! ! L e o ! !

18.5K 3K 40
                                    

Sejak Leo pergi dari kamar Lily, Lily tidak bisa berhenti bergetar, takut kalau Alden-nya akan pergi. Lily bahkan tadinya ingin menemui Alden secara langsung saat ini juga, tapi kata Leo, Alden sedang istirahat karena baru saja pulang. Lily tidak tega untuk membangunkannya.

Lily tidak bisa tidur sedetik-pun, pikirannya melayang-layang tak karuan. Ashton memilih Valerie, Leo... anak itu hanya pulang saat musim dingin, sedangkan Alden? Lily tidak sanggup membayangkan Alden-nya juga akan pergi.

'Masa Lily main bersama anaknya Momo sama Dizzy terus? Lilykan bosan! kalau ada Alden-kan bisa modus!' Batin Lily menggerutu.

Lulu si bebek bar-bar menghilang bersama tujuh anaknya. Lily pikir, pasti Lulu di hasut suaminya untuk tinggal di sungai. Saat mengetahui Lulu menghilang, Lily hanya bisa menangis. Dan Lily tak sanggup kehilangan Alden seperti kehilangan Lulu.

Lily memukul-mukul kasurnya gemas, harus bagaimana? kenapa semuanya perlahan meninggalakan Lily? Apakah akhir dari novel ini semakin... ahh tidak, tidak!

"Besok! Besok harus bertanya langsung pada Alden!"  Ucap Lily sambil menggepalkan tangannya, lalu merebahkan tubuhnya dan terlelap.

Padahal siapa tadi yang susah tertidur?

Keesokan Harinya

Tepat pukul 3 pagi, Lily sudah terduduk di depan pintu kamar Alden. Anak itu menunggu di temani Chuk anaknya Momo. Dengan mata yang beler Lily menguap lalu menggaruk rambutnya yang seperti rambut singa.

"Tik...tok...tik...tok... Elsa tolong bangun lah!" Gumam Lily.

Chuk bahkan menguap kembali tertidur diatas paha Lily. Detik berganti menit, Lily yang sangat mengantuk akhirnya ikut tertidur di lantai depan kamar Alden.

Sedangkan disisi lain, Alden si pemilik kamar baru saja bangun dari tidurnya. Dia berjalan kearah toilet di kamarnya, bercermin lalu membasuh wajahnya.

"Eughh dinginn."

Alden lalu berkumur-kumur dan membersihkan giginya. Menyiram rambutnya sampai basah akhirnya mengambil kain dan mengeringkan wajah serta rambutnya yang basah.

Alden berjalan keluar dan memakai bajunya. Hari ini dia ingin menikmati coklat hangat di-temani Lily, Alden rindu sekali dengan bocah itu.

Alden bersenandung ria setelah memakai bajunua dengan rapih, dia menyisir rambutnya di cermin sambil menaikan alis dan mengigit bibir bawahnya. Benar-benar narsis!

Setelah dirasa cukup, Alden membuka pintu kamarnya berniat ingin berolah raga sebentar. Namun betapa terkejutnya ia melihat Lily yang tertidur di lantai dengan penampilan seperti tarzan.

"OH MY GAWD!" Teriak Alden.

Oh Alden dan Leo ternyata sama saja!

Lily terbangun mendengar teriakan Alden, Chuk bahkan sudah berlari karena kaget.

"Elsa kamu sudah bangun?" Tanya Lily yang di pelototi oleh Alden.

"Elsa? Siapa itu?"

Lily menggaruk rambutnya bingung, tapi Alden langsung dengan sigap mengulurkan tangan agar Lily bangun dari duduknya.

"Kenapa tidur disini?"

Lily teringat akan misinya, langsung saja Lily memeluk tubuh Alden dengan erat.

"Alden jangan pergiiii!" Lily menangis terisak di dada Alden yang nyaman itu.

Alden kebingungan tetapi dia tetap saja membalas pelukan Lily tak kalah erat. "Aku ga pergi ko, hari ini aku ingin minum coklat bersana Lily."

Lily mendonggakan wajahnya, "Kata Leo, Alden bertemu ayah Alden, apakah Alden ingin ikut bersamanya?" Tanya Lily disela isak tangisnya.

Leo mengerutkan keningnya bingung, "Loh, aku tidak bertemu ayah. Aku cuma bertemu orang suruhan ayah saja. Leo berbohong, Lil."

"Benarkah?"

"AHAHAHAHAHAHAHAAHAHAHA!!"

Tiba-tiba saja tawa Leo membahana memenuhi gendang telinga Lily dan Alden. Saat Lily menoleh, terlihatlah si curut Leo yang memakai piayama sedang memegangi perutnya sambil tertawa.

"LEOOOOOOOOOO!!!!!!!!"





TBC

Hiiii!😸
Maaf ya kalau ada typo😿

–Love y'all💋

I'm Yours Kaisar!Where stories live. Discover now