dodici🔞

16.2K 356 5
                                    

"bisakah kau mengulum penis ku sebagai penutup aktivitas kita hari ini?" tanya hendery. Chenle mengangguk setuju.

Penis itu dikeluarkan dari hole chenle dan didekatkan ke hadapan wajah chenle. Chenle mengulum penis itu dengan lembut. Tenaganya habis, makan juga belum

"pintar sekali kamu. Teruskan sayang" puji hendery. Chenle hanya menuruti kemahuan namja itu dan terus mengulum penis itu hingga penis itu menyemburkan cecair ke dalam mulutnya

"uhukkk" chenle terbatuk merasa mulutnya terlalu penuh. Penis itu dikeluarkan dari mulutnya dan merehatkan tubuh lemahnya dia atas kasur

Cup

Hendery mengecup bibir pink chenle. "aku memberimu extra tip. Jangan beritahu abangmu ya" bisiknya lalu meletakkan uang dengan jumlah besar itu dibawah bantal

Hendery memakai semula bajunya yang tadi diletakkan di atas meja. Tangannya menyentuh pipi chenle lembut kemudian berjalan meninggalkan chenle yang sudah tertidur

-

"ahhhh yess disituu" suara chenle memenuhi toilet sekolah

Dia sedang bercinta dengan yangyang, iaitu pacarnya. Kini dia sudah berumur 15 tahun dan dia sudah mempunyai seorang pacar

"disini?" tanya yangyang lalu mempercepatkan hentakannya

"iya disitu ahhhh moree" bukankah bercinta dengan pacar itu menyenangkan. Dia memberikan tubuhnya dengan rela pada pacarnya

Tak ada bantahan yang dikeluarkan chenle. Chenle sangat menikmati permainan gila itu bersama pacarnya

"yangyangg i ahh i love youu ahhh" ujarnya lalu mencium bibir yangyang rakus. Yangyang tidak dapat membalas kata i love you itu karna lidahnya sedang sibuk

Mereka sangat menikmati apa yang mereka lakukan saat ini namun sial bagi kedua mereka karna tak sengaja ketahuan oleh guru.

Ibu bapa mereka dipanggil tapi chenle tak punya ibu bapa, yang dia punya hanya kun. Dan terpaksa kun datang ke sekolah setelah mendapat panggilan dari pihak sekolah

Jantung chenle berdegup kencang saat Kun memasuki ruangan yang mereka tempati. Matanya tak berani melirik ke arah kun.

"terus sekarang gimana bu?" tanya orang tua yangyang

"saya mau tanggungjawab bu. Saya tidak mau lari dari kesilapan saya" sahut yangyang tiba tiba. Kalau bisa chenle juga mau dipertanggungjawabkan oleh yangyang tapi kun pasti tidak mahu

"lalu apa pak kun bisa menerima?" tanya bu guru itu

"Tidak! Saya tidak terima. Saya tidak mahu adik saya punya apa apa hubungan sama anak itu!" seraya menunjuk ke arah yangyang

"ge aku mohon terima yangyang" pinta chenle namun kun berkeras dengan jawabannya iaitu tidak

"saya akan pindahkan chenle ke sekolah baru dan tolong jangan pernah temui adik saya lagi" ujar kun tegas. Sungguh chenle tak rela dipisahkan dengan yangyang

Tibanya mereka di rumah, sudah pasti chenle dipukul oleh kun. Tubuhnya kembali memar dan terluka. Kun sangat marah pada chenle hari itu hingga pasu kaca yang ia beli pecah digunakan untuk memukul chenle

Chenle hanya mampu menangis. Hatinya sudah pasrah, kekerasan bukan benda asing dihidupnya. Kun meninggalkan rumah dan mencuba memperbaiki moodnya diluar

Chenle hanya berdiam dikamarnya. Tidak punya teman bicara, tidak punya hape, tidak punya tv, semuanya dia tidak punya. Kebahagiaan juga tidak dia miliki

tok

Bunyi kaca jendela dilempar batu dari luar mengageti chenle

kringg

Bunyi lonceng, bunyi itu membuat chenle langsung bangkit dari duduknya dan berlari menuju balkoni

"psttt pstt" chenle mencari gerangan yang membunyikan lonceng itu di bawah sana. Keadaan disana sedikit gelap dikarnakan oleh lampu jalan yang rusak

"yangyang" lirihnya saat melihat sosok yang ia cintai berada di belakang pokok berdekatan dengan rumahnya.

