"Bro gue samperin calon pacar dulu yah bye!" Ucap Rigel pada Egi, Gevan,dan Hendry. Gevan yang berada di depan Rigel menoleh kebelakang menatap heran temannya yang satu itu. "Tuh bocah ga ad nyerahnya emang. Heran gue." Ucap Gevan saat melihat Rigel sudah menghadang jalan Bella dan temannya.

"Hai cantikk. Mau ke kantin yah aku boleh ikut gak?" Ucap Rigel saat sudah berada di depan Bella yang tak memperdulikannya. Bahkan Bella tetap fokus pada handphone nya.

"Dih! apaan sih lo gel. Pergi gak! Ganggu orang aja. Kuker banget yah hidup lo?!" Ucap Arnita ngegas. Rigel menoleh ke arah Arnita. "You sp ye?" Ucap Rigel menunjuk Arnita. Arnita yang tidak terima pun makin melototkan mata kearah Rigel. "Wah! Yang begini nih kudu gue kasih jurus nih. Fa sikat!" Ujar Arnita pada Syifa. Syifa yang mendapat perintah pun langsung melipat lengan seragamnya lalu hendak maju menangkap Rigel. Namun langkahnya terhenti kala Bella menarik tangannya dan Arnita membawanya pergi meninggalkan Rigel dengan pandangan cengo.

Rigel menatap kepergian Bella bersama temannya. Mengusap dada "nasib apes! dua kali di tinggal" ujar Rigel Menghela nafas panjang. Lalu pergi menyusul Gevan dan teman lainnya yang mungkin sudah hampir menghabiskan semua menu di kantin.

***

Arnita dan Syifa menatap heran Bella. Tadi setelah menyeretnya pergi menuju kantin Bella sempat mengatakan hal yg tak teduga. Katanya "ngapain ngurusin manusia jadi jadian kek dia!". Sungguh memang bagi kalian ini itu biasa aja. Beda bagi Arnita dan Syifa. Ini bagaikan keajaiban bagi mereka. Mereka bahkan bisa melihat aura baru ada di sekitar mereka.

"Fa. Lu ngerasa ada yang beda gak sama Bella?" Bisik Arnita yang berada di sebelah Syifa. Syifa menoleh dengan wajah bingung lalu mengangguk.

"Kalian ga makan?" Arnita dan Syifa tersentak kaget. Bella menatap datar namun dengan alis terangkat satu. Ia bingung apa ada yang salah dengan kedua temannya ini?. Ah teman. Mungkin mereka masih belum terbiasa dengan sebutan teman dari Bella.

"Bel ini beneran lo kan?! Akhirnya kita resmi berteman sama bella fa huaa!" Bella tersentak dengan penuturan Arnita yang terbilang sedikit over di telinga Bella. Syifa masih menatap tak percaya sedang Arnita sudah seperti orang kesetanan mengguncang bahu Syifa.

Bella menormalkan wajah terkejutnya lalu menghela napas pelan. "Bisa kita makan? Lo berdua berisik". Arnita dan Syifa sontak kembali ke alam bawah sadar mereka. Mereka lantas berdiri untuk memesan makanan. "OKE BOSS KALI INI GUE YANG JALAN BUAT PESEN!" ucap Syifa antusias lalu menyeret Arnita untuk ikut. Bella menatap mereka yang menjauh dari meja tempatnya saat ini. Menarik sedikit sudut bibirnya.

"Aneh!" Batin Bella.

Bella kembali menjadi datar setelah melihat makhluk yang selalu mengganggunya sudah duduk di hadapannya. Iya. Siapa lagi kalau bukan Rigel.

"Bellasayang. Kok sendirian sih? Abang temenin yah?" Ucap Rigel seraya menampilkan senyum manis yang sayangnya membuat Bella kesal.

"Bella nih maka- EH KUTIL ANOA LO NGAPAIN DI MEJA GUE HAH?!" baiklah sepertinya Bella ingin pergi saja dari planet ini. Rigel yang jengkel di sebut begitu menoleh ke arah samping dan menemukan Syifa berdiri dengan berkacak pinggang setelah meletakan nampan berisi nasi goreng pesanan mereka.

"Apaansih lo!! Ganggu gue lagi berduaan sama Bella aja! Pergi sana!" Ucap Rigel mengusir Syifa dan Arnita yang berdiri di belakang Syifa. Arnita yang naik pitam di usir lalu melangkah maju meletakkan nampan berisikan jus di atas meja lalu menarik kerah Rigel. "Lo lama lama buat gue emosi pergi atau gue tendang anu lo?!" Rigel yang mendengar itu reflek menutup... Yah kalian tau lah.

"Dih! Mainnya serem banget. Ya udh lepas gue pergi. Lu kira gue kambing apa di tarik begitu!." Rigel merapikan kerah bajunya yang di tarik lalu Melangkah menjauh menuju meja temannya.

(2) |•My Introvert Girlfriend•| [OnGoing]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora