Luka

11.1K 1K 10
                                    

Chika berlari melihat mamanya yang sedang bertengkar dengan papanya.

Papa Chika hendak melayangkan tangannya ke arah Aya dan Chika menahan tangan papanya.

Gerald - papa Chika menghempaskan tangan yang Chika yang menahannya.

Chika langsung memeluk Aya, hatinya sangat rapuh jika melihat kondisi mamanya pada saat terjadi seperti ini. Ia tidak kuat.

"Papa jangan sakitin mami, papa boleh sakitin Chika, tapi jangan sampe sakitin mami." Chika berucap seperti itu sambil menangis.

"Chika! kamu ingat kata papa? kamu yang harus menjadi penerus perusahaan Tamra. Papa ga mau tau, setelah lulus SMA kamu akan dididik untuk menjadi pemimpin. Jangan lemah seperti ini!" ucap Gerald menahan emosinya.

"Chika tau. Chika inget. Tapi papa jangan kaya gini! jangan sakitin mami! jangan sampai juga Christy tau apa yang terjadi, cukup pah, cukup.." ucap Chika.

Chika masih memeluk Aya dan mereka mereka berdua masih dalam keadaan menangis.

Gerald yang menahan emosinya langsung berlalu pergi meninggalkan Chika dan Aya di ruang tengah. Ia mengambil kunci mobil dan pergi.

Chika menghela napasnya. Untung pertengkaran ini terjadi di lantai satu. Chika tidak mau adiknya tau akan apa yang sedang terjadi. Christy terlalu lembut. Ia tidak ingin menyakiti hati adiknya itu.

"Mami.. maaf Chika dateng telat,"

"Are you okay, mom? ada yang luka?" Chika menatap mamanya sendu.

Aya menggeleng, ia membawa Chika kembali ke dalam pelukannya. Chika kembali menenangkan mamanya yang masih menangis. Sebenarnya Chika menangis bukan karena papanya, namun ia tidak bisa jika melihat mamanya dilukai oleh siapapun. Termasuk Gerald.

Aya melepaskan pelukan dan menatap anak sulungnya "Sayang, maafin mami ya. Mami gabisa ngelepas papa kamu,"

"Ini bukan salah mami, Chika gapapa. Chika cuma berusaha bantu biar mami sama Christy baik-baik aja." Chika tersenyum tulus.

---

Chika menutup pintu kamar mamanya setelah mengantarkan Aya dan memastikan mamanya itu sudah tertidur.

Chika menaiki tangga menuju lantai 3 dimana kamarnya dan kamar Christy berada. Ia mengetuk pintu kamar adiknya. Tak ada jawaban. Chika membuka pintu dan ternyata tidak dikunci.

Chika tersenyum melihat adiknya itu tertidur di atas meja belajar. Sangat tenang. Chika tidak ingin siapapun menyakiti adiknya ini. Perlahan Chika membangunkan Christy.

"Christy, tidurnya pindah yuk, kakak bantu ke kasur." Chika berkata sembari mengusap pelan kepala adiknya itu.

Christy perlahan membuka matanya, ia tersenyum saat melihat Chika di hadapannya. Wajah kakaknya menurut Christy sangat menenangkan. Chika membalas senyum adiknya dan membantunya berjalan ke kasur.

Chika menaikkan selimut ke tubuh Christy. Ia lalu mengusap kepala adiknya "Istirahat, belajarnya jangan terlalu berlebihan, kakak ke kamar dulu."

"Iya kak Chika, Christy sayang banget sama kakak." ucap christy.

"Kakak juga sayang banget sama kamu." Chika terkekeh namun ucapannya sangat tulus. Meskipun adiknya sudah kelas 10 SMA, tetapi dimata Chika, Christy tetaplah anak kecil yang menggemaskan.

---

Chika melangkahkan kaki ke arah balkon yang ada di kamarnya. Ia melihat ke arah langit, bulan sedang bersinar terang dan hanya ada beberapa bintang.

Seperti biasa, ia kembali tenggelam di pikirannya. Chika yang dikenal sebagai sosok yang sempurna, cantik, kaya, dan bisa segalanya akan tetapi dibalik itu semua tidak ada yang tahu jika ia sedang berusaha memendam masalahnya sendiri.

Gerald berkali-kali selingkuh. Pertengkaran yang terjadi seperti tadi juga sudah terjadi berulang kali. Aya tidak terima jika Gerald melakukan kesalahan yang sama. Tetapi Aya juga tidak bisa begitu saja melepaskan Gerald karena Aya sudah berjanji kepada orang tuanya agar keluarganya tetap utuh. Aya juga tidak ingin Chika dan Christy menjadi korban atas keduanya.

Selain itu, papa Chika memaksanya harus menggantikan posisi pemilik perusahaan Tamra, disisi lain, Chika ingin menjadi dokter, tetapi mungkin itu hanyalah angan-angannya saja. Ia harus melindungi mama dan adiknya.

Mengapa Chika belum membuka hati untuk orang baru? Vivi atau mantan Chika yang terakhir mengkhianati kepercayaannya. Sampai sekarang ia masih menganggap tidak ada manusia yang benar-benar tulus. Ditambah dengan papanya yang mengkhianati mamanya juga. Apakah Chika tidak akan membuka hatinya lagi? entah lah. Ia sangat trauma akan hal itu.

TBC

Ada pesan yang pengen disampein ga nih?

Vote nya jangan lupa!

Reach You (Chikara)Where stories live. Discover now