"Besok-besok jangan ulangi lagi sekarang kamu masuk ke kamar!" Ucap Malik dan dengan sigap Rigel memberi hormat lalu berbalik menuju kamarnya.

"Dulu aku ngidam apa sih punya anak over kreatif kayak Rigel gitu!" Tanya Nindya kepada Malik. Malik hanya menggeleng dan tersenyum mengelus bahu istrinya.

***

Keesokan harinya...

Pagi ini adalah pagi yang cukup berbeda dari sebelumnya. Nampak di langit ada banyak awan hitam yang menutupi matahari. Namun udara tetap terasa panas. Bella melangkah menuju kelasnya seperti biasa. Dengan tatapan yang tajam dan raut wajah yang datar ia melewati banyaknya siswa dan siswi yang sibuk menatap dirinya. Ada yang berbicara aneh tentang Bella. Dan ada yang terang terangan mengatakan bahwa ia suka Bella.

"BELLAAA!!! TUNGGU!!" suara teriakan yang terdengar buru-buru mengehentikan langkah Bella dan menoleh kebelakang melihat dua manusia aneh bin ajaib sedang berlarian. Terlihat Arnita yang berusaha menghadang Syifa agar tak mengatakan sesuatu.

"Bel sumpah lo ga usah dengerin si vero! Ni anak emang lagi ngawur pagi ini." Ucap Arnita saat sampai di hadapan Bella dan berhasil membekap mulut Syifa yang di panggil vero saat dia bertingkah menyebalkan.

Bella menatap keduanya bingung. Lalu kembali melangkah pergi menuju kelas mendahului dua temannya. Arnita menatap Bella yang berjalan sambil memainkan ponselnya. Lalu Arnita menatap Syifa tajam.

"Vero! Sampai lo nanya Yang aneh-aneh sama Bella! Gue cekek lu!" Ucap Arnita seraya melepaskan bekapan tangannya pada Syifa. "Ish! Lo tuh kenapa sih nit! Gue tuh mau nanya PR sama Bella! Gue lupa sekarang ada pelajaran apa aja di kelas!" Ucap Syifa saat sudah mendapatkan banyak oksigen dalam tubuhnya.

"Kan lu bisa nanya gue!"

"Tapi gue maunya nanya bella!"

"Apa bedanya vero!"

"Ya bedalah nit!"

"WOI! Lu berdua ngapain sih" Arnita dan Syifa terlonjak kaget mendengar suara teriakan dari arah belakang mereka.

"Anj- lu ngangetin setan!" Ucap Syifa saat melihat wajah tanpa dosa dari Hendry. "Sorry sengaja! Lu berdua ga masuk kelas emang hah?! Ini udah mau masuk jam pelajaran pertama loh!" Ucap Hendry. Syifa dan Arnita Sontak melarikan diri menuju kelas meninggalkan Hendry yang cengo menatap kepergian Syifa dan Arnita.

"Gue di tinggal?"

***

"Baiklah pelajaran hari ini ibu cukupkan sampai disini. Besok ibu minta kalian semua siapkan kelompok! Kelompok bisa di atur sesuka kalian dan berisikan 5 anggota! Baiklah kalian bisa istirahat" ucap bu Rani guru bahasa Indonesia.

"Bella lo ikut kelompok kita pokoknya!" Bella menoleh kebelakang menghadap Syifa lalu mengangguk mengiyakan keinginan Syifa. "Nah lu mau gabung juga ga briel?" Ucap Syifa pada teman sebangkunya Gabriel. Gabrielia Amanda Artomo.

"Boleh deh!" Ucap Gabriel dengan semangat. Bayangkan dia sudah panik sedari tadi jika tak mendapatkan teman sekelompok saat guru mengatakan untuk membuat kelompok mandiri. Nyatanya teman sebangkunya ini masih menganggap dirinya ada dan malah ia yang mengajak untuk bergabung ke dalam kelompoknya.

"Gue gabung dong boleh gak?" Syifa, Arnita,Bella dan Gabriel menoleh menatap Daniel. Daniel Permana. Teman sekelas yang cukup dingin namun tak sedingin Bella. Ia menatap 4 gadis yang masih menatapnya dengan tatapan bingung. Ah kecuali Bella tatapannya tak lebih adalah tatapan datar. Namun tanpa sangka malah Bella yang mendahului mengangguk mengiyakan.

(2) |•My Introvert Girlfriend•| [OnGoing]Where stories live. Discover now