1

332 17 1
                                    

Haloo!

Welcome

Btw tau cerita ini dari mana?

Cuz mulai berfantasi.

...

KIM DAHYUN AS VALTER LIQUEENA

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

KIM DAHYUN AS VALTER LIQUEENA

"

Nan ayu , nan jelita
Nan kaya nan manja
Dua saudara satu sayap
Satu jalan
Satu takdir "Valter menjelaskan sebuah bait yang dia dengar tadi malam dimimpi nya. Dimana ruang putih dengan berbagai pintu menungu untuk dia pilih

"Saya jadi bingung, satu sayap dikira apa.."MUA yang sedang menghias wajah Valter tersenyum kecut

"Itu mimpi apa Tts mbak , teka teki mulu"

"Udah selesai "MUA itu lantas pergi. Lagi pula valter hanya merias simple wajahnya agar tak buluk bukuk amat

Valter yang duduk santai didepan cermin tampak biasa biasa saja saat semua orang menatap horor dirinya yang sedang mengunyah es batu, kenapa sih?

"VALTER!"

"Uhukk" Valter menyembur es batu nya. Memukul dadanya sendiri untuk menghilangkan rasa perih di tenggorokan nya. Kakak nya benar benar setan , datang tak diundang seperti jalangkung saja

"Kak..."

"Apa?. Dasar anak bandel. Gue bilang berapa kali jangan makan es. Tenggorokan lo sakit , kita gak makan"Cerocos kakaknya. Valter hanya bisa menebalkan telinga. Lagi pula ucapan kakak nya masuk telinga kanan keluar telinga kiri

Orang orang disitu hanya bisa menahan tawa seperti biasa. Kalau Teressa sudah marah bisa apa mereka

Kalau ikut nimbrung palingan nanti mereka jadi sasaran teressa juga

"Haus kak"Valter menatap melas kakaknya. Jurus terampuh melemahkan kakaknya

Teressa berdecak kesal "haus ?, air comberan banyak noh " sahut teressa kesal" Mbak, tolong buangin es nya"

"Punya gue..."

Tak peduli dengan protes adiknya teressa menyerah kan es batu untuk dibuang pada mbak mbak disitu

Valter cemberut. Dia mengambil tas nya lalu keluar ruangan

"Valter!"

"Bodo amat, bodo amat" sahut valter kesal sementara teressa hanya bisa menatap kesal adiknya

"Mbak sasa serem juga"

"Sial banget punya adik kaya dia"gumam teressa lalu menatap tajam para pegawai yang memperhatikan nya

"Sial banget punya adik kaya dia"gumam teressa lalu menatap tajam para pegawai yang memperhatikan nya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

..

Valter berlari menjauhi kakaknya. Kakaknya yang terlalu hobi ceramaah yang sama sekali tak berfaedah dan sama sekali tak akan valter pakai

Mengendarai sendiri mobil dalam keadaan marah adalah pilihan buruk untuk valter. Dia sama sekali tak punya surat izin mengemudi

Tiba tiba sebuah panggilan masuk ke handphone nya

"Halo?"

"Ck anak setan. Kamu kabur ya?. Tadi ayah nyuruh kakakmu jemput kamu supaya bisa ke sini secepat nya"

"Ya terus?" Heran valter.

"Kesini sekarang juga. Kebun karet kakak mu, nanti ayah kirim lokasi nya lewat chat. Dateng kesini dalam 5 jam atau kamu ayah tipe-x dari kk"

Owahh. Ayahnya memang sinting sungguhan. Astaga berdosa valter.

Valter membuka hpnya. Masih sambil mengemudi dia melihat lokasi yang ayahnya kirim

"Kemungkinan sampai disana malam. Hmm oke gak nih gue nyetir nya?"

Valter berhenti sejenak dipinggir jalan. Membeli 3 porsi seblak dan 2 bungkus nasi goreng untuk teman perjalan nya nanti. Cemilan ringan dan minuman dingin juga sudah disiapkan nya

Masalah nya nanti dia tak bisa membeli makanan di jalan lagi. Karena jalanan yang akan dilaluinya adalah hutan lebat dan area perkebunan karet, di pinggir kota

"Maaf pak gak sengaja "ucap valter saat tak sengaja mau menabrak pelajan kaki

"Lagian main nyelonong " Gumam wanita itu sebelum akhirnya kembali melanjutkan perjalanan nya

.
.
.

Ada yang aneh rasanya. 4 jam valter mengendarai mobilnya dan sudah dua jam dia ada didalam rimbunnya pohon. Untung saja jalanan disini aspal dan ada lampu jalan. Setidaknya itu meringankan rasa takutnya

Teressa juga katanya dalam perjalan. Tapi dia baru memasuki wilayah hutan.

Langit mulai menjingga dan sebentar lagi malam. Entah apa isi otak kerdil ayah valter hingga meminta dua putrinya datang ke hutan malam malam

"Azek cok banyak kunang kunang"Gumam valter sambil menatap binatang kecil yang mengelilingi mobilnya

Valter menepikan mobilnya. Dia ingin menghabiskan dulu sisa nasi goreng yang dia beli. Masih ada satu nasi goreng dan satu seblak, lumayan untuk ganjal perut

Dibawah lampu jalanan mungkin lokasi yang tepat .Tau tau nanti teressa lewat dan mereka bisa bersama pergi ke tempat yang ayah nya maksud

Dengan lahap wanita itu menyantap seblak miliknya

"Bundaa. Val mules.."

Valter memegang perut nya. Aishhh. Sialan sekali. Kalau mau ditahan pun kayaknya tak sempat

Jadi, wanita itu memutuskan keluar mobil nya. Mengandalkan senter hp nya valter mencari semak semak yang tepat diantara pohon pohon karet yang menjulang tinggi

"Ada sumur weh. Ambil air dulu buat bershinin nanti" Valter mengambil kantong kresek dari tasnya untuk diisi air. Air itu akan digunakan untuk membersihkan nya setelah buang air

Sumurnya unik. Kalau di sinari dengan hp terlihat ukiran kupu kupu, burung dan hewan yang entah apa. Kupu kupu biru, burung hijau dan sebuah hewan mirip kunang kunang itu berwarna ungu. Air sumurnya pun sangat jernih dan penuh , air itu sampai hampir meluap sangkin sepenuhnya

Dan efek air yang meluap itu berdampak pada valter. Wanita itu terpeleset dan sialnya

Dia masuk ke dalam sumur

Asli tatapan Teressa Alexanderia serem juga

Kayak psyco itu kakaknya valter

Udahalah males

Jadi kalau masuk ke sumur itu gimana?

Moment In Second World |END|Where stories live. Discover now