BAB 5 - Affair?

961 69 8
                                    

Cerita ini hanya karangan fiksi belaka, mohon maaf atas kesamaan nama, tempat dll. Semua itu hanya imajinasi penulis belaka!

JANGAN LUPA V O T E N Y A!!

🔞🔞 I N YOUR AREA!

"Nghhh.. Aaa.." Lenguh Rose tubuhnya terguncang karena goyangan dari bawah, mulutnya terbuka sedang matanya sedikit tertutup. Rose semakin mengeratkan cengkeramannya di bahu Jisoo.

Tak lama keduanya mencapai puncaknya. Jisoo lemas hingga akhirnya merebahkan tubuhnya di jok mobil dengan matanya yang terpejam. Sedang Rose tersenyum hambar. Kali ini lagi-lagi dia tak mampu menolak ajakan pria yang dicintainya itu. Rose mengusap peluh yang ada di dahi Jisoo. Cinta bertepuk sebelah tangan memang menyakitkan. Namun, Rose sedikit senang karena dia seolah bisa memiliki raganya meskipun bukan hatinya. Buktinya, Jisoo memilih Rose sebagai satu-satunya wanita pemuas nafsunya, bukan perempuan lain, bahkan Jisoo tidak pernah bermain dengan wanita lain selain dirinya.

Rose mengecup lembut bibir Jisoo, melumatnya begitu lama hingga terhenti karena suara handphone Jisoo.

"Mas handphone kamu bunyi tuh." Ucap Rose lembut, tangannya mengusap pipi Jisoo.

"Angkatin.. Bilang aku ga bisa diganggu." Ucap Jisoo dengan matanya yang masih tertutup.

Rose mengambil handphone Jisoo di dashboard lantas melihat nama di layar yang tertulis.

"Dari Jennie mas."

Jisoo membuka matanya cepat lantas memposisikan dirinya duduk, membuat tubuh Jisoo menempel di badan Rose. Jisoo merebut handphonenya dari tangan Rose.

"Lepasin dulu itu kamu." Ucap Rose manja.

"Ga usah aku masih pengen lanjut." Ucap Jisoo seraya memeluk tubuh polos Rose. Rose pun menyandarkan kepalanya di bahu Jisoo tangannya mendekap pinggang Jisoo.

"Hallo sayang.." Ucap Jisoo yang lantas menimbulkan kecemburuan di hati Rose. Rose memang acap kali cemburu dengan kemesraan Jisoo dan Jennie meskipun dia sadar dia hanya seorang wanita simpanan. Ah, bukan wanita simpanan lebih tepatnya wanita pemuas nafsu belaka.

"Lusa? Aku ga bisa sayang, kan ada birthday party ultah keponakanku anaknya sepupuku. Kalau besok malam aja gimana?"

"..."

"Oke besok malam aja yaa.. Kalau gitu aku tutup teleponnya ya. Aku masih nyetir soalnya."

"..."

"Siap.. Dah sayang... Love you too!"

Setelah menutup teleponnya Jisoo meletakkan kembali handphone ke dashboard mobil. Perhatiannya kini teralihkan ke Rose yang menatap Jisoo dengan datar.

"Kenapa?" Rose mengindikkan bahu. Tidak ingin tahu dengan keadaan Rose, Jisoo lantas melumat bibir Rose perlahan.

Mereka pun melanjutkan kegiatan ronde keduanya.

"Uang kos kamu 3 bulan ke depan udah aku bayarin.. Aku juga udah transfer uang ke rekening kamu." Ucap Jisoo saat memakaikan kembali celananya. Kini Rose pun sudah berpindah di kursi samping kemudi.

Voice Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang