15. Trauma

779 125 0
                                    

Prang!

Mendengar sesuatu jatuh dari arah belakang aku dan kak hyumin menoleh ke arah belakang kami dimana ada mark yang terdiam di ambang pintu dengan gelas yang terjatuh dari tangannya

"Apa?"

Kak hyumin langsung menoleh ke arahku yang tengah menatap ke arahnya juga

" lo bakal buat dia salah paham" bisik kak hyumin kecil

" g-gue gak salah denger?" Tanya mark yang masih terdiam di ambang pintu, aku menghela nafasku panjang lalu berjalan menghampiri mark

"Lo Salah denger" ucapku lalu berjalan melewatinya dan pulang kembali ke rumah, membuat mark kebingungan dan menatap sang kakak penuh pertanyaan

"Gu-gue yakin gak salah denger kan kak?" Ucap mark yang masih tetap pada pendiriannya mendengar ucapanmu tadi

"Dia kan cuma misalkan bukan sebenernya, gak usah di masukin ke hati" ujar kak hyumin sembari menepuk pundak mark dan masuk ke dalam

Mark langsung mendengus kesal "iya juga"

Dia menatap gelas yang pecah di dekat kakinya lalu berjalan ke dapur untuk membersihkannya

■■■■

"Jio" laki-laki dengan 2 gelas kopi di tangannya menghampiri papahmu yang tengah membereskan senjata setelah berlatih

Dia memberikan papahmu segelas kopi yang ia bawa tadi ke hadapan papahmu

" sudah selesai latihan?" Tanya papahmu yang di angguki oleh lawan bicaranya

"Yonsu, anakmu sangat berani" ujar papahmu sembari meneguk kopinya

Papah mark yang mendengar itu langsung tertawa kecil lalu meneguk juga kopinya

"Apa kau sudah dengar?" Papah mark langsung menoleh ke arah papahmu dengan tatapan bingung

" dengar apa?"

" putriku menerima lamaran anakmu"

Byur!

Seketika kopi yang ada di mulut papah mark tidak sengaja ia semburkan ke wajah papahmu hingga membuah papah mark terkejut

"MAAF" dia dengan cepat mengeluarkan saputangannya dan memberikannya kepada papahmu

" memangnya anakmu belum cerita?" Tanyanya yang membuat papah mark menggeleng

"Anak itu harusnya bercerita lebih cepat"gerutu papah mark yang membuat papah mu tertawa kecil

"Ah tapi bukankah waktu itu kau menolaknya?" Tanya papah mark yang sedikit bingung

"Ya aku memang menolaknya,tapi (y/n) datang menemuiku malam itu" jelasnya

"Lalu?"

"Dia bertanya apakah boleh menerima lamaran mark"

Mendengar hal itu lagi-lagi papah mark sangat terkejut dengan penjelasan yang di berikan temannya itu

"(Y/n) yang memintanya sendiri? Sendiri?" Tanya papah mark terlihat tidak percaya, papah mu langsung mengangguk

" ada alasan yang membuatku menyetujui pilihannya" ujar papahmu yang semakin membuat papah mark penasaran

" dia bilang kalau bayi terlantar di negara kita ini sudah sangat melampaui batas jadi dia berfikir bahwa tidak ada salahnya jika mark mengadopsinya" ujar papah mu yang membuat papah mark terdiam

"Tapi sepertinya dia hanya setuju jika mark mengadopsi bayinya, bukan menikahinya" ucap papah mark yang di angguki oleh papah mu

"Itu alasan untuk bayi perempuan itu, jika masalah lamaran mark dia menerimanya karena dia bilang kal-

Marriage Life (mark lee x you)Where stories live. Discover now