"ya" jawabnya singkat dan dengan berjalan malas dia menuju ke ruangan pak donghae. Hari ini sudah seminggu berlalu dari kejadian putus itu Jaehyun terlihat sudah tidak terurus, matanya sayu dan rambutnya berantakan
"pak" panggil Jaehyun yang mana membuat Donghae langsung menoleh
"Jung Jaehyun akhirnya kamu datang. Duduk" pinta pak donghae yang langsung diturutin oleh Jaehyun
"ada apa pak"
"lihat ini" Donghae memperlihatkan nilai ulangan Jaehyun kemaren yang mana semunya merah. Donghae selaku guru kelasnya Jaehyun pasti sangat kecewa dengan nilai itu
"mm terus" tanya Jisung santai
"heh kamu ternyata benar benar tidak peduli. Bapak sudah menanyakan murid kelas atas yang bisa membantu kamu tapi semuanya menolak. Andai ada winwin tapi dia sudah pindah. Taeyong pula menghilang. Sudahlah kalau kamu memang sudah tidak peduli dengan nilaimu keluarlah, jangan pernah bicara sama bapak lagi" pak donghae keknya ngambek
"ok" jawabnya singakt lalu berdiri dan melangkah keluar dan menuju ke toilet
*"taeyong pula menghilang"*
"Taeyong menghilang? Apa dia tak mau kembali kesekolah?" tanya Jaehyun pada dirinya sendiri
*Tubuh Taeyong jatuh, matanya tertutup rapat, hidung dan mulut sama sama mengeluarkan cecair merah begitu juga dengan kepalanya dan area area tubuh yang lain. Sakit sekali pengorbanannya untuk mendapatkan cinta dari jaehyun yang mana bisa dia dapatkan dari orang yang lebih baik dari Jaehyun*
"JANGAN JANGAN?" Jaehyun kemudian melaju menuju gedung kosong dimana dia dan kun terakhir bertemu dan pertengkaran hebat itu berlaku. Dia berlari menaiki tangga ke aras dua dan terpapar tubuh lemah dan mulai mengurus itu disana
"t..taeyong" jaehyun melaju mencuba berinteraksi dengan taeyong namun dia tak kunjung bangun. Tak lama perlahan mata sayu itu terbuka dan dengan terbata bata taeyong meminta tolong
"an-ter a-aku rs" ujar dengan sangat lemah, jaehyun kemudian membuka jacketmya dan dipakaikan ke tubuh miris itu dan dengan segera membawanya ke rumah sakit dengan bantuan taksi
"sus tolong ada yang sekarat" lapor Jaehyun setibanya di rumah sakit dan dengan pantas pekerja rumah sakit mengambil alih Taeyong lalu dibawa ke dalam ruangan untuk dirawat
"anda keluarga pasien?" tanya dokter yang baru sahaja selesai memeriksa keadaan taeyong
"i-iya dok" jawabnya gagap
"kalau boleh tau, hubungan anda dan pasien itu apa ya? Soalnya saya cuman bisa berbicara tentang keadaan pasien kepada keluarganya" jelas si dokter lagi
"saya.. saya bakal suaminya dok" jawaban yang tidak disangka akan keluar dari mulut Jung Jaehun saat itu
"oh baiklah kalau begitu, pasien mengalami penurunan berat drastis tulang di beberapa area juga terdapat keretakan. Sepertinya pasien tidak makan soalnya penyakit lambungnya benar benar kambuh dan~"
"dan apa dok?"
"pasien kehilangan banyak darah. Kami kehabisan stok darah o, apa bapak bisa membantu?" tanya dokter itu kemudian
"b-bisa pak, saya juga darah O"
"yasudah sila ikut saya jika begitu" Jaehyun mengikuti dokter itu dari belakang hingga ke satu kamar dimana sudah sedia dengan alat alat yang diperlukan. Para suster juga sudah berada di sana siap mengambil darahnya Jaehyun
"duduk disini pak" ujar seorang suster muda itu yang kemudian langsung melakukan pekerjaannya, iaitu mengambil darah jaehyun untuk segera diberikan pada dokter yang merawat Taeyong
Tic toc tic toc tic toc
Jam di dinding terus bergerak tanpa henti. Dengan sabar Jaehyun menunggu semuanya selesai hingga akhirnya dia dibenarkan masuk kedalam. Melangkahnya kedalam dia langsung melihat taeyong yang sudah sadar namun menatap ke arah yang berlawanan dengannya
"tae..makan yuk" (baru tukar darah bisa langsung makan gak? Gak tau aku)
Dengan gagap Jaehyun menyapa orang yang berbaring di atas ranjang rumah sakit itu. Perlahan tubuh itu berpaling dan terpapar wajah datar milik lee taeyong
"ini.." kemudian meletakkan bungkusan itu di samping taeyong. Makanan sudah disamping si taeyong malah perlahan menutup mata dan tertidur dan terdengarlah dengkuran kecil yang menggemaskan
"aduh kok malah tidur sih. Makan dulu napa" Jaehyun juga ikut mengantuk mendengar dengkuran kecil itu hingga tak lama ia melelapkan mata disamping taeyong sambil menggenggam tangan anget itu
Sunyi sepi hingga langit mula gelap namun kedua mereka tak kunjung bangun dari tidur. Keduanya tertidur pulas hingga akhirnya bunyi hape Jaehyum mengganggu ketenangan itu
🎶dreamer... dreamer... dreamer 🎶
-hallo mah
jae kamu dimana? Kok sudah malam gini belum pulang?
-aduh mah maap belum sempat ngabarin. Pacar Jaejae masuk rumah sakit mah, jaejae jagain
astaga kabarin atuh, khawatir mama. Winwinnya gimana?
-bukan winwin namanya mah. Taeyong
-lah kamu tukar pacar?
"aku ama winwin udah lama putus. Udah dulu mah, taeyong udah bangun dahh
-yaudah jaga diri. Dahhh
Tbc
Bakal dimaafkin gak si jaejae ini
BINABASA MO ANG
Red Heaven🔞 | Jichen ✔️
RomanceJisung mendapatkan kegembiraan dengan melakukan dosa, bukankah itu salah? Tapi yang salah ayahnya, Jaehyun. Dia yang memulai. Apa masalah bisa diselesaikan? Ayo tukarkan Red Heaven ke White Heaven bersama Ini Jichen apa Jaesung? Author juga bingung...