26.Lingkaran Aman

11.8K 3.3K 660
                                    

Vote dulu, udah?
.

Ramein in-line comment juga ya ❤

.

Share kalau kalian suka sm ceritanya 🥰🥰🥰

Happy reading~

***

Candy berguling di tempat tidurnya sepulang sekolah. Hanya mengenakan tanktop warna kuning pudar, rambut sedikit lepek karena keringat yang sekarang tergerai kemana-mana memenuhi bantal, dan wajah yang habis dicuci, tanpa tempelan bedak atau apapun. Ponsel tergenggam di tangannya ssementara jemarinya menggulir layar di kotak perpesanan. Lalu, begitu saja, berhenti di nama Aksal. Ia mengetuk layar demi memperbesar foto pofil yang digunakan cowok itu.

Hanya sebuah foto sederhana dirinya yang duduk dikafe, di hadapannya adalah makanan dan minuman. Aksal tersenyum ke kamera sementara seseorang membidikkan kamera. Candy tidak tahu siapa, tapi ia harap semoga saja itu bukan cewek.

Senyuman Aksal yang hangat dan tampak polos mampu menular kepadanya, membuat cewek itu ikut-ikutan tersenyum. Terutama, ketika ia mengingat tawaran Aksal tadi siang.

Ke arah mana? Mau bareng?

"AAAHHH!!! SUMPAH DEMI APA?! KAK AKSAL NGAJAK GUE PULANG BARENG HUAAA!!!" Ia kembali berguling, menenggelamkan wajah pada boneka lumba-lumbanya dan mulai membuat tempat tidur bergetar karena kakinya yang tidak bisa diam. Ia sedang bersemangat. Amat bersemangat.

"KAK AKSAL I LOP YUUU!!!"

Dia sekarang dapat membayangkannya. Hal-hal yang mungkin saja terjadi seandainya agenda pulang bersama tadi berhasil terwujud. Seperti di drama-drama, bunga-bunga bermekaran di atas pohon di sepanjang sisi jalan. Candy memeluk Aksal sementara duduk di boncengan, menyandarkan kepalanya ke punggung cowok itu. Ia akan tertidur saking nyamannya, lalu ketika sampai, Kak Aksal yang tidak tega membangunkannya akan menggendong cewek itu dalam gaya pengantin. Ouch... membayangkannya saja sudah membuat Candy meleleh.

...

Seandainya si Napi Gila tidak menghancurkan semua itu!

Hanya mengingat senyum jahil Navy membuat Candy meremas bantalnya kesal. Tanpa disadarinya, tangannya bergerak di layar ponsel, tanpa sengaja menekan tombol panggilan video pada kontak Aksal. Yang terlambat ia sadari, karena begitu Candy panik dengan panggilannya, wajah Aksal telah muncul di layar. Wajah yang tadinya tersenyum di tampilan profil, sekarang tersenyum pada Candy.

Menyadari tampilannya yang kacau, Candy segera membanting hape untuk menyambar mukena yang tergantung di dinding. Ia memasangnya dengan cepat hanya di potongan bagian atas, lalu berlari meraih lipglos dan mengoleskannya di bibir sebelum melompat kembali ke tempat tidur dan meraih ponsel.

"Hai, Kak. Em... maaf, tadi kepencet."

"Nggak apa-apa," Aksal tersenyum. Ia masih mengenakan seragam sekolahnya, namun latar dinding dan suasananya menunjukkan dia telah ada di kamarnya. "Seneng kamu nelepon. Udah pulang, kan, ya?"

Pertanyaan yang membuat wajah Candy memerah. Terbata, ia menjawab. "I-iya, Kak. Aku pulang dengan selamat, kok!"

Kak Aksal kayaknya khawatir banget. Aaaaargh!!!

"Sama Navy?"

Dia penasaran banget kayaknya. Apakah Kak Aksal cemburu? Membayangkannya membuat Candy menggigit-gigit bantal gemas, membuat Aksal hanya dapat mengerutkan kening.

Cinderella Effect [Completed]Where stories live. Discover now