Kaki terluka itu berlari keluar menuju ke arah yangyang.

"hikss yanggg" tangisnya pecah saat berada dipelukan sang pacar. Yangyang mengusap usap surai hitam chenle, dia tahu chenle sedang bersedih

"shuttt jangan bising nanti kita ketahuan" bisik yangyang pada chenle. Chenle tak mampu menahan tangisnya

"aku kesini mau ucapin selamat tinggal" bisik yangyang. Dia mengumpulakan semua keberanian yang ada untuk mendatangi rumah chenle

"yang aku tidak mau pisah" sahut chenle

"demi hiks demi kebaikanmu kita terpaksa le" yangyang juga ikut menangis. Jauh dilubuk hatinya ada luka besar yang tak mampu diobati

Yangyang tidak datang dengan tangan kosong. Dia membawakan teddy bear dan bunga untuk diberikan pada chenle

"jaga dirimu ya le hiks. Aku akan selalu mengingatmu sebagai kenangan terindah yang pernah ada" ujarnya

"yangg" lirihnya. Sakit hati ini lebih dalam dari banyaknya sakit hati yang dia pernah rasakan

"hiks. Semoga kamu bahagia setelah ini. Aku akan selalu merindukan kemu le. Jaga diri dan jangan bersedih. Hiks i love you le" ucapnya lagi. Mereka saling berpelukan, mengalirkan rasa sedih yang memenuhi isi hati mereka

Yangyang harus pergi, dia tak bisa lama lama disitu. Kun juga akan segera kembali. Hilangnya yangyang dari pandangan berarti itulah kali terakhir mereka bertemu

Chenle masuk kembali ke dalam kamar dengan rasa hampa. Air mata menemaninya sepanjang malam, bulan jadi saksi kesedihan dan kekecewaan chenle malam itu, bintang menjadi saksi kedua

Tidak ada yang mahu menjalani perpisahan berat ini tapi sudah tertulis di buku hidupnya jika dia dan yangyang tidak berjodoh. Fikirannya kembali mengenang cerita saat dia dan yangyang pertama bertemu

FLASHBACK

BRUK

"aduh maaf" ujar namja itu setelah tak sengaja menabrak seseorang yang sedang membawa buku buku

Dia membantu mengemas buku buku yang berselerakkan di atas lantai.

"kamu tidak apa apa?" tanya dia khawatir

"tidak apa apa kok" jawab namja yang satunya. Mata keduanya bertemu, siapa sangka mereka boleh jatuh cinta pada pandangan pertama

"s-siapa namamu?" tanyanya gugup

"oh namaku chenle, zhong chenle" jawab si cantik manis nan wangi itu

"oh kenalin aku yangyang" mereka berjabat tangan dan yangyang membantu chenle membawa buku buku itu ke tempat tujuan

Bermula dari saling tabrakkan dan berakhir dengan ciuman hangat didahi. Sungguh miris cerita cinta mereka berdua

"yang.. Jaga diri ya" gumamnya pelan sebelum menutup mata merehatkan tubuhnya yag sangat letih itu, membiarkan waktu berlalu pantas menuju siang. Tak ingin dia terjaga lagi kalau bisa, tapi umurnya masih panjang, kebahagian belum dia temui. Dia harus tetap berjalan demi bertemu kebahagiaan hidupnya














tbc ♥

Red Heaven🔞 | Jichen ✔️Where stories live. Discover now