28.RAVEL-ALUNA

18.5K 2.2K 164
                                    

I hope you will enjoy with my stroy

Don't forget to clik stars n coment
Thank you

•••

Mereka kan latarnya luar negeri jadi pergaulannya juga ngikut luar ya, jangan di tiru.

H A P P Y R E A D I N G

28.RAVEL-ALUNA

Malam harinya, Ravel dan Aluna mendatangi kantor Ravel untuk acara menjawab pertanyaan para wartawan tentang hubungan mereka.

Ravel mengenakan tuxedo hitam dan Aluna mengenakan dress sederhana selutut. Kedua pasangan itu tampak serasi dengan Ravel yang merangkul pinggang Aluna dengan mesra.

Ravel menarik kursi mempersilahkan Aluna duduk.

Pukul 20.00 acara dimulai, wartawan sudah menyiapkan banyak pertanyaan untuk pasangan ini.

"Tuan, sudah berapa lama anda menjalin hubungan dengan nona Aluna?"

"Sekitar enam bulan yang lalu," jawab Ravel santai.

"Apa yang membuat anda yakin untuk mengikat nona Aluna?"

"Entah lah, saya merasa bahwa dia adalah jodoh saya."

"Nona dimana pertama kali anda bertemu dengan tuan Ravel?"

Aluna diam tidak menjawab.

"Di mansion Wiratama," jawab Ravel.

"Apakah nona Aluna berasal dari keluarga terpandang juga?"

Ravel mengetatkan rahangnya kenapa semua pertanyaan wartawan seperti ingin menguak latar belakang gadisnya?

"Untuk itu saya dan Aluna tidak akan menjawab karena itu adalah privasi gadis saya. Dan untuk kalian jika ingin bertanya berilah pertanyaan yang berbobot dan bermoral. Wawancara malam ini saya tutup."

Ravel tidak suka jika ada seseorang yang mencari tahu latar belakang Aluna. Karena menurutnya itu tidak sopan.

"Sayang," panggil Ravel kepada Aluna.

"Iya kenapa?"

"Jangan sedih."

"Gak papa kok, lagian aku juga anak ayah jadi gak papa. Ayah ngelakuin itu semua buat keselamatan aku jadi gak masalah," jawab Aluna santai.

Ravel membawa Aluna kedalam pelukannya mengusap lembut rambut gadis yang akan menjadi istrinya nanti.

"Ayok ikut aku, kita jalan lagi berdua," ajak Ravel.

"Kita dari pagi udah bareng loh? Kok masih mau pergi lagi?" Tanya Aluna.

"Besok kamu udah tinggal sama ayah dan bunda. Dan aku cuma ada waktu dua hari dalam satu minggu untuk bareng kamu. Jadi aku mau habisin waktu aku sama kamu sebelum kamu di monopoli oleh ayah dan bunda."

Aluna mengangguk, dia setuju apa yang dikatakan Ravel nantinya dia akan jarang bertemu Ravel, Aluna akan sibuk dengan sekolah dan Ravel sibuk dengan kuliah dan kantor.

Ravel membawa Aluna ketaman, sudah malam jadi sepi hanya ada mereka disana ditemani oleh terangnya lampu tangan dan cantiknya langit yang bertabur bintang.

Ravel menatap Aluna dari samping, cantik. Aluna selalu cantik dan selalu bisa membuat Ravel jatuh cinta berkali-kali. Gadis itu punya daya tarik tersendiri.

"Aku punya hadiah untuk kamu," ujar Ravel.

"Apa?" Tanya Aluna.

Ravel mengambil gitar yang ternyata sudah disiapkan disamping kursi tempat mereka duduk. Ravel memetik gitar menyanyikan lagu yang sedang viral.

RAVEL-ALUNA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang