EXTRA PART

11.4K 967 107
                                    

Sudah beberapa hari ini Ara merawat Chika di rumah sakit. Keadaan sudah baik-baik saja. Chika senang mendengar kabar jika papanya itu sudah benar-benar berubah. Keadaan Chika juga berangsur pulih.

Masalah transplantasi ginjal? Gerald meminta untuk tidak memberitahukan ke Chika.

"Istirahat," ucap Ara sembari mendekat ke arah kasur Chika.

"Gak ngantuk." jawab Chika.

"Kamu mau cepet pulang kerumah gak?"

Chika memajukan bibirnya. "Ish, galak."

Ara tersenyum lalu mendekat. Ia harus sabar, karena Chika menjadi manja belakangan ini. Tapi tidak papa, Ara suka.

Cup

Ara mengecup singkat bibir Chika.

"Gemes banget sii." Ara terkekeh.

Chika memandang Ara cemberut dengan pandangan tidak suka.

"Kenapa lagi, sayang?"

"Kok cepet banget ciumnya?" ucap Chika.

"Nanti tiba-tiba ada yang masuk, kamu mau?"

"Tapi kan gak ada."

"Yaudah iyaa, Icaa." Ara duduk di pinggir kasur. Tangannya memegang kepala belakang Chika. Ara mulai melumat bibir Chika. Chika memejamkan mata dan bibirnya mengikuti permainan Ara.

Ara mencium sangat lembut, mengingat kondisi Chika yang baru saja membaik. Pintu terbuka lalu ada 3 orang masuk.

"Hai Chik-" Ashel yang hendak memanggil Chika memotong ucapannya karena melihat adegan di depannya itu.

Ara dan Chika yang mendengar suara Ashel pun lalu melihat ke arahnya. Ada Ashel, Dey, Jinan yang menjenguk Chika.

Chika tersenyum kearah ketiga temannya itu. Sedangkan Ara merasa canggung.

"Sini masuk." ucap Chika.

"Ah, iya." Ashel mulai menyadarkan dirinya.

Mereka bertiga mendekat ke arah Chika, sedangkan Ara berjalan ke sofa dan duduk disana.

"Kangen." Dey tergerak untuk memeluk Chika.

Chika membalas pelukan Dey dan tersenyum.

"Udah baikan, Chik?" tanya Jinan.

Chika mengangguk. "Seperti yang lo lihat."

"Cepet sembuh kek, ga kangen kita apa?" tanya Dey yang melepaskan pelukannya ke Chika.

"Iya sabar." Chika terkekeh.

Setelah beberapa saat mereka mengobrol, Jinan, Dey, dan Ashel pamit pulang.

"Yaudah Chik, itu kita bawain buah jangan lupa dimakan." ucap Ashel.

"Thanks ya."

"Kita pamit dulu, mau kerja kelompok. Besok kita dateng kesini lagi." Jinan tergerak maju untuk memeluk singkat Chika. Begitu pula dengan Ashel.

"Makasih, hati-hati kalian." ucap Chika.

"Iyaa, Chik. Hati-hati juga, baru sembuh jangan aneh-aneh. Apalagi masih di rumah sakit ini." ucap Dey.

Jinan, Ashel, dan Dey tertawa. Chika hanya menahan senyumnya. Sedangkan Ara yang sedang memainkan ponselnya dan duduk di sofa menatap mereka berempat. Ara malu.

"Udah-udah." ucap Chika.

"Dadahhh." ucap Ashel.

"Duluan Chik." ucap Dey.

Reach You (Chikara)Where stories live. Discover now