuk ke dalam area sekolah, hal itu tentu mengundang para siswa untuk berkumpul di koridor kelas.

"Rona!" teriak para siswa laki-laki ketika melihat Micin keluar dari mobil itu.

"Micin!" teriak para siswa perempuan melambai-lambaikan tangannya. Micin hanya tersenyum sembari melambaikan tangannya juga.

"Gak usah berantem lagi, belajar yang bener, Papah udah nyerah di gebukin Mamah kamu gara-gara ngedengerin kamu," ucap Gunawan mengusap kepala Micin kemudian mencium dahinya sekilas.

"Ternyata Papah masih sayang ya sama Rona," ucap Micin membuat Gunawan mendatarkan ekspresi wajahnya.

"Andai saya udah gak sayang sama kamu, andai kemarin saya gak bawa kamu ke rumah sakit, andai saya gak datang ke UKS, sudah pasti anak ini gak akan bisa ngomong," ucap Gunawan meninggalkan Micin ke ruangannya.

"Ih Papah, Rona kan cuma bercanda," ucap Micin menghentakkan kakinya.

"Candaanmu itu membuat saya kesal," ucap Gunawan tanpa menoleh.

"Kan cuma bercanda loh," ucap Micin berjalan menuju kelasnya.

"Candaanmu ngeselin," sahut Gunawan yang sudah jauh dari parkiran mobil.

Mereka akan terus saling menyahut sampai suara mereka sudah tak terdengar lagi.

~~~

"Cin, lo tau kabar si Jahe gimana?" tanya Bucin yang dibalas gelengan oleh Micin.

"Tunggu Papah ngomong aja, kalo gak kita tanya langsung ke Papah," sahut Micin yang sibuk merangkum.

"Btw, gue liat rangkumannya ya," ucap Bucin cengengesan.

"Ah, biasanya juga lo suka liat rangkuman gue," ucap Micin melirik Bucin sekilas kemudian melanjutkan merangkumnya.

"Baik, yang sudah menyelesaikan rangkumannya silahkan dikumpulkan dan kalian boleh istirahat," ucap sang Guru membuat Bucin menganga.

"Cin udah belum?"

"Belum, selembar lagi," ucap Micin sibuk menulis.

"Buruan."

"Sabar napa," kesal Micin karena Bucin terus menggoyangkan lengannya.

"Nih, liat punya Mai aja, Mai udah selesai kok," ucap Masako memberikan buku catatannya.

"Uuuh, ya ampun Mai, baik banget sih kamu, udah baik, cantik lagi, uuh makin sayang, muacchh love you gede-gede buat kam--"

Bletak!

"Aaww ... sakit Roy, gue cuma bercanda, sensitif amat sih," kesal Bucin mengusap kepalanya yang dilempar tipe-X oleh Royko.

~~~

"Cin, gimana? Mau ke ruang bokap lo dulu, apa isi lambung dulu?" tanya Bucin yang sudah tak sabar.

"Emm ... isi lambung dulu aja deh, soalnya bokap gue jam segini lagi ke kantor nyokap gue," ucap Micin setelah melihat arlojinya.

"Roy, tanggung jawab lu, pala gue benjol gara-gara lu lempar tipe-X," ucap Bucin memegang pelipisnya yang terdapat benjolan kecil.

"Lemah," ucap Merica tepat di depan wajah Bucin.

"Udah gak usah berantem, ayo kita ke kantin, keburu tempat duduk kita di ambil," ucap Malika dengan wajahnya yang menahan lapar.

Bumbu Dapur & Bucin (Remake)Where stories live. Discover now