"Selamat pak bayi anda laki-laki," Ravel hanya mengangguk dengan wajah pucatnya entah kenapa dia malah bergerak keluar dari pada menemani istrinya dan saat pintu terbuka Ravel tumbang, lelaki itu pingsan.

•••

Aluna membuka matanya pandangan pertamanya jatuh kepada box bayi yang ada disampingnya, box Bayi yang menarik perhatian Aluna.

"Bunda," panggil Aluna lirih.

"Iya sayang?"

"Itu anak alu?" Tanyanya pelan.

"Iya sayang, anak kamu sama Avel," jawab Nia.

"Alu mau liat nda."

Nia mengangguk lantas mengambil bayi kecil yang ada di box itu untuk didekatkan kepada sang ibu. Arsi mama dari Alkar membantu Aluna bangun dan menyusun bantal agar Aluna nyaman.

Nia memberikan bayi lelaki itu kepada Aluna dan diterima dengan hati-hati oleh ibu baru itu. Mata Aluna berkaca-kaca, bayi lelaki ini sangat lucu. Aluna jatuh cinta kepada putranya sendiri.

"Anak mama yang ganteng," bisik Aluna penuh haru.

"Selamat datang kesayangan mama dan papa."

•••

Ravel bangun dari pingsannya orang pertama yang dia lihat adalah Alkar dan Agam.  "Kenapa gua disini?" Tanya Ravel sambil memijat kepalanya yang sedikit pusing.

"Kenapa gua disini? Lo pingsan!" Jawab Agam ngegas.

Ravel meringis dia tidak ingat. "Aluna dimana?"

"Ruang sebelah."

"Gua mau kesana."

Mereka mengangguk dan membantu Ravel turun dari brankar. "Gua gak sakit parah gak usah di papah," ucap Ravel kesal.

Reflek Alkar dan Agam melepas papahan mereka hampir membuat Ravel jatuh.

"Santai gila!"

"Lo nyuruh lepas," jawab Alkar santai.

Ravel mendengus dia berjalan dengan pelan menuju ruangan istrinya. "Yang mana?" Tanya Ravel ngegas.

"Kanan," jawab Agam.

Ravel membuka pintu kamar itu lalu...

"NGAPAIN KAMU MASUK KAMAR ISTRI SAYA?!"

Ravel tersentak lantas langsung menutup pintu ruangan tadi sedangkan Agam dan Alkar sudah tertawa ngakak dibelakang.

"Anak setan Lo semua!" Umpat Ravel.

Agam tadi sengaja menunjuk asal kamar, entah apa tujuannya.

"Ayok ke kamar bini Lo," ajak Alkar.

Mereka memasuki ruang VIP disana sudah ada banyak orang dan pandangan Ravel jatuh kepada istrinya yang sedang memberikan asi kepada putra mereka.

"Sayang," gumam Ravel.

Aluna mendongak dengan senyum merekahnya, dia menyuruh Ravel mendekat. Sedangkan keluarga sudah keluar memberikan privasi kepada kedua orang tua baru itu.

"Dia ganteng, mirip aku," ucap Aluna dengan senyum lebarnya.

"Aku bahkan mau anak-anak aku mirip kamu semua," bisik Ravel ditelinga Aluna.

"Hay baby boy! Welcome world sayang. Ini papa, papa Ravel," bisiknya pelan.

Aluna tersenyum harus tangannya dengan lembut mengelus pipi buntal putranya itu.

"Namanya siapa?" Tanya Aluna.

"Alvarendra Armando Marrison, artinya anak laki-laki cerdas dan pejuang."

"Namanya bagus," puji Aluna.

"Jadi anak baik ya sayang," bisik Ravel.

•••

Hello!

Apa kabar?

HAHAHAHAHAHHA Ravel punya anak kalian kapan?😭

Jangan lupa vote, komen dan share!

Babay

See u next chapter.

Happy end

Sad end

Sad end

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
RAVEL-ALUNA [END]Where stories live. Discover now