"Anak tidak tahu diri"



Prang

Fugaku melemparkan vas bunga yang ada didekatnya hingga hancur dia benar-benar marah kepada sasuke.
Mikoto menghela nafas kasar dengan kekacauan keluarganya.





Daichi duduk disebuah kursi dia membantu sakura untuk menjaga toko bunga milik mereka setelah dia belajar melukis dengan gaara.

Kret


"Oji-san"

Daichi baru saja mau menyambut orang yang datang tersebut tapi dia tidak jadi saat melihat jugo.

"Daichi "

Hubungan daichi dan jugo cukup baik karena mereka masih sering bertemu tapi daichi seakan melupakan sasuke sehingga dia tidak membicarakannya lagi dengan jugo.

"Dimana kaa-sanmu?"

Jugo bertanya kepadanya tentang keberadaan sakura yang tidak terlihat, daichi menunjuk kearah sakura yang sibuk merangkai bunga yang sudah dipesan.
Jugo pun menghampiri sakura.

"Kau masih tinggal disini?"

Jugo langsung berbicara kepada sakura yang membuatnya segera menatap kearah jugo.

"Itu lebih baik "

Sakura tidak tinggal dirumah baru sasuke, sakura tinggal dilantai atas toko tersebut karena seperti yang sakura katakan jika dia akan benar-benar melupakan sasuke jadi dia memilih untuk tinggal disana.

"Surat cerainya"

Sakura cukup keras kepala jadi dia tetap pada keputusannya.
Kedatangan jugo karena sakura sudah menitipkan surat cerai yang sudah keluar hanya dengan jugo lah dia meminta bantuan.

"Dia sudah tanda tangan "

Sakura rasa cukup mudah juga karena biasanya sasuke akan sulit melakukan hal yang tidak dia inginkan apalagi sasuke pernah bilang mereka menguntungkan,apa dia tidak menguntungkan lagi.

"Iya tinggal dikirim kembali dan tunggu prosesnya "

Surat tersebut harus diberikan ke pengadilan lagi sebelum diproses untuk bercerai.
Sakura menyimpan surat cerai tersebut dilaci.

"Sakura,kau dan daichi bisa tinggal disana rumah itu cukup luas untuk kalian lagipula sasuke-sama sudah memberikan rumah itu atas nama daichi dan dia tidak akan menganggu kalian lagi "

Jugo kembali menasihati sakura untuk tetap tinggal disana karena itu adalah rumah daichi dan mereka akan bercerai jadi sasuke tidak akan menganggunya lagi.

"Untuk sementara aku lebih nyaman berada disini dan juga lebih dekat sekolah daichi "

Sakura tidak mau pindah karena walaupun rumah itu bagus dan besar bahkan fasilitasnya sangat lengkap tapi sakura lebih nyaman dengan ditoko kecilnya.

"Sebentar lagi daichi akan masuk sekolah dasa,apa kau sudah menemukan sekolah untuk daichi?"

Daichi hampir satu bulan lagi akan menyelamatkan pendidikan di taman kanak-anak sakura perlu mencari sekolah untuk daichi untuk menikmati masa sekolah dasarnya.

"Aku akan mencari yang terdekat "

Sakura belum menemukannya tapi dia akan segera mencarinya karena dia perlu memilih untuk pendidikan putranya.

"Jangan hanya mencari yang terdekat saja tapi juga harus memiliki standar yang baik "

Jugo menasehati sakura agar dia tidak melupakan hal yang penting.

"Apa itu? "

Sakura melihat jugo memberikan amplop besar berwarna coklat kepadanya.

"Kau bisa melihat nanti malam setelah tutup "

Hal ini berarti penting dan sakura harus membacanya dengan teliti.

"Baiklah "

Jugo kemudian pamit kepada sakura untuk pulang.

"Daichi,oji-san pergi "

Jugo menatap daichi dengan penuh arti.

"Hati-hati oji-san "

Daichi melambaikan kepada jugo yang pergi meninggalkan toko mereka.





"Apa kau yakin dengan jalan ini?"

Seorang laki-laki yang sedang mengemudikan mobilnya bertanya kepada wanita yang ada disebelahnya.

"Kau meragukan aku?walaupun sudah cukup lama tapi sepertinya benar "

Wanita itu terdengar kesal mendengar pertanyaan dari laki-laki tersebut.

"Kau saja ragu,bagaimana kalau kita salah jalan? "

Laki-laki itu menangkap jika wanita itu ragu dengan ingatnya sendiri.

"Sudah jangan banyak mengeluh jalan saja "

Wanita itu mengomeli laki-laki yang terus berbicara tersebut.

"Hn"

Laki-laki sekarang diam walaupun sudah cukup lama mereka mengemudi tapi belum menemukan tempat yang mereka cari atau lebih tepatnya wanita itu cari.

"Kenapa dia tidak ada disana?"

Laki-laki itu heran karena mereka mencari ditempat lama orang itu tinggal tapi orangnya tidak ada.
Wanita itu mengangkat bahunya tanda tidak tahu.

"Lalu bagaimana kau dapat alamat itu? "
Jika dia tidak ada disana lalu bagaimana dengan alamat yang baru mereka dapatkan sekarang.

"Kau tahu jika aku sudah memohon "

Wanita itu melemparkan seringainya kearah laki-laki tersebut.

"Aku saja tidak sanggup "

Laki-laki itu tidak dapat membayangkan bagaimana orang yang berhadapan dengan wanita itu tadi.

"Apa kau menyesal bersamaku? "

Wanita kembali kesal karena laki-laki itu seperti takut dengan sikapnya.

"Apa kau mau kita bertengkar sekarang?"

Laki-laki itu juga terlihat kesal karena mereka cukup lelah mencari alamat tapi malah mengajak bertengkar.

"Tou-san,kaa-san,apa kalian tidak bisa diam?aku mau tidur "

Seorang anak laki-laki kecil yang berada dibagian belakang mobil berkomentar karena kedua orang tuanya yang sibuk bedebat dan itu menganggu tidurnya.

"Dasar anak kurang ajar "

Ibu dari anak itu menatap anaknya kesal sedangkan sang anak tidak perduli dan kembali memejamkan matanya yang membuat ayah anak laki-laki itu tertawa tapi saat mendapatkan tatapan membunuh dari istrinya laki-laki itu diam dan kembali fokus menyetir.













Tbc



Gomen kalau jelek dan gaje 🙏🙏🙏
Semoga suka ❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤
Kalau tidak suka, tidak usah baca😌
Arigatou buat yang baca dan komen 🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰






why you hate me? Where stories live. Discover now