FS - 3

98 18 2
                                    

Cinta yang tumbuh diatas persahabatan memang menyakitkan. Tapi bisakah hubungan ini dinamakan persahabatan?. Hubungan yang dijalani Yuxin dan Kun saat ini. Benarkah ini persahabatan atau....

Entahlah.

Yang bisa Yuxin lakukan sekarang hanya menekan perasaannya agar tidak tumbuh terlalu liar, karena saat ini hati nya sudah mulai patah dan berserakan. Yuxin kesusahan mengumpulkan kepingannya, karena sebagian kepingan itu ada digenggaman Kun.

Dia tau, perasaan ini salah. Tapi Yuxin bisa apa? Takdir selalu mempermainkan perasaan dan hidupnya. Yuxin ingin menyerah, tapi Kun selalu menemukan cara untuk membuatnya jatuh cinta. Yuxin ingin menjauh, tapi Kun selalu punya cara untuk mendekat. Sungguh, Yuxin benar benar lelah dengan semua kepura-puraan ini.

.
.
.

"Baobei"

"...."

"Liu Yuxin"

"..."

"Kamu kenapa sih, dari seminggu yang lalu diem mulu. Kalo ada masalah ngomong, jangan kayak gini xin" Kun marah, jelas. Siapa yang tidak marah ketika mendapati sahabatnya demam dan mengabaikan semua pesannya, ditambah lagi tiba-tiba menjadi acuh tak acuh.

"Emang aku kenapa" jawab Yuxin ketus

"Demi tuhan, xin. Kam-"

"Kamu terlalu banyak omong Kun, aku gak suka" ucap Yuxin dingin. Wajahnya memang tenang tapi nada bicaranya sungguh berkebalikan.

Hening.

Untuk pertama kalinya selama empat tahun terakhir, Yuxin berkata dingin pada Kun. Kun sendiri terdiam, dia terlalu terkejut dengan ucapan Yuxin.
Yuxin juga tidak menyangka akan mengucapkan itu pada sosok yang selalu bersamanya. Yuxin juga merasa bersalah.

"Maaf" ucap Yuxin memecah keheningan

"Kamu lagi pms?"

"Enggak Kun!" jawab Yuxin secepat kilat

"Kun..." Panggilnya lagi

"Hm?" dehaman Kun cukup untuk menjawab panggilan Yuxin

"Kamu sama anqi... Hmm gimana?"

"Entahlah, aku gak jadi ungkapin perasaanku ke dia"

"Ke-kenapa?"

"Kenapa? Mungkin aku cuma tertarik dan gak bener bener jatuh cinta" jelas Kun, dan ya dia memang tertarik pada anqi tapi entah kenapa sejak dia melakukan simulasi tembak menembak dengan yuxin malam itu, ada perasaan aneh yang tumbuh di hati Kun.

"Aku..."

"Cukup xin. Gak usah dibahas lagi"

"A-ah oke"

"Kamu sendiri, kenapa ngehindarin aku selama seminggu?"

"Aku gak menghindar, perasaan kamu aja"

"Liar. Baobei, kamu bohong"

Shit. Tidak bisakah Kun pura-pura paham dan diam. Saat ini Yuxin malu dan lelah.

Bagaimana bisa Yuxin berpikiran bahwa Kun dan Anqi sudah berpacaran dan meninggalkannya. Ah aku benar-benar gila sekarang, batin Yuxin.

Sebenarnya Yuxin ketakutan. Takut jika Kun akan meninggalkannya ketika menemukan gadis yang Kun cintai. Yuxin takut jika Kun akan abai dan memilih kekasih barunya. Maka dari itu, selama seminggu ini Yuxin melakukan simulasi menjauhi Kun, agar dia terbiasa jika Kun tidak lagi bersamanya. Tapi ternyata semua pemikirannya salah. Sangat salah. Dan Yuxin malu, tentu saja.

"Baobei" panggil Kun pelan

"Hmm"

"Mau nemenin aku malam ini?" tanya Kun menatap Yuxin dengan intens

"Aku ada ujian besok pagi Kun"

"I promise, you won't be late to wake up" bisik Kun tepat disamping telinga Yuxin, menimbulkan getaran aneh dalam diri Yuxin.

Yuxin menatap lekat wajah tampan Kun seolah mencari tanda-tanda kebohongan dimatanya.

"I promise" ucap Kun lagi dengan suara rendah

"Kamu juga selalu janji tapi selalu kamu ingkari Kun" gumam Yuxin dalam hati yang Kun tidak tau.

"Yes sir, but please don't make me late tomorrow" jawab Yuxin pada akhirnya.

Ya Kun, kamu menang. Aku tidak akan pernah bisa melawanmu.

Dan apa yang terjadi selanjutnya, adalah dasar mengapa hubungan Yuxin dan Kun disebut...

friendshit.

Itu karena ketidakmampuan Yuxin menolak pesona Kun. Membuatnya terjerat pada ikatan iblis yang sulit untuk diurai. Yuxin hanya bisa pasrah, selain dia mencintai Kun, dia takut kehilangan satu-satunya orang yang dia sayangi dan yang dia percayai.
.
.
.

TBC...

Jadi Kun sama Yuxin, ada apa? Mereka nglakuin apa?
Hayo~~
🤭🤭🤭

FRIENDSHITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang