bagian 5

1 1 0
                                    

💞🥗HAPPY READING🥗💞

Bel istirahat kedua sudah berbunyi, BD&B team saat ini tengah berjalan di koridor kelas.

"Gue ke kelas sebentar," pamit Royko kemudian berlari tanpa menunggu jawaban dari ketujuh temannya.

"Kuylah, gue harus lunasin bubur tadi pagi," ucap Bucin kembali berjalan dengan wajah masamnya.

~~~

"Eh, Cin, lo mau mesen makan lagi gak?" tanya Malika membuat Bucin mendengus kesal.

"Tadinya pengen, tapi ... ." Bucin mengalihkan pandangannya ke arah Lengkuas, sedangkan sang empu hanya menyengir lebar.

"Ya udah, nih, gue traktir," ucap Lengkuas mengeluarkan uang lima ribu dari sakunya.

"Lima ribu? Dapet apa gue pake duit lima ribu?" tanya Bucin sembari menyomot uang tersebut.

"Ye si kampret, mulutnya mah protes, tapi tangan tetep ngambil tuh duit," sungut Lengkuas kemudian melahap kembali keripik di tangannya.

Gedebuk!

Prang!

"Setan lo!" Terdengar teriakan keras dari belakang Bucin. Bucin yang mendengar teriakan itu langsung memutar tubuhnya dan melihat apa yang telah terjadi di sana.

"Lo sengaja nyandung gue 'kan, biar gue jatoh, hah?!" Terlihat Jahe sedang mengamuk di sana. Bucin dan kelima temannya pun langsung mengenali siapa perempuan yang sedang bersama Jahe itu.

"Gue gak nyandung lo sialan!" Micin berdiri dari duduknya sembari memegang nampan berisi pecahan beling yang tadi jatuh saat Jahe menabraknya.

"Halah, lo gak usah banyak bacot deh, gue tau kok, kalo lo yang nyandung gue 'kan? Udah lo ngaku aja jalang! Lo gak mau liat gue deket-deket sama Roy, 'kan? Dan sekarang lo mau nyakitin gue karena gue terus-terusan deketin si Roy, bilang kalau lo iri Mbak!" tuduh Jahe membuat Micin mengeratkan genggamannya pada nampan yang ia pegang.

"Lo apa-apaan sih? Lo harusnya sadar diri! Semua yang lo omongin itu bukan perbuatan gue tapi perbuatan lo sendiri! Lo iri sama gue karena gue selalu deket sama Roy, lo berusaha nyingkirin gue karena lo cemburu dan lo gak suka liat gue deket-deket sama Roy!" murka Micin dengan wajah yang sudah memerah menahan amarah.

"Lo gak usah banyak bacot setan!" Jahe langsung menggebrak nampan yang di pegang Micin mengakibatkan dentingan nyaring yang terdengar dari beling yang berjatuhan ke lantai.

Semua orang di kantin menatap Jahe ngeri, bahkan ada yang menjerit kala kakinya terkena pecahan beling yang jatuh ke lantai.

Jahe berjongkok kemudian mengambil beling yang berukuran sedang lalu melemparnya ke leher Micin.

"Aw!" pekik Micin kesakitan sembari memegang lehernya yang mulai mengeluarkan banyak darah.

Semua orang refleks berdiri karena terkejut, termasuk anggota BD&B team. Mereka berenam melebarkan matanya saat melihat kelakuan Jahe yang sudah di luar kendali.

Dengan tangan terkepal, Bucin berjalan mendekati mereka berdua. Bucin langsung menyeret Jahe ke arah lapangan kemudian menghempaskannya.

"Mau lo apa, bang***?!" Bucin menarik kerah baju Jahe.

"Lo belum pernah gue tinju, ya? Kalo lo mau gue tinju, ngomong! Biar gue tinju lo sampe mati!" Cerca Bucin mendorong Jahe hingga jatuh tersungkur. Bucin berjongkok di depan Jahe kemudian menamparnya dengan keras.

"Urusan kita belum selesai!" Seru Bucin berdiri kemudian kembali ke kantin dengan nafas memburu.

Seakan tau isi pikiran Bucin, seorang siswi langsung memberitahu kalau Micin dan teman-temannya sudah pergi ke UKS.

Bumbu Dapur & Bucin (Remake)Where stories live. Discover now