"Bella itu beda bro. Coba deh lu rasain jadi gue. Beuhh rasanya tuh dingin dingin ngangetin. Gue yakin Bella walaupun cuek dan dingin begitu pasti klepek-klepek sama gue makanya dia pergi duluan" ucap Rigel dengan percaya diri sementara teman temannya sudah berjalan mendahuluinya.

"Terserah lu deh gel" ucap Hendry tanpa berbalik menatap Rigel

"Iyain aja deh" ucap Gevan yang berada di sebelah Hendry seraya merangkul bahu Egi. Egi yang sejak tadi diam melihat interaksi teman temannya hanya mampu tertawa dan mengikuti langkah temannya menuju kelas. XI IPS 4.

Rigel yang melihat itu menghela napas kasar. "Gini nih nasib orang ganteng. Lagi ngomong malah di tinggal. WOY TUNGGUIN!!" Teriak Rigel saat melihat temannya hampir menghilang di belokan menuju kelas.

***

XI IPS 2

Kelas yang di tempati oleh Bella. Bella duduk bersama Arnita Rizkia. Gadis cantik hyper aktif yang entah apa yang ia pikirkan hingga menjadikan Bella seorang teman bahkan sahabat, walaupun masih menurut Arnita. Karena selama setahun berteman Bella belum pernah mengatakan kata SAHABAT dalam setiap kali mereka berkumpul. Namun Arnita tidak menyerah dan tetap berusaha untuk bisa dekat dengan Bella di saat banyak yang menjauhi karena dia seorang Introvert yang jarang bicara namun sekali bicara pedesnya seperti makan cabe 100 biji. Walaupun sifat Bella yang seperti itu ia tetap akan berusaha menjadi teman Bella.

"Pagi bella, udah belajar belum? Hari ini katanya bakal ada ulangan dadakan." Ucap Arnita saat Bella sudah duduk dan mengeluarkan sebuah buku dan pulpen dari dalam tas.

"Udah. Lo?" Bella menoleh menghadap Arnita. Arnita yang terkejut saat Bella bertanya kepadanya akhirnya menjawab dengan terbata. "U-udah k-kok". Saking senangnya ia sampai tak berhenti tersenyum. Sedangkan Bella hanya mengangguk. Setelah itu Mereka kembali sibuk dengan kegiatan masing-masing sampai jam pelajaran di mulai.

***

Di kelas XI IPS 4 sedang mendapat pelajaran sejarah yang di mana guru yang mengajar menjelaskan layaknya sedang berdongeng membuat siswa maupun siswi yang berada di kelas mengantuk tak tertahan.

"Hoam. Ngantuk anjir. Nih jam istirahat kapan sih?!" Kata kata legend yang di tanyakan setiap murid jika sudah bosan dengan pelajaran.

"Sabarlah hen bentar lagi juga bel istirahat!" ucap Egi kepada Hendry yang sejak tadi mengeluh. Mendengar kata Egi pun Hendry hanya mampu menurut, jika tidak mungkin akan ada sesi ceramah setelah ini.

Hendry menoleh kebangku belakang melihat ke tempat dua temannya yang sedang asik bergereliya di alam mimpi. Melihat itu Hendry hanya mampu menghela pasrah.

"Baiklah sekian penjelasan dari ibu kita lanjutkan minggu depan. Ingat belajar karena Minggu setelah melanjutkan sedikit materi akan ada uji kompetensi!. Baiklah kalian boleh istirahat." Ucap Bu Fitri lalu pergi meninggalkan kelas.

Sesaat setelah Bu Fitri keluar kelas semua siswa bersorak senang karena otak yang sejak tadi berusaha mencerna pelajaran hingga berasap itu berakhir. Hendry salah satunya, ia berteriak seolah tidak lagi ada beban di punggungnya.

"Anjir! Akhirnya selesai juga. Ngebul otak gue. Mana denger bu Fitri kek lagi ngedongeng bikin ngantuk." Ucap Hendry seraya berjalan menghampiri dua temannya yaitu Gevan dan Rigel yang baru saja kembali setelah berpetualang ke dunia mimpi.

"Lebay deh lo kuy kita ngantin" ajak Gevan merangkul Hendry dan berjalan menuju kanti diikuti oleh Egi dan Rigel. Di tengah perjalanan Rigel tak sengaja melihat seorang wanita yang tadi pagi ia ganggu. Tepat di dekat toilet wanita Syifa dan Bella berdiri. Seperti tengah berbicara. Rasa ingin rindu melihat wajah Bella pun tiba tiba meronta.

(2) |•My Introvert Girlfriend•| [OnGoing]Where stories live. Discover now