FS - 1

272 18 7
                                    

Apakah kalian pernah mengalami bagaimana perasaan ketika diam-diam menyukai sahabat yang sudah 4 tahun bersamamu, ah tentu saja sangat mendebarkan. Menyimpan rapi semuanya sendirian, itu benar-benar menguras emosi, apalagi harus memakai topeng santai setiap kali merasa sakit atas tindakannya.

Sama halnya dengan gadis manis ini. Dia menyukai sahabat SMA yang sudah bersamanya selama 4 tahun ini. Dia dengan sangat apik menyimpan semua perasaannya, menahan untuk tetap sabar dan berharap sahabatnya ini akan melihatnya sebagai seseorang yang mencintainya bukan sebagai sahabat SMA nya.

Gadis manis itu kini tengah duduk di pinggir lapangan dan menunggu si sahabat tampannya bermain basket. Decak kagum dan mendamba sangat terlihat jelas di mata bulatnya, orang tuli saja bisa melihat pancaran cintanya dan mungkin hanya orang buta yang akan mengelaknya. Tapi ya, si pemuda tampan itulah orang butanya, ah maksudku buta dalam melihat tatapan mata si gadis manis itu.

“baobei, minum” ujar si pemuda tampan saat menghampiri si gadis manis sambil menyodorkan tangan meminta minum

“nih” jawab si gadis dengan nada ketus seraya memberikan botol air minumnya.

Pemuda tampan itu adalah Cai Xukun. Seorang pemain basket lepas kebanggaan sekolahnya. Pemain lepas? Yap, Kun adalah pemain lepas yang mana dia bisa menyesuaikan jadwal latihan dan tandingnya dan terdaftar sebagai pemain cadangan. Namun tidak ada yang meragukan skill nya, karena dia pernah membawa nama kampus nya ke kejuaraan tingkat nasional.

“kenapa sih, cemberut mulu. Lagi banyak tugas?” tanya Kun usai menenggak hampir separuh isi botol minum itu dan duduk disamping gadis manis itu.

“ck, bosen Kun, jengah juga, lihat deh” tunjuk Yuxin dengan dagunya ke arah fans yang bergerombol dan bersorak menyemangati para pemain basket.

“biarin ajalah. Kenapa? Cemburu ya~~” goda Kun

“cemburu pantatmu. Berisik tau gak. Dah ah aku mau pulang” rajuk Yuxin sembari membereskan tas dan botol minum yang sempat diberikan pada Kun.

“15 menit lagi. kita pulang bareng, oke?” Kun menarik lengan Yuxin untuk menghentikan aktifitasnya, dan tentu saja membujuknya untuk pulang bersama.

“aku pulang sendiri aja deh”

“gak, gak ada penolakan. 15 menit, tunggu disini” final Kun, tanpa bantahan.

Setelah itu, Kun berjalan menjauh dan kembali ke lapangan untuk meminta izin kepada pelatihnya. Yuxin memperhatikan Kun yang tengah berbincang yang mungkin hampir 10 menit, kemudian Kun berbalik menghadap Yuxin dan mengedipkan sebelah matanya, lalu berjalan menuju ruang ganti untuk mengambil tas.

“Kun sialan” maki Yuxin pelan.

“kalo gini caranya, gimana aku bisa ngilangin perasaan ini” masih dengan gumannya pelan, dan perlahan tatapannya menjadi sendu beriringan dengan rintik hujan yang mulai turun.

“Yuxin, ayo. Keburu hujan nanti" suara Kun berhasil membuyarkan lamuannya. Pemuda tampan itu sudah berganti pakaian yang lebih santai dan siap untuk pulang ke rumah.

Yuxin berdiri dan berjalan menghampiri Kun. Tanpa mengatakan apapun, Yuxin berjalan mendahului Kun dan masuk ke dalam mobil. Kun yang melihat itu merasa aneh, dia kenapa sih – batin Kun. Tapi Kun tidak ambil pusing dan segera masuk ke dalam mobil.

Perjalanan kali ini lebih suram, hening dan dingin, tentu saja karena hujan baru saja turun dengan deras. Kun ingin mencairkan suasana atau sekedar menanyakan keadaan gadis manis disampingnya. Tapi saat dia menoleh untuk bertanya, ternyata si gadis manis itu tengah tertidur dengan kepala yang bersadar pada kaca mobil. Kun yang melihat itu terkekeh pelan dan sedikit merasa bersalah padanya.

FRIENDSHITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang