Namanya Adalah Weldan Nugroho

61 29 29
                                    

Follow dulu baru baca!

Happy reading ♥️😍

****

Setelah menutup pintu, mereka mendesah berat. Apalagi ketidakadilan yang akan mereka terima setelah ini. Baru beberapa hari di sini, mereka sudah mendapatkan banyak masalah.

"Inilah akibat terlahir tidak good looking. Jangankan cari perhatian, cari teman saja susah," kata Karla tiba-tiba.

"Pusing-pusing, gue bakar juga ni sekolah!"  ucap Karla sembarangan.

"Sssstt ... diam, nanti tambah dapat hukuman," tegur Kena.

Wilda tak memperhatikan sahabatnya, dia terus saja berjalan di koridor sekolah di lantai tiga. Gedung yang lumayan tinggi. Ekor mata Wilda bergerak ke arah lapangan dan betapa terkejutnya dia. Ya, laki-laki itu ada di sana. Wilda langsung menghentikan langkahnya, dia berdiri tegak di pembatas, tatapannya menatap ke arah bawah. Dia ingin memastikan kalau dia tak salah liat. Sahabatnya yang melihat itu langsung mengikuti Wilda.

"Ada apa Wil?" tanya Kena penasaran.

"Lo liat apa?"

"Kenapa-napa? Ada duit jatuh dari langit, ya?" Mendadak semua mata mengarah ke arah Risa. Mereka menggeleng-geleng.

"Kenapa? Gue salah apa?" Risa yang mendapatkan tatapan berubah dari sahabatnya ini angkat bicara.

"Nggak papa!"

"Itu ... itu!!!" teriak Wilda histeris. Tangannya mengarah ke lapangan.

"Apa?" Mereka mengikuti petunjuk Wilda.

"Itu yang nolongin aku kemarin. Senior itu lo!" Beberapa kali Wilda menunjuk ke lapangan sembari tersenyum-senyum.

Mereka yang sudah mengerti maksud Wilda, kemudian berbalik. Mereka menelan silanya dengan berat dan menatap Wilda dan laki-laki itu secara bergantian.

"Apa kalian memikirkan apa yang aku pikirkan?" tanya Kena pada sahabatnya.

"Gue pikir kita harus segera mungkin menyadarkan Wilda tentang harapan yang menyakitkan," tambah Risa. Mereka bersitatap.

"Tipe Wilda bukan kaleng-kaleng," lanjut Risa.

"Dia hanya sebatas kasihan, tapi Wilda menangapinya terlalu berlebihan," Kata Kena. Mereka tersenyum miris.

"Dia good looking, sedangkan Wilda ...." Karla tak melanjutkan ucapannya.

"Gue siap taruhan dengan umur gue kalau dia nggak lebih dari kasihan." Mata mereka mengarah ke Risa. Walaupun Risa kadang agak kurang, tetapi ucapannya kali ini memang benar. Sekalipun terdengar sadis.

Mereka menatap laki-laki itu sekali lagi. Namanya adalah Weldan Nugroho. Ya, dia adalah anggota basket SMA Kusuma Bangsa dan sudah beberapa kali mendapatkan juara. Dia juga selalu aktif di pelajaran membuat kebanyakan guru menyukainya. Apalagi wajahnya yang menawan dan bagaimana dia menatap lawan jenisnya, membuat siapapun pasti terkesima. Tak hanya itu, laki-laki pemilik pandangan teduh ini juga memiliki sisi negatif. Dulu, dia adalah anggota geng motor ... suka tauran, balapan liar dan berkelahi walaupun masih sampai sekarang ... masih sering untuk yang terakhir. Tetapi karena kejadian waktu itu ... yang menyebabkan salah satu temannya tewas akibat terkena tusukan membuatnya berhenti bergelut dengan dunia hitam. Dia berubah menjadi lebih baik lagi. Mencoba menggali potensi dirinya dan menemukan jati dirinya yang sebenarnya. Namun, dia hanyalah manusia. Berubah itu bukanlah hal yang mudah. Harus melewati proses yang panjang dan juga kemauan dari diri sendiri.

Kamu tau, jika laki-laki blasteran itu menggunakan seragam olahraganya dan mulai memantulkan bola, maka semua murid akan berteriak histeris terutama perempuan. Apalagi kalau kulit putihnya terkenal cahaya maka akan berkilau. Keringat yang bercucuran dan bagaimana dia membasuh wajahnya, benar-benar menambah daya tarik dirinya.

MY Favorit SeniorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang