bagian 4

1 1 0
                                    

Halo guys, aku balik lagi ...

💞🥗HAPPY READING🥗💞

"Ah anjir, gue gak jadi ke kantin 'kan, gara-gara nulis nama orang yang mau ikutan lomba," kesal Sajiku membanting pena yang ia pegang.

"Si goblok kena muka gue," kesal Bucin kala pena yang Sajiku banting mengenai dahinya.

"Suruh siapa lo duduk di situ."

"Yeeeh, bukannya minta maaf malah ngajak gelud," ucap Bucin berdiri dari duduknya.

"Loh? Bukannya lo lagi kejar-kejaran sama si Micin? Kok tiba-tiba ada di sini?" tanya Lengkuas sembari mencari keberadaan Micin.

"Si Micin mana?" tanyanya lagi.

"Dia mampir ke kantin," ucap Bucin membuat Sajiku menganga.

"Si anjir gak ngajak-ngajak, gue sumpahin sendok di kantin pada ilang, biar dia gak bisa makan," kesal Sajiku berjalan menuju kantin. Bucin dan yang lainnya ikut ke kantin juga.

"Lah, kok lo sedeng, Cin?" tanya Bucin ketika melihat Micin yang sedang makan.

"Kagak, gue masih waras," sahut Micin mengaduk-aduk bubur yang ia beli.

"Lu gila Cin, masa makan bubur pake sedotan," ucap Lengkuas membuat para laki-laki di kantin langsung menoleh ke arah Micin.

"Ya abisnya, sendoknya di cuci semua," ucap Micin kembali menyedot buburnya menggunakan sedotan.

"Lah, ini sendok bertaburan di meja, lo bilang di cuci semua," ucap Lengkuas mengusap dadanya tak percaya.

"Itu mah sendoknya mereka," ucap Micin menunjuk para laki-laki yang ada di meja di sebelahnya.

"Lah, gue kira doa gue dikabulin, ternyata gue salah," ucap Sajiku tak percaya.

"Huuu, udah tau si Micin mah punya fans yang rela sendoknya dikasihin ke si Micin, lah elo malah doa-in si Micin gak dapet sendok, goblok lo," ucap Lengkuas membuat Sajiku emosi.

"Lo. Perasaan baru dua jam lebih deh di sekolah ini, kok bawaannya pen ngajak gelud mulu ya," kesal Sajiku menatap Lengkuas heran.

"Kan dari dulu sifat gue emang kayak gini nyot," ucap Lengkuas bersidekap.

"Udah gak usah gelud mulu mulutnya, waktu kita tiga menit lagi buat makan makanan di kantin ini," ucap Micin menyedot habis buburnya. Royko langsung melihat arlojinya.

"Bukannya bel masuk udah bunyi sepuluh menit yang lalu?" tanya Royko heran.

"Iya. Tadi tuh gue minta tambahan waktu ke Bokap gue dengan alasan gue belum makan karena gue harus nulis nama-nama siswa yang mau ikut lomba. Jadi, ya khusus kelas kita istirahatnya ditambahin sepuluh menit," jelas Micin membuat semua orang mengangguk.

"Tapi bukannya mereka anak kelas IPS 2, kok mereka ada di sini?" tanya Masako membuat yang lainnya bingung ingin membalas apa, jika mereka salah bicara sedikit saja maka Royko akan menatap mereka tajam.

"Mungkin ... emmm ... gak tau ya," ucap Micin tak jadi menjawab, karena ia tau apa yang akan ia bicarakan pasti Royko akan berkata 'jangan bohong!'.

"Gak usah dipeduliin mereka mah," ucap Bucin membawa beberapa mangkuk bubur ke meja Micin.

"Sejak kapan lo mesen bubur 6 mangkok?" tanya Merica yang ikut duduk disebelah Micin.

"Sejak masuk kantin," ucap Bucin langsung memakan buburnya dengan sendok yang bertebaran di meja Micin.

"Dah buruan makan, gue ke kelas duluan," ucap Micin melihat arlojinya yang menunjukkan pukul 10.39.

"Gue gak makan," ucap Royko berjalan meninggalkan kantin. Royko menghentikan langkahnya.

Bumbu Dapur & Bucin (Remake)Where stories live. Discover now