44. RAVEL-ALUNA

12K 1.6K 107
                                    

I hope you will enjoy with my stroy

Don't forget to clik stars n coment
Thank you

Happy reading all!

°🌳🌳🌳°

44. RAVEL-ALUNA

Semuanya sudah kembali seperti semula, hari ini Ravel sudah mulai sibuk dengan persiapan ospeknya karena besok pagi dia akan ospek.

"Baju kamu mana?"

"Ikat pinggang?"

"Topi kamu."

Masih banyak lainnya, Aluna adalah yang paling heboh sedangkan Nia hanya membantu sedikit saja dan orang yang akan melaksanakan ospeknya malah bermain game.

"Avel!" Kesal gadis itu.

"Kenapa sayang? Bentar lagi push rank ini!"

"AH TOLOL! MATI BEGO!"

Aluna mendengus kesal, dia mencabut WiFi yang ada di kamar Ravel, memang setiap kamar ada WiFi jadi kenceng.

"Eh? Kok?"

"SAYANG! MATI AKU NANTI!"

"Kamu itu besok ospek Ravel! Ini barang-barang kamu! Diapain sendiri aku gak mau bantu kamu lagi! Aku mau tidur bye!"

Aluna langsung keluar dari kamar Ravel tidak perduli dengan barang-barang lelaki itu toh tinggal di masukkan kedalam tas saja.

"SAYANG!"

Ravel segera turun dari kasur hingga lelaki itu terjerembab di lantai karena kakinya yang terlilit selimut. Dengan terseok-seok Ravel menuju kamar Aluna.

"Aaaaaaaaa sayang!!!!"

"Jangan ngambek!!!"

Tok...tok...tok...

Ravel mengetuk pintu berulang-ulang, gadisnya marah.

"Alu sayang! Jangan ngambek dong!"

"Alunaaaaa!!!!"

"Ih kok ngambek?"

"BRISIK PERGI SANA! MAIN GAME AJA!" teriak Aluna kesal dari dalam.

Tadi Ravel meminta bantuan Aluna untuk menyiapkan barangnya dan sebelum itu sudah ada kesepakatan bahwa Ravel harus membantu Aluna menyiapkannya dan Ravel menyetujui itu tapi lelaki itu malah bermain game.

"Sayang maaf!"

"Aluna!"

"Calon istri!"

"Agrhhh Luna jahat!"

"Avel gak laik!"

Ravel kembali kedalam kamarnya dia memasukkan barang-barang yang sudah Aluna siapkan. Biarkan besok setelah pulang dari ospek dia membujuk Aluna atau tidak besok pagi.

•••

Keesokan paginya Ravel bangun terlambat, lelaki itu kelabakan menyiapkan pakaiannya ditambah Aluna tidak membantunya. Ravel turun dengan tergesa-gesa.

Bajunya tidak di kancing dengan benar, dahi terikat di dahi, ikat pinggang baru disela-sela rambut yang masih basah dan berantakan kaos kaki berceceran serta sepatu yang  berbeda-beda warnanya.

"ASTAGFIRULLAH RAVEL!" pekik Nia heboh.

"Apa sih bunda? Bunda diem ya! "

RAVEL-ALUNA [END]Onde as histórias ganham vida. Descobre agora