who

1.1K 142 2
                                    


Taeyong melihat jaehyun terkapar di lantai bersamaan dengan karina

"J-jaehyun!" ia mendekat.
mendekap tubuh berlumuran darah jaehyun

"Bertahanlah jeff hyung mohon" di samping karina  sudah terbatuk darah akibat melindungi jaehyun

Sekuat tenaga taeyong mengobati namun gagal justru jaehyun ikut terbatuk darah

"Jangan.. Hyung Jangan di lawan" taeyong faham maksud jaehyun langsung menggeleng kan kepala "aku tak ingin terus kehilangan mu sayang kumohon bertahan lah jeff"

Winter berlari ke arah mereka "i-ibu hiks ibu! Karin bang-un"
Winter Tak kuasa menahan tangisan melihat bagaimana mengenaskan kekasih dan ibu nya.

Taeyong menggeleng kuat mencoba mempertahankan kesadaran jaehyun

Keadaan ini terulang kembali dan akan terus berlangsung

"Siapa yang berani mempermainkan waktu!"

"Oh kau sadar rupa nya"

Akhirnya yang taeyong tunggu pun tiba. Di ujung sana berdiri seorang pria berjubah sedang mendekati mereka

"Kau..." taeyong terkejut
































Jaemin memejamkan mata bersandar di dada Ryujin. Doyoung tersenyum melihat ke romantisan itu

Berbeda dengan renjun yang mengepalkan tangan menahan marah

"Ryuryu.. Mau lagi" ryujin menyuapi coklat pada jaemin "Jangan banyak banyak sayang nanti anak kita sakit" mengecup bibir tipis jaemin gemas

Mereka asik berpelukan tak memperdulikan sekitar seakan dunia milik berdua "Jaem" Doyoung berdiri memegang tangan renjun "ibu dan ayah ingin ke kamar kami tinggal tak apa kan?" jaemin mengangguk

Setelah mereka menghilang kini hanya ryujin dan dirinya. Tangan berurat ryujin terus asik mengusap perut membuncit jaemin "sangat cepat ya"

Ryujin tersenyum tipis mengingat lia. Jaemin bisa membaca fikiran sang kekasih "eum ryuryu"

Ryujin langsung tersenyum senang "ya sayang?" "siapa nanti nama nya.. Hehe kan ryuryu ayah nya jadi harus memberi nama" dengan gemas ryujin mencubit pipi gembil milik nya "hmm bagaimana jika Ryunmin?" jaemin terlihat berfikir sebentar lalu tersenyum "hu'um! Shin Ryunmin hehehe nama yang indah!"

Ryujin memangku jaemin. Mengecup pipi gembil tersebut "Hihihi geli ryu"

"Bagaimana bisa Kau secantik ini? Untuk ukuran pria kecantikan mu bahkan mengalahkan wanita" pipi nya merona malu

"Haha jika anak kita lahir nanti, aku berjanji akan menikahi mu" kedua bola mata nya menerjap bingung membuat ryujin menahan diri untuk tidak memakan sang kekasih di tempat
"Menikahi nana? Ryuryu?"

"Ya aku akan menikahi mu karena aku begitu mencintai mu Shin Jaemin" dugh. "Ryuryu! Jangan bercanda!"

Kilatan mata ryujin begitu jujur tak ada keraguan dari tatapan itu "lihat aku" Jaemin langsung menatap mata itu

"Aku mencintai mu bukan karena wujud dan kelebihan mu.  Memang dulu niat ku itu tapi saat sadar kau jauh dan takut bersama ku, di situ ku sadar jika mencintai mu Jaemin" cup. Lelehan air mata mengalir di pipi nya. Perkata ryujin begitu lembut

Baru kali ini ryujin mengatakan kejujuran seolah olah sikap tak berhati yang kemarin sudah hilang.

"Jangan menangis..." "ryujin.. Serius?" tanya nya memastikan. Ryujin terkekeh "tentu Queen, aku akan Menikahi mu saat ryunmin lahir"

.

.

.

Doyoung menarik renjun ke kamar. Renjun hanya ikut "Kenapa?" tanya renjun lembut

"Apa injun cemburu?" seakan faham maksud arah pembicaraan. Renjun tersenyum mengusap rambut halus Doyoung "ingat? Aku mencintai mu Huang Doyoung" Doyoung ikut tersenyum memeluk nya erat "aku juga mencintai mu"

Renjun tak berbohong hanya saja tak mengakui jika mencintai jeno  dan jaemin putra nya sendiri.

"Eum jun" ia menatap ke arah mata Doyoung "Bagaimana jika nanti kau menemani ku untuk bertemu Johnny? Ada hal yang harus ku omongkan sekalian kau bisa bertemu ibumu"

Belum menjawab. Sebuah pisau menusuk dada Doyoung hingga tersungkur. Ia terkejut melihat sosok itu "kau!"

"Halo Azazel"











Kedua sejoli yang sedang di mabuk cinta itu terkejut mendengar teriakan renjun
Jaemin ingin ikut namun ryujin menahan "tunggu di sini jangan ikut!" mau tak mau jaemin diam di sofa

Ryujin berlari ke arah kamar. Melihat doyoung bersimbah darah dan hilang nya renjun

"P-paman!" Doyoung merintih sakit. Meremas lengan nya "jaga Jaemin.. Kumohon jaga putra ku ryu uhuk.... Jaemin dalam bahaya"

Doyoung memaksa ryujin untuk pergi dari sana membawa jaemin. Meninggalkan ibu dari kekasih nya terluka

Sebelum pergi Doyoung menitipkan sebuah Cincin "Jun.. Renjun pasti akan kalah uhuk berikan ini pada jaemin.. dan bawa jeno jaemin pergi dari sini ryu"

Devil Renjun✔Where stories live. Discover now