All Day With Alden

19.2K 3.1K 47
                                    

Waktu yang Lily tunggu-tunggu selama ini akhirnya datang. Waktu ulang tahun Alden! Lily mempunyai banyak sekali rencana untuk memeriahkan hari yang ditunggu-tunggunya ini.

Lily sudah siap dengan baju hangat dan riasannya. Benar-benar malam yang sibuk bagi Lily. Padahal orang yang ulang tahunnya saja tidak excited sama sekali. Alden sedang buruk moodnya akhir-akhir ini, maka dari itu Lily ingin memperbaiki mood Alden dengan segala hal yang Lily rancang dari jauh-jauh hari.

Saat pagi tadi, Lily sengaja tidak mengucapkan selamat ulang tahun. Dan Lily tebak mungkin gara-gara itu Alden moodnya semakin buruk. Alden pikir tidak ada yg mengingat ulang tahun Alden sama sekali.

Lily mengambil dua hadiah yang ia sudah bungkus dengan rapih dan memasukkannya kedalam masing-masing kantung jubahnya yang dalam. Setelah merasa sudah siap semua, Lily melihat jam yang masih menunjukkan jam 10.30 malam. Melihat itu Lily menjerit kecil sangat excited untuk membangunkan Alden.

Dengan cepat Lily melangkah membuka pintu kamarnya, lalu berlari di sepanjang koridor dan membuka kamar Alden dengan perlahan. Selain Lily tidak mau membangunkan Alden dengan cepat Lily juga tidak mau membangunkan si curut Leo yang kamarnya tidak jauh dari kamar Alden. Bisa hancur semua rencana Lily kalau Leo ikut.

Lily menutup pintu kamar Alden dengan perlahan, lalu menghampiri Alden yang sedang berbaring di tempat tidurnya.

Lily memerhatikan wajah Alden yang terlihat polos dan tampan, tangannya perlahan terulur ingin menepuk pipi Alden yang sangat amat menyegarkan mata Lily itu.

"BOO!"

Lily menjerit kecil sampai terjatuh dari duduknya di tempat tidur. Alden yang tertawa menjadi khawatir melihat Lily yang ngusruk di bawah.

"Lily?" Tanya Alden yang wajahnya menyembul dari atas tempat tidur. Lily dengan sekuat jiwa raga menahan rasa kesalnya ingin menonjok wajah tampan itu.

'Lily ingat dia sedang ulang tahun sekarang, biarkan saja.' Batin Lily.

Lily mendonggak lalu tersenyum kearah Alden, "Main yu!" Ajak Lily sambil bangkit dari jatuhnya.

"Main? Jam berapa ini Lily?!"

Lily memutar bola matanya jengah, "Ini-kan tahun baru semua orang pasti sedang berpesta kembang api di kota sana!"

Lily menarik tangan Alden, "Pokoknya cepet ganti baju sana!"

"Ihh Lily..." Alden merengek namun Lily menutup kedua telinganya dengan tangan.

Sepuluh menit berlalu Lily mulai jengah menunghu, "Kak Aldennn ko lama bingittt si?"

"Iya ini selesai ko."

Lily berdiri melihat Leo yang sudah rapih di hadapannya, "Ayo berangkat!"

"Eh kita mau ke kota? Memang pak kusirnya ada?"

"Ada, Lily sudah memintanya dari jauh-jauh hari."

Tak ada jalan lain, Alden akhirnya mengalah mengikuti gadis kecil kesayangannya itu. Mengingat itu Alden tersenyum lalu dengan gemas tangannya merangkul Lily yang jauh lebih pendek darinya. Umur Lily memang masih 12 tahun, namun tubuhnya lebih tinggi dari anak seusianya. Tapi tetap saja jika di bandingkan dengan Alden, tubuh Lily masih setara dengan dadanya Alden.

Mereka berduapun berjalan beriringan keluar dari kamar Alden. Dengan langkah perlahan keduanya berjalan menuju pintu belakang. Namun mereka tidak tahu, kalau Leo mengikuti mereka.


🎆🎆🎆

Dengan perjalanan yang menempuh waktu cukup lama, mereka akhirnya sampai di kota. Benar saja, semua orang berkumpul berbahagia menunggu kembang api. Jam sudah menunjukkan pukul 11.40 yang sebentar lagi pergantian tahun.


Udara yang dingin, dan tumpukan salju tidak menyurutkan kemeriahan para warga untuk menyambut tahun yang baru. Lily menggenggam lengan Alden erat, "Kak Alden, ayo ke sana!" Lily menunjuk atap toko peralatan dapur.

Alden bingung dengan ajakan Lily, sebenarnya apa rencana gadis kecilnya ini?

"Lily sudah membayar pemilik tokonya, Lily ingin meminjam atapnya untuk melihat kembang api, karena hanya toko itu yang memiliki pemandangan yang sangat indah. Lily juga sudah mempersiapkan alat piknik kita disana."

Alden menggelengkan kepala mendengar ocehan Lily. Akhirnya Alden mengikuti kemanapun kaki Lily melangkah. Saat sudah sampai di toko itu, Lily bertegur sapa dengan pemiliknya.

"Paman, ini aku Lily!"

"Ohh kamu, ayoo masuk! Sudah hafalkan jalannya kemarin?"

Lily mengangguk mengiakan.

Mereka berdua akhirnya sampai di atap, betapa Lily dan Alden terkejut melihat pemandangan malam kota yang gemerlap indah. Di temani suara orang-orang yang terdengar begitu bahagia menikmati kebersamaan.

Lily dan Alden berpandangan dengan mata yang sama-sama berkaca-kaca. Indah, pikir mereka bersamaan.

Alden memeluk Lily dari samping dengan sebelah tangannya. Keduanya benar-benar menikmati keindahan kota yang jarang mereka nikmati.

Saat sedang hanyut dalam keindahan, tiba-tiba suara menara jam yang menandakan jam 12 malam berbunyi, di temani letupan kembang api di langit mengangetkan mereka berdua. Mata Lily berbinar melihat betapa cantiknya kembang api itu meletup di udara, untung saja salju tidak turun saat ini.

Benar-benar moment yang tidak akan pernah Lily dan Alden lupakan. Lily melihat kebawah, semua orang menikmati moment ini. Mereka merangkul dan memeluk keluarga dan pasangannya. Lily tersenyum melihat itu semua.

Matanya beralih kearah Alden, lalu beralih kembali kepada kembang api yang tak henti meletup di langit. Lily lalu merogoh sakunya.

"Alden..." Panggil Lily.

Alden menoleh, menatap Lily yang sedang tersenyum lebar kearahnya.

"Selamat ulang tahun!" Ucap Lily yang tentu saja membuat Alden terharu bahkan air mata sudah menggenang di pelupuk matanya.

"Lily.." Bisik Alden lirih.

"Maaf Lily telat, tapi Lily sudah merencanakannya."

Alden tak kuasa menahan haru, Alddn langsung saja memeluk Lily dengan erat. Menyalurkan betapa bahagianya ia bertemu dengan gadis kesayangannya ini.

"Lily cepatlah bertumbuh dewasa!" Bisik Alden yang membuat Lily tersenyum.

Mereka hanyut dalam kebersamaan, tanpa mereka ketahui Leo memantau mereka dari pintu masuk.

'Akan aku biarkan mereka menikmati kebersamaannya itu untuk kali ini.' Batin Leo. Diam-diam, Leo juga tersenyum melihat adiknya dan Alden benar-benar terlihat serasi di sana.

TBC

Sebelumnya aku benar-benar pengen berterimakasih sama kalian yang udah vote dan baca cerita ini. Beribu-ribu terimakasih aku ucapkan, semoga kalian selalu diberikan kesehatan❤

Oh iya maaf ya kalau ada typo😹

—Lovey'all💋

I'm Yours Kaisar!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang