Bab 15 - Trouble Maker

613 61 21
                                    

Don't forget vote and komen!

Semoga betah yaa karena ceritanya panjang banget... So, kalo bisa baca sampai akhir krn plot keseruannya ada di part yang ga ketebak hehehe.

~•~•••~•~

Jika Leo dan Jennie tengah dihadapkan dengan pertengkaran mereka. Lain cerita dengan Rose dan Jisoo.

Rose tengah diliputi rasa bahagia, pasalnya seharian ini dia menjalankan sesi maternity photoshoot. Kejutan yang diberikan Jisoo kepadanya.

Jisoo berkata hasil maternity photoshoot ini akan dipajang saat baby shower di Bandung nanti.

Mobil sedan hitam mewah milik Jisoo baru saja tiba di garasi mobil rumahnya. Jisoo memarkirkan di sebelah mobil Rose yang tadi dipinjam Echan untuk ngedate dengan Somi, pacarnya.

"Aku ke atas duluan ya.." Ucap Rose.

Jisoo mengangguk. Rose keluar mobil meninggalkan Jisoo yang masih sibuk dengan urusan membersihkan interior mobil.

Rose menutup pintu. Lantas berjalan masuk ke rumah. Saat tengah melewati mobilnya, Rose tanpa sengaja menangkap sesuatu yang ganjil. Rose membelalakkan mata mendapati body mobil bagian depan seperti ada bekas goresan, dan penyok seperti bekas benturan.

Rose pun dengan cepat melangkah ke dalam. Ia ingin segera meminta penjelasan kepada Echan.

Rose membuka pintu kamar Echan tanpa permisi. Membuat Echan yang tengah asyik main game terperanjat berdiri.

"Teteh.." Sapa Echan.

"Echan.. Itu mobil teteh kenapa penyok??" Tanya Rose. Echan tertunduk takut.

"Ma-Maaf teh.. Tadi Echan ga sengaja." Ucap Echan.

Rose menghela nafas pelan lalu duduk di ranjang, disamping Echan.

"Kamu tahu kan, itu mobil pemberian Mas Jisoo dan mas Jisoo itu sangat merawat mobil-mobilnya dengan hati-hati. Kalo Mas Jisoo marah gimana?"

"Jelasin ke teteh Chan. Kenapa mobil teteh bisa penyok kaya gitu?" Tanya Rose.

"Jadi tadi, Echan lagi jalan ke tikungan simpang 3 teh. Echan kan jalan lurus jalannya juga ga ngebut juga ga pelan, pokoknya cepet aja terus tiba-tiba dari arah lain ada mobil ugalan-ugalan, Echan kaget teh, terus Echan banting setir ke kanan nabrak pembatas jalan yang beton itu teh."

"Ya ampun.. Tapi kamu ga ada yang luka kan?? Somi juga ga papa kan??" Tanya Rose khawatir.

Echan menggeleng pelan. Rose menghela nafas lega lantas memeluk Echan meskipun sedikit kesulitan. Echan membalas pelukan Rose erat.

"Teteh bersyukur, kamu dan Somi ga papa Chan." Ucap Rose. Echan mengangguk di pelukan kakaknya.

"Terus mas Jisoo gimana teh?? Echan takut kalo mas Jisoo marah sama Echan."

Echan menatap Rose dengan penuh khawatir.

"Hmm. Semoga aja mas Jisoo ga tahu ya."

Rose mengelus rambut Echan berusaha menenangkannya.

Rose dan Echan lantas terdiam untuk beberapa saat.

Voice Of LoveOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz