undici🔞

17K 417 15
                                    

"chenle ga enak badan. Saya bawa ke rs ya" ujar Jisung penuh sopan santun

"chenle? Kamu gapapa nak?" tanya Bu guru khawatir

"c-cuman pusing bu" jawab chenle gugup. Terlihat sekali dia sangat jarang berbohong.

"oh yaudah. Jisung kamu temenin chenle ke rs ya" Jisung mengangguk angguk petanda setuju. Kedua sosok manusia itu berjalan keluar kelas dan menuju rs

Memandangkan Jisung adalah salah satu petugas rs, jadi dia tak harus susah susah mencari petugas rs dimana mana

Tangan chenle digandeng hingga ke hadapan pintu berwarna putih lalu pintu itu dibuka dan terlihatlah tempat favorit para murid nakal yang sukanya skip kelas teros

"Duduk situ" seraya menunjuk salah satu kasur yang paling pojok

Chenle melompat agar bisa duduk di kasur tinggi itu. Jisung kemudian membawa kotak yang dipenuhi obat obatan dan diletakkan di samping chenle

Jisung membuka butang baju chenle satu persatu hingga terbuka habis. Tubuh memar dan penuh luka itu kini terlihat jelas.

"astaga? Apa kau diperkosa?" tanya Jisung kaget dan sedikit ngeri merihat tubuh itu penuh luka itu

Chenle mengangguk kecil. Mulutnya tak berani menceritakan segalanya, di lubuk hatinya dia malu ingin menceritakan kalau yang memperkosanya itu adalah kakaknya sendiri

"ck ck ck lalu mengapa kau tidak ke rumah sakit. Luka ini bisa menjadi parah jika dibiarkan tau" marah Jisung. Meskipun Jisung sudah layak dipanggil laki laki brengsek, jauh di lubuk hatinya masih punya impati yang besar pada seseorang

"a-aku ttakut" gumam chenle pelan. Mata yang terlihat bersinar itu perlahan dipenuhi air mata dan membasahi pipinya

"takut kenapa? Ayo cerita ke aku." Melihat keadaan chenle, Jisung yakin dia tidak punya teman bicara selama ini

"aku diperkosa-
Kata kata itu terputus seketika. Isak nangis terus terdengar memenuhi ruang rs yang sepi itu

"diperkosa siapa chenle?" tanya Jisung tegas

"abangku" gumamnya pelan. Sedetiknya tangis yang tadi perlahan langsung pecah di situ. Jisung memeluk chenle dan membenamkan wajah chenle di dadanya

Tangisan chenle sangat berbeza dari banyaknya suara tangis yang pernah Jsiung dengar. Suara kesedihan itu menusuk jantungnya seperti jarum. Hatinya sakit mendengar suara tangis itu

Kepala chenle mendongak ke atas melihat ke arah Jisung yang terdiam kaku diposisi.

"ceritakan padaku apa yang terjadi" suruh Jisung

-

"ge, kita ngapain disini?" tanya anak 10 tahun itu pada abangnya yang dari tadi diam terus tidak bicara

Tempat yang mereka tujui sangat gelap, sunyi dan menyeramkan

"ge kenapa diam. Kan lele tanya kita ngapain" tanya anak itu lagi

Tubuh mungi anak sepuluh tahun itu diangkat dan ditidurkan di atas ranjang yang tak terlihat saking gelapnya ruangan itu

Sentuhan kun perlahan menghilang membuat chenle takut. Dia takut ditinggalkan sendiri ditempat gelap gulita seperti itu

PLAK
BUGH
DUG
BUGH
PLAK

Saat mencari cari gegenya di sekeliling ruangan, badan chenle dihentam menggunakan sesuatu yang chenle juga tidak tahu apa.

Red Heaven🔞 | Jichen ✔️Where stories live. Discover now