21

21 4 0
                                    

Mereka berdiri didepan sumur dengan macam macam ukiran itu. Semua orang memasang wajah datarnya terutama saat Rylia mendekati sumur yang merupakan portal antar dimensi itu

"Saat aku sudah jadi abu emas dan kunang kunang itu keluar , kalian berdua masuklah dahulu"Titah Rylia. Sasa mengangguk semangat dan Valter bergidik membayangkan dingin air malam malam begini

"Apa harus? "Tanya Valter

"Kalau pengin balik nurut lo anjing"

Tak mempedulikan perdebatan kakak adik itu Rylia memegang sisi sumur

"Sang pangeran , Bitna Rytheon

Dua jiwanya pergi , kekasih dan ibunya

tak akan kembali , mereka tersesat

Hanya sang pangeran , hanya Bitna

Yang bisa mengembalikan ,

Dua jiwanya, kekasih dan ibunya "

Rylia mengucap mantra itu dengan lengkap. Tubuh wanita itu luruh ketanah dengan air mata mengalir deras

Perlahan namun pasti tubuh sang ratu penyihir gua itu meluruh menjadi abu keemasan. Serbuk nya berterbangan indah masuk ke dalam sumur

"Ibu.."Seorang pria mengumam lirih

Setelah semua tubuh Rylia melebur jadi abu emas , Elion dan Tavisha mulai bereaksi. Mereka juga berubah jadi abu ke emasan yang jatuh ke tanah

"Ayah!"Teressa menjerit pilu sementara adik adiknya memandang kosong abu kedua orang tuanya

"Kau pantas untuk hal ini Rylia"Karlyn terkekeh seram sementara kalan sudah mencekik leher sasa dan Valter dengan kedua tangannya

"Badebah"Umpat Shehzal
"Kalian penghianat"

Karlyn tersenyum sinis kembali. Matanya melirik kalan yang siap memengaruhi shehzal dengan brainware nya

Kalan mencoba memasuki pikiran shehzal. Sangat sulit karena seperti ada tembok penghalang untuk masuk

"BOCAH BODOH. APA YANG LAKUKAN?"Pekik Karlyn. Sebuah balok kayu besar yang dikendalikan oleh sihir teressa menghantam hantam sumur dengan karasnya hingga retak sana sini. Air merembes dicelahnya

Sementara perhatian mereka teralihkan shehzal balas menyerang pikiran kalan. Sangat mudah , bahkan rasanya itu terlalu mudah hingga janggal

Memori kalan berputar saat shehzal masuk ke ruang memorinya.

Ibu sakit

Jangan siksa aku

Mata kalan menatap lurus kedepan. Jurang setinggi 15 meter menganga siap menelan dirinya kalau saja dia terpeselet barang setitik

Sementara itu tangan sang pria menari nari dengan lincah diudara seiring tangga demi tangga terbentuk dari bebatuan yang meluruh . Kalan berjalan kebawah menuju sebuah gua tersembunyi

Disana seorang pria renta duduk memeluk dirinya sendiri didepan perapian kecil

Dan kata kata yang tak pernah shehzal dengan pun keluar dari bibir kalan

"Ayah aku merindukanmu"

Shehzal mulai melakukan tugasnya. Mengubur jauh jauh ingatan kalan dan diganti nya ingatan itu dengan ingatan yang masih pantas kalan ingat

Begitu tersadar, kalan tampak ling lung. Kini fokus shehzal jadi terarah pada Karlyn

"Suami mu manusia biasa . Karena itu kau menukar kalan dengan anakmu. Agar kau bisa mendapat darahnya setiap purnama, agar kau tak mati meski suamimu rapuh dan sepuh "Ujar shehzal dingin. Matanya menusuk tajam ke arah Karlyn

Moment In Second World |END|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang