30.ini tidak mungkin

3K 146 3
                                    

"yang ini aja yah,ini gak terlalu terbuka" Ujar Zia

Axelle mengerutkan dahinya"Apanya yang gak kebuka hmm? Itu punggung kamu keliatan, kainnya juga agak nerawang. Kulit kamu keliatan itu, ganti."

"Ini udah baju ke lima loh Kaa,aku udah capek. Laper juga" Gerutu Zia kesal

Axelle menghela napas sebentar "Yaudah baju yang pertama aja"

Zia ikut menghela napas kemudian mengelus dada dan melafalkan kata 'sabar'

Ya,setelah pertengkaran yang cukup berat kemarin, Axelle bersikeras untuk meminta maaf, dan seperti biasa Zia akhirnya kembali memaafkan Axelle. Zia akan kembali jatuh dengan Axelle

Dan Axelle membuktikannya sekarang,dia benar-benar menghabiskan hari in hanya berdua dengan Zia, Axelle menebus kesalahannya dengan mengantar Zia dari mulai menemui WO untuk mengurus apapun kebutuhan mereka, gaun,gedung,makanan yang akan di sajikan.bahkan membawa Zia pergi berbelanja membeli apapun yang perempuan itu inginkan, meskipun Zia dengan bersikeras menolak

Zia bilang dia masih punya banyak baju bagus atau dengan kalimat 'nanti aja deh kalo kamu udah jadi suami aku baru boleh beliin baju'

Axelle sampai gemas sendiri mendengarnya, oh ayolah sekalipun dia membeli seluruh mall sekarang yang notabenenya masih calon suami. Nanti juga Axelle masih bisa memberikan puluhan mall lainnya, apakah Zia berpikir bahwa Axelle miskin. Astaga itu membuat Axelle kesal

"Mau makan apa hmm?" tanya Axelle sambil mengelus kepala Zia lembut

"Nasi padang" jawab Zia antusias

"seriously? Gak mau yang lebih berat kaya steak or chicken cordon?"Tanya Axelle memastikan

Zia menggeleng "Pengen nasi padang aja,boleh ya"

Axelle mengangguk kemudian mengecup pelipis Zia,bagaimana mungkin Axelle tidak mencintai perempuan sebaik Zia, dia tidak pernah rumit dalam hal apapun

Selama mereka berpacaran,dan bertanya 'mau makan apa' Zia tidak pernah menjawab 'apa aja' atau 'terserah kamu' Zia selalu bersemangat dan menjawab apa yang ingin ia makan. Jelas itu semakin membuat Axelle menyukainya, mungkin Zia adalah satu-satunya perempuan yang Axelle temui dan jauh dari kata 'ribet'

"Kaa"

"Hmm"

"Kemarin aku ketemu sama Zra"tutur Zia

Axelle menatap tepat di manik Zia, ada rasa marah karena Zia tidak meminta izin dulu kepadanya tapi ada perasaan yang sedikit tidak enak mengingat laki-laki itu. Pertemuannya waktu itu masih membekas di pikiran Axelle, entah kenapa

"Hmm...terus?"tanya Axelle

"Setiap aku tanya gimana keadaannya,dia selalu jawab kalo dia baik-baik aja. Tapi kenapa rasanya beda yah"ucap Zia

"Beda gimana?" tanya Axelle

"ada rasa gak enak aja tapi aku gak tau apa? Apalagi liat Ezra yang makin hari makin kurus dia juga keliatan pucat banget kemarin" tutur Zia

"Itu cuman perasaan kamu aja,jangan terlalu di pikirin" ucap Axelle

"Aku takut Kaa"cicit Zia

"Ssttt...jangan mikir yang aneh-aneh ok, dia pasti baik-baik aja, dia pasti sembuh" Axelle menenangkan

"Ya, i hope so"

Pelayan datang,kemudian memberikan pesanan mereka masing-masing

Zia mengucapkan terimakasih sebelum pelayannya pei

"Sambalnya jangan terlalu banyak"

"Minumnya air putih aja"

"Cuci tangan dulu ayo"

ZIAXELLE [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang