Akademi #2

31 12 6
                                    

Sebelumnya

Pembukaan semester akademi selesai, semua peserta memasuki gerbang untuk masuk ke akademi, tapi sebelum itu kita harus mendaftar ke penjaga gerbang dan memberikan data-data kita.

Penjaga gerbang:"Ras?"

Winston:"Hybrid dari Half demon dan elf".

Penjaga gerbang:"Wah, unik juga kamu".

Penjaga gerbang:"Divisi?".

Winston:"Eleon".

Penjaga gerbang:"Hahaha benar-benar anak yang unik".

Akupun diperbolehkan masuk ke gerbang, salah satu penjaga gerbang lain memberikan ban dengan bendera divisi Eleon.

Penjaga gerbang 2:"Pakai ini, dan cari asrama Eleon".

Akupun masuk dan pergi kedalam Akademi, dan pergi mencari asrama Eleon.

This World Purpose


Tiba-Tiba ada yang menepuk pundak-ku dari belakang, kulihat dia memakai ban dari divisi Eleon

Stranger:"Hai!, kamu dari divisi Eleon?".

Winston:"Ya?". Ucap Winston dengan nada membingungkan

Zendia:"Oh, salam kenal namaku Zendia aku juga di divisi Eleon, nih lihat ban lenganku!".

Winston:"Oh iya kak, salam kenal namaku Winston".

Zendia:"Hah? Kak? Oh iya kita sama sama anak baru kan, jangan formal awoakwok".

Note:
Sifat si zendia ini emang bobrok, maaf ketawa nya gitu wkwk

Winston:"oh iya, kita sama sama ban biru".

Zendia:"emang warna ban ada maknanya?"

Winston:"Kata om ku, warna ban tangan itu menunjukan posisi seseorang di akademi".

Zendia:"Wah.. om mu tau darimana memangnya?"

Winston:"Om ku seorang Paladin".

Zendia:"UWAHH ANJING ANAK TERHORMAT! Eh maaf, ehem.. jadi euh-". Ucap Zendia dengan paniknya

Winston:"Santai aja, wkwk".

Zendia:"Oh iya, *yoroshiku". Ucap zendia sambil membungkukan badan

*mohon bantuannya dalam bahasa jepang

Zendia:"Oh, tau asrama nya dimana gak?".

Winston:"Nggak".

Zendia:"Dih anj- eh, ehem, terus gimana?"

Winston:"Kita cari bareng aja".

Aku dan Zendia mulai mengelilingi akademi, sampai kami menemukan kerumunan menggunakan ban tangan divisi Eleon.

Zendia:"AKHIRNYAAAAA!"

Semua orang menoleh kearah kita karena terikan Zendia yang keras.

Zendia:"Eh maaf kawan-kawan hehe".

Kami segera memasuki asrama itu dan di pintu masuk asrama ada penjaga yang meminta data diri kita.

Penjaga asrama:"Nama?".

Winston:"Winston Wihardi".

Zendia:"Zendia Armany".

Penjaga asrama:"Asal?".

Winston:"Bangsa Paladin".

Zendia:"Army Commander".

Penjaga asrama:"Ras?".

Winston:"Hybrid Half demon dan Half elf".

Zendia:"Anj- eh, euh Half elf". Ucap Zendia sembari terkagum melihatku

Penjaga asrama:"Silakan masuk, kamar 508 dan 509".

Zendia:"*Yatta!".

*Hore dalam bahasa jepang

Setelah mengisi data diri kami berdua langsung masuk ke dalam asrama, sayangnya mungkin karena kita terlambat kita mendapat kamar yang paling ujung dari asrama.

Zendia:"Weh, Winston kamar 508 itu di lantai paling atas dan kamar paling ujung loh anjir".

Winston:"Oh iya kita kurang beruntung".

Zendia:"Yaelah cape inimah bolak baliknya". Ucap Zendia sembari menghembus napas panjang

Winston:"Sini sepatumu". Ucap Winston sembari mengambil sepatu milik Zendia

Zendia:"Weh anjir, mau diapain".

Aku merapalkan mantra untuk mempercepat pergerakan kepada sepatu Zendia

Winston:"Nih coba pake".

Zendia memakai sepatu itu dan mulai berjalan, tetapi Zendia terpental karena dia tidak tau sepatunya sudah dirapal mantra

Zendia:"Aduduh, lu apain sepatu gw, kok jadi ringan gini".

Winston:"Aku rapal mantra kecepatan".

Zendia:"HAH?! MANTRA?"

Winston:"Iya mantra, soalnya ibuku seorang half elf dari bangsa Enchantress, jadi aku memiliki kemampuan untuk merapal mantra".

Zendia:"Anjir lah enak banget genetik lu".

Winston:"Yah.. Sedikit enak dan tidak enak".

Zendia:"??"

Kami berlari ke ruangan paling ujung dengan cepat karena sepatu yang sudah diberi mantra itu, sesampainya disana aku segera ke ruangan 509 dan Zendia ke ruangan 508, aku terkagum dengan keindahan kamar itu.

Kami berlari ke ruangan paling ujung dengan cepat karena sepatu yang sudah diberi mantra itu, sesampainya disana aku segera ke ruangan 509 dan Zendia ke ruangan 508, aku terkagum dengan keindahan kamar itu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Zendia:"WINSTON, ANJNG KAMAR KITA BAGUS BET".

Winston:"Haha, iya aku tak menyangka bakal seperti ini".

Tiba tiba suara gong berbunyi, terdengar suara seseorang yang memakai alat magis pengeras suara berkata

Suara:"Semua peserta ber-ban tangan biru harap segera kumpul ke lapangan!".

Bersambung

      

This World PurposeWhere stories live. Discover now