Chapter 5

1.1K 177 32
                                    

Assalammualaikum Wr.Wb
Halooo bunda bunda, Astagfirullah jangan kesel jangan kesel oja kelamaan ya up nya? Pasti udh pada lupa, ah mana lama cuma telat emmm 6 bulan doang Heheh, mohon maaf ya bunda bunda peace dong damai kita🤩
Udah ah gak usah pake lama intro nya langsung aja........

Selepas pengakuan Rinai terhadap ketiga temannya tadi sekarang disini lah Rinai berada di dalam kamar  tercintanya....

"Ahhh gue ngapain yak enaknya? Emm apa chat Alden aja kali ya? Yuhuuu sesuai kata Lily gue mesti semangat babang Alden, Rinai coming anjayy" ucap Rinai pada dirinya sendiri.

Sesampainya dirumah Rinai hanya mendapati dirinya sendirian dirumah dia tidak melihat keberadaan sang Bunda, yang biasanya setiap dia pulang sudah stay di depan TV menonton sinetron dari Channel ikan terbang, beberapa kali dia sudah menghubungi sang bundahara namun tak kunjung di angkat, kalau ayah jangan ditanya jam segini pasti masih di kantor, kalau bang langit? Mungkin lagi di got nyari ikan sapu-sapu gak ada yang tahu...

"Bentarr gue chat awalannya begimana ya? Tuh bocah kan gak punya nomer WA gue, ntar kalok di tanya gue dapet WA dia dimana kan berabe anjirr, ntar ketahuan banget dong kalok gue nyolong nomer dia pas Isi pulsa di HadirMart, ayooo Oca ayoo mikirrr biasanya lu jago Ngeles kayak Bajaj ah AHA KUPUNYA IDE"

Tanpa pikir panjang Rinai segera menjalankan misi nya supaya Alden mau membalas WhatsApp nya

"Assalammualaikum misi Alden" ( 15.03)

Setelah berhasil mengirim satu pesan Rinai segera melempar hp nya ke kepala kasur jantungnya berdetak berkali-kali lebih cepat, dia bingung bagaimana hendak mengekspresikannya hanya istigfar yang berkali-kali bisa ia lafalkan, jujur saja kali ini dia amat sangat cemas menanti balasan dari sang pujaan hati...
(najis alay amat lu thor)-Rinai
(Bacot tunggu tanggal main lu ya)-Author

Namun setelah menunggu 30 menit tak ada satupun bunyi notifikasi masuk ke handphone Rinai, padahal Rinai yakin tadi melihat tanda "Online" pada WhatsApp Alden, karna tak kunjung ada notifikasi Rinai kembali mengambil Handphone nya yang berada di kepala kasur...

"Lah anjir gak dibales dong omo-omo, padahal dia Online bang- tukang bakso mari mari sini Astagfirullah gak boleh ngomong kasar Ca sabar sabar, tapi sumpah ini ngeselin banget dia Online Wa gue gak dibales sama sekali, apa foto profil gue jelek ya? Ah kagak ah cakep kok" ujar Rinai sambil berulang kali menatap Foto profil WhatsApp nya, akhrinya Rinai memutuskan untuk kembali menunggu, dia yakin Alden pasti akan membalas Pesan WhatsApp nyaa..

Namun selama apapun Rinai menunggu tak kunjung juga ada balasan dari Alden untuk satu pesan WhastApp dari Rinai, bahkan ini sudah maghrib pukul 18.10 , bahkan Ayah sudah pulang dari Kerja Bunda yang ternyata tadi pergi ke tempat tetangga yang ternyata sedang hajatan, Dan Sky yang baru pulang kuliah (KATANYA).

Setelah sholat maghrib dan makan malam, kembali Rinai mengecek pesan WhatsApp nya namun tak kunjung ada balasan dari Alden, jujur saja Rinai mulai frustrasi, dia bingung mengapa pesannya tak kunjung di balas oleh Alden

Cangcimennya kaka

"Assalammualaikum biar so fun"(Rinai)

"Waalaikumsalam alhamdulilah ughtea anda telah berada dijalan yang lurus akhirnya"(Lily)

"Kesurupan Nai? Tumben Tumbenan lu salam"(Laras)

"Au yak Tumben tumbenan biasanya juga lu main way woy way woy"(Keysa)

"Kan udah gue tulis ege atasnya biar so fun begimane sih lu pada" (Rinai)

Antonim HangatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang