Bab 18

1.3K 67 14
                                    

Langsung baca saja yah 

--

Mas ❤

Kenapa ngga diangkat nduk? Pengen denger ada yang nyemangatin lagi

                                                                              Kerja, kerja, kerja yah. Biar bisa beli batagor yang banyak.

Mas ❤

Iya nduk. Nanti mas bawa batagor yang banyak yah


LINKA POV

Setelah bertukar kabar dengan mas 'gus' Azka Maulana tersebut, buru-buru kukemasi beberapa buku dan peralatan yang kubutuhkan.

Satu setengah jam beralu, sudah ada sekitar 4 koper besar ditambah lagi dengan 2 tas keril besar yang sudah menunggu untuk dipindah kan ke rumah gus Azka.

DAEBAKKK....banyak banget sih ternyata buku ku itu.

Demi menyambut batagor yang sudah dijanjikan gus Azka tadi, kini kurela kutahan kantukku agar tak tertidur lagi.

Segera kuputuskan untuk menemui mama yang mungkin masih nangkring di depan televisi.

"Hallo mama ku sayang, ibu Ratu Wati Hening Pradipta"

Mama yang masih setia menatap televisi tersebut hanya sebentar menoleh kearah ku, lalu menghembuskan nafasnya kasar.

"Linka, begini...

Merasa ada feeling bad dengan apa yang akan dikatakan mama, segera aku merubah posisi duduk ku untuk lebih jelas menatap mama

"kamu kenapa sih ngga pernah nurut dengan apa yang mama katakan. Cukup jadi istri yang baik, yang nurut sama suami"

See? Feeling ku memang tak pernah salah. Mampu lu Linka, dapet ceramah disiang hari ini.

"Well... Linka tau kok ma memang selama ini Linka belum jadi istri yang baik, tapi at keast aku berusaha ma, Linka masih belajar" jawabku sambal mengambil keripik potato yang ada di meja

Menanggapi jawabanku yang terlampau santai, mama mengeluarkan argumennya yang begitu menyayat dihati ini "itu kamu tahu, kenapa kamu ngga nurut sama suami mu?"

Kuputuskan untuk menoleh sebentar kearah mama sembari menautkan kedua alis "ngga nurut yang mana? Memang mama tau?"

Kini, Ibu Wati Hening itu berdiri "yakan kamu pasti yang maksa buat kesini kan?"

Dan yah, aku 'merasa' sedang dibuang dengan status baruku ini "oke, Linka gaboleh yah kesini?"

"Bukan ngga boleh Linka, kamu harus disana selama 40 hari dulu biar betah. Kalua baru 2 minggu udah pulang, mama yakin deh kedepanya kamu bakalan sering pulang" jelas mama.

Oke fix, sepertinya memang aku sedang diasingkan dari keluargaku sendiri. Memutuskan untuk tidak memperpanjang perdebatan ini, aku segera berjalan ke kamar ku. Lebih baik aku segera pergi dari sini, toh aku sudah ditolak dirumahku sendiri.

Dan aku piker ngga ada hubunganya tinggal selama 40 hari ditempat baru dengan betah atau ngga nya seseorang ditempat itu.

Ngga masuk akal sih.

Jadi lebih baik segera out dari rumah ini, dan membuktikkan ke mama kalau meskipun hari ini aku pulang kerumah, aku juga bakalan betah dirumah mertua ku.

Perkataan mama barusan membuat mood ku berubah, jadilah sekarang aku mengunci pintu kamar dan merebahkan tubuhku dikasur ini.

Aku yang pelor (nempel molor) ini sudah dapat dipastikan bukan akan tertidur diposisi manapun.

(Calon) Suami PilihanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang