47. RAVEL-ALUNA

11.6K 1.4K 103
                                    

I hope you will enjoy with my stroy

Don't forget to clik stars n coment
Thank you

Happy reading all!

•••

47. RAVEL-ALUNA

Aluna terbangun dari tidurnya, dia menatap Ravel yang tertidur sambil memeluk guling. Aluna bangkit dan berjalan dengan pelan menuju kamar mandi dia ingin membersihkan tubuhnya yang terasa lengket. Aluna menatap bercak merah pada lehernya ini perbuatan Ravel semalam.

Aluna menutupinya dengan sweater rajut coklat muda dengan potongan leher yang tinggi. Dia membangunkan Ravel tapi lelaki itu tidak ingin bangun jadilah Aluna hanya membiarkannya saja.

Aluna turun ke dapur, mereka masih di hotel tapi disini ada ruang makan untuk para keluarga kumpul. "Aduh pengantin baru, baru keluar kamar ya?" Goda sang tante.

Aluna hanya tersenyum malu dan duduk di samping sang bunda.
"Ravel-nya mana sayang?" Tanya Nia lembut.

"Masih tidur bunda."

"Aduh kecapean banget ya abis olahraga malam," goda sepupu Ravel.

Mereka terbahak melihat wajah merah Aluna, gadis itu lantas menunduk menyembunyikan wajah merahnya.

"Berhenti menggoda istri Ravel aunty," ucap Ravel sambil mencium sekilas dahi sang istri.

Istri hsbeusbsi rasanya Aluna ingin terbang, pangkatnya naik lagi menjadi istri Ravel yang sah Dimata agama dan tuhan. Rasanya senang setelah semua yang mereka lewati

Ravel duduk disamping Aluna dia menatap piring istrinya yang masih kosong. "Kenapa belum makan hm?"

"Hm..hmm..hm... Kenyang gua makan yang uwu uwu," ucap sepupu perempuan Ravel.

"Iri," jawab Ravel santai.

"Gak papa nunggu kamu sekalian," jawab Aluna.

"Kenapa belum makan hm?" Ledek sepupu Ravel.

Lantas semua keluarga tertawa terbahak-bahak, melihat raut merah Aluna dan kekesalan Ravel. "Berhenti goda istri Ravel kasihan pipinya merah," marah Ravel.

Keluarga langsung diam tapi mereka tetap melirik ke arah Ravel dan Aluna, mereka berusaha menahan tawa melihat Ravel yang begitu lembut memperlakukan Aluna mereka sedikit kaget.

Setelah selesai sarapan Ravel langsung membawa Aluna ke kamarnya lagi, lelaki itu mendudukan Aluna di meja rias gadis itu.

Emang masih gadis?

"Kenapa gak tunggu aku?" Tanya Ravel.

"Kamu lama bangunnya."

"Ya tapi kamu harusnya tetap tunggu aku dong! Kan aku suami kamu gak seru banget baru bangun tidur liatnya bantal guling bukan wajah cantik istri," oceh Ravel.

Aluna mendengus tadi dia sudah membangunkan lelaki ini tapi dia tidak ingin bangun dan sekarang lelaki itu mengoceh panjang.

"Kamu bacot banget," cetus Aluna.

Ravel tersentak, dia menatap Aluna tajam sedangkan yang di tatap hanya tersenyum polos. "Bilang apa kamu?" Ucap Ravel.

"Gak ada kok," jawab Aluna.

"Bohong sama suami dosa."

"Enggak bohong kok, kuping kamu lagi bermasalah kali!"

"Ulangi ucapan kamu atau aku buat gak bisa jalan?"

RAVEL-ALUNA [END]Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