Kecewa?

9.1K 948 21
                                    

"Araaa ... " ucap Chika lirih.

Fiony dan Ara menoleh ke sumber suara. Mereka berdua sama-sama terkejut pada saat melihat Chika ada di pintu.

Chika beranjak dari ruangan itu. Perasaannya benar-benar campur aduk. Ia melangkahkan kakinya cepat meninggalkan Ara yang masih mematung.

"Ra," panggil Fiony.

"Makasih udah bantuin." ucap Ara.

"Sama-sama. Chika - "

"Gue duluan ya." Ara panik. Pacarnya salah paham.

Fiony belum sempat membalas ucapan Ara. Ara sudah berjalan cepat keluar dari basecamp dance. Meninggalkan teman-temannya.

Ara menuju kelas Chika. Ia tidak menemukan Chika disitu. Dey, Ashel, dan Jinan juga tidak ada. Ia berjalan ke kelasnya untuk mengambil ponsel di dalam tas.

"Tangan lo kenapa, Ra?" tanya Adel. Ia melihat tangan kiri Ara ada sedikit lebam merah.

"Jatuh?" kini Azizi yang bertanya.

"Iya, tadi gue sempet jatuh pas lagi latihan dance, tapi udah gapapa." jawab Ara. Ia masih sibuk mencari ponselnya.

"Kenapa panik banget?" tanya Mira yang baru saja masuk ke kelas membawa satu botol air mineral dan sebungkus roti.

"Gue nyari Chika." jawab Ara. Ia berusaha menelfon Chika namun tidak ada jawaban.

"Oh, gue tadi liat dia di kantin sama temen-temennya. Tapi ... " Mira menggantungkan kalimatnya.

"Tapi apa?" Ara kini terfokus pada Mira yang berbicara.

"Ada satu cowok yang gabung mereka. Kalo gak salah dia - "

"Thanks Mir." Ara memotong ucapan Mira yang belum selesai. Ia berlari ke kantin.

"Buset, belom juga gue kelar ngomong." ucap Mira.

Adel dan Azizi tertawa.

"Cowonya siapa?" tanya Azizi.

"Anak kelas sebelah. Dia jarang masuk tapi obsessed banget sama Chika." jawab Mira.

"Ah, Mirza?" Adel menimpali.

"Nah iya." ucap Mira.

"Gak ada capeknya tuh orang ngejar Chika. Apalagi sekarang udah ada Ara. Tambah gak akan bisa dapetin Chika." Azizi berpendapat. Mira dan Adel mengangguk.

---

Chika saat ini sedang melamun dengan pikiran kosongnya. Di depannya ada Mirza yang sedari tadi ia diamkan. Ia tidak peduli dengan kehadiran orang itu. Sedangkan Dey, Ashel, dan Jinan sedang makan. Mereka tau mood Chika sedang tidak baik. Mereka hanya perlu ada di dekat Chika. Tanpa perlu tau apa yang sedang dialaminya. Seperti biasa.

"Chika,"

"Chik,"

"Kamu kenapa?"

"Chikaa," Mirza memanggil nama Chika dari tadi.

"Lo bisa diem gak sih?" sindir Jinan. Ia sangat terganggu. Mirza berisik.

Reach You (Chikara)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang