37. hancur

679 131 7
                                    

langkah kakiku terhenti di depan pintu kelas mark yang terbuka lebar, terlihat dari luar ruang kelas mark yang sepi karena banyak murid lebih memilih berada di ruang aula untuk melihat persiapan panggung perpisahan. 

"oi ketos! lo nyari mark lee?" tanya jeno yang baru saja datang bersama jaemin yang tengah memakan rotinya. 

"kalau nyari mark, dia izin pulang dari jam istirahat pertama. katanya ada urusan" jelas jaemin yang sepertinya telah membaca pikiranmu. 

"o-oh oke" mendengar ucapan jaemin, aku langsung kembali menuruni tangga sekolah dan masuk kembali ke dalam ruangan osis. 

aku melipat tanganku di atas meja lalu menjadikkannya tumpuan kepalaku.aku menghela nafasku panjang seraya menyalakan ponselku kembali.melihat surat pemberitahuan dari universitas yang sudah ku impikan sedari dulu. 

sirna sudah semua harapan dan kerja keras yang ku lakukan demi masuk universitas ini. investasi waktu yang ku gunakan untuk berbagai organisasi serta belajar ujian terasa sia-sia seperti ini. 

"ketos?" aku langsung mengangkat kepalaku saat mendengar namaku di panggil oleh seseorang dari ambang pintu. 

"semua persiapan udah beres, sisanya biar gue yang ambil alih. lo kalau mau pulang bisa pulang sekarang" ujar minhyuk yang masih berdiri di ambang pintu ruangan osis. aku langsung mengangguk mengerti saat mendengar hal itu dan membereskan barangku untuk bersiap pulang. 

"mau gue anter?" tawar minhyuk. aku langsung menggeleng kecil untuknya dan pamit untuk kembali ke rumah. aku berjalan pelan menuju parkiran sekolah untuk mengambil sepedaku. 

aku kembali ke rumah dengan perasaan kesal bercampur sedih. entah dia benar-benar melakukannya atau tidak, aku tidak akan pernah memaafkannya. 

Sret! bruk! 

"duh!" aku langsung tersadar dari lamunanku dan menghentikkan laju sepedaku saat tak sengaja melindas kaki seseorang yang tengah berdiri di sisi jalan. aku menoleh ke arah orang tersebut dan turun untuk membantunya. 

"maaf" ucapku seraya membantu orang tersebut berdiri dari jatuhnya, aku melihat sepatu hitamnya yang sudah tercetak jelas ban sepedaku. 

"lain kali jangan melamun!" keluh orang tersebut melepas tanganku yang tengah memegang lengannya agar dia tidak terjatuh. 

"sekali lagi maaf" setelah melihat orang tersebut di rasa tidak terluka terlalu parah, aku kembali menaiki sepedaku dan kembali pulang ke dalam rumah. sesampainya di rumah aku langsung menaruh sepedaku di dekat tembok dan melepas sepatuku di depan pintu. 

"Saya yang telah mengeluarkan (y/n) dari universitasnya" jelas kak hyumin di depan orang tuamu serta orang tuanya.

"KAK! LO GILA?!" teriak mark pada kakaknya. bahkan semua orang yang ada di ruang tamu rumahmu sangat terkejut mendengar teriakkan mark. 

Lebih tepatnya mereka sangat terkejut mendengar penuturan hyumin yang sangat mengejutkan.

"kak, lo tau dia masuk ke sana gak gampang!" ujar mark yang merasa tindakan kakaknya sangat gegabah. bagaimana bisa dia mengeluarkan dirimu dari universitas yang sudah kamu incar sedari awal masuk SMA. 

"hyumin kamu sudah gila?! keterlaluan sekali!" ujar ibunya yang benar-benar terkejut dengan tindakan hyumin yang melewati batas. 

"hyumin cuma bantu (y/n) dan mark pertahanin hak asuh yemi" ujar hyumin yang membuat mark langsung mendengus kesal. 

"tapi gak gini caranya kak!" tegas mark yang benar-benar kesal dengan sang kakak. 

"gue lakuin ini demi lo, mark!" 

Marriage Life (mark lee x you)Where stories live. Discover now