30. Perhatian dan Larangan

10 7 9
                                    

🐰🐰

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🐰🐰

—————
Kak Jeno
—————

| Kepala kamu masih sakit  gak?

Nggak kak, alhamdulilah udah gak sakit| Paling benjol dikit lah|

| Gak papa kamu benjol juga tetep cantik    
| Kompres pakai air dingin, besok pasti udah sembuh

Eoh... ah iya kak makasih |

|ok, kamu istirahat gih udah malem,
|jangan begadang gak baik buat  kesehatan
| Such a good night

Okee, good night |


——————

Soojin menutup ponselnya, lalu  menutup seluruh badannya dengan selimut, pipinya terasa sangat panas, jantungnya juga berdetak tak karuan.

"Akh! Anjir baper gue Aa Jen!" Teriak Soojin dari dalam selimut, lalu berguling-guling tak jelas.

Bagaimana ini, niat awal Soojin hanya ingin jadi pengagum kak Jeno kok malah ia jadi baper gini. Kenapa Kak Jeno juga sangat perhatian padanya huh!

Soojin sebenarnya takut hal yang ia alami dengan Felix akan terjadi lagi, tapi ia tak bisa mengontrol hatinya untuk tak jatuh pada Kak Jeno.

Setelah Soojin ingat-ingat juga Kak Jeno selalu menggunakan aku-kamu pada Soojin, padahal pada Lucy dan yang lain lo-gue. Akh! Soojin gak bisa diginiin mentalnya itu lembek kayak Yupi! Soojin kembali bergelung heboh di balik selimutnya.

"Dek, kamu kenapa?"

Soojin sontak berhenti cosplay jadi cacing kepanasan, ia mengangkat  selimut dari wajahnya untuk melihat oknum yang bicara.

"Eh Papa, hehe gak papa, ini lagi olahraga aja hehe." Soojin duduk bersandar di kasurnya, dengan senyum canggung.

Papa Doy menghampiri putrinya dengan ragu, ia menghembuskan nafasnya lalu berjalan mendekati putrinya dan duduk di pinggir ranjang.

"Papa denger kamu tadi jatuh."

"Iya, tapi gak papa kok Pah." Soojin menampilkan senyumnya.

Papa Doy nampak lega, ia tersenyum samar yang mampu tertangkap indra penglihatan Soojin, membuatnya tertegun dan merasa bahagia. Memang rasanya sebahagia itu meski hanya senyum samar yang Papanya tunjukan.

"Papa udah beli makan, panggil Kakakmu juga buat turun makan malam." Doyoung beranjak, setelah selangkah ia berbalik lagi menghampiri Soojin, ia mengangkat tangannya ragu, lalu dengan kaku ia mengusap rambut putrinya dengan sayang.

Soojin bergeming, setelah Papa Doy meninggalkan kamarnya ia sontak merasakan perasaan hangat menjalari hatinya, ia memegang rambutnya yang barusan di usap Papa Doy, dengan begitu ia langsung tersenyum cerah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 25, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Reasons || Lee (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang