Stay Im Here 2

9 0 0
                                    

Karya ©Xeaxyy

Semua berasal dari sebuah hal yang tak memungkinkan. Pertemuan bukan akhir dari Perpisahan. Andai saja hari itu...

Aku termenung di balkon rumahku, sembari memandangi pemandangan sekitar sambil meminum seteguk perasan lemon dingin. Aku memegangi dahiku, sesaat mengingat semua kejadian kemarin. Rasanya, aku sangat merasa bersalah...

"Kenapa aku mengatakan itu kemarin?"

Rasa penyesalan yang aku rasakan sekarang, aku benar-benar sangat merasa kesepian dan tak tau harus melakukan apa saat ini.

"Ya tuhan.."

Eunsang sedang mengendarai sebuah mobil, ia tak tau harus mengendarai mobil itu kemana.

"Kenapa, rasanya sangat sakit??"

Eunsang sangat menyesal, seadainya saja ia bisa menggembalikan waktu. Ia ingin memperbaiki semuanya. Hingga, mobil itu sampai pada sebuah rumah, tanpa ia sadari, mobil yang ia kendarai sekarang berhenti tepat di depan rumahku. Namun, keadaan rumahku sekarang kosong. Eunsang menghembuskan nafasnya.

Aku pergi ke sebuah taman untuk menenangkan hatiku dan,

"Kenapa harus tempat ini?"

Aku langsung mendudukan tubuh ku di tanah, ku tutup wajahku dengan kedua lutut ku, mata ku tak kuasa menahan air mata ku. Hingga air mataku pun mengalir deras di pipi ku. Hatiku sangat sakit, hingga membuat tangisan ku terisak-isak, aku berusaha menenangkan diriku dan bangkit. Tiba-tiba, ku lihat Eunsang yang berada tepat di hadapan ku Sekarang. Ia terdiam melihati aku dari dalam mobilnya. Ia yang melihat ku dengan keadaan seperti ini, langsung bergegas cepat keluar dari mobil dan memeluk ku. Aku yang ada di situ merasa rapuh. Ku balas pelukannya dan menangis sekuat-kuatnya. Ia membelai lembut kepalaku.

"Maafkan aku," ucap Eunsang.

Sebulan yang lalu, sebelum kejadian itu terjadi, Eunsang baru saja keluar dari sebuah toko perhiasan. Tiba-tiba, ia menerima sebuah telpon. Ia pergi ke sebuah cafe yang dekat dengan rumah ku untuk menemui temannya. Sesampainya di sana,

"Syukurlah, dekat dengan rumah pacar ku, sepulang dari sini aku berikan gelang ini," ucap batinnya sambil tersenyum.

Di pertengahan perbincangan dengan teman-teman, Eunsang tak henti-henti melirik jam yang ada di tangannya. Tiba-tiba, seorang perempuan datang mendekati mejanya,

"Maaf, apakah aku boleh meminta nomor mu?"

Eunsang tersenyum, "Maaf," tolak Eunsang dengan sopan.

Ketika ia melirik ke depan, ia tak sengaja melihat ku yang tengah berdiri melihatinya.

"Tidak, aku yang salah," ucapku sembari melepas pelukannya dengan pelan.

Ia memegang pipi ku dengan lembut dan menghapus air mata ku yang mengalir di pipiku,

"Tidak, apapun itu, maafkan aku, kamu tidak salah. Jadi, aku mohon jangan tinggalkan aku.."

"Ah... Kau membuat ku menangis..."

"Uh.. cup, cup, cup~ ayo... Kita Pergi dan cari makan!"

"Ah... bagaimana dengan mata ku, nanti di lihat orang!"

"Jangan pedulikan orang, lihat orang yang ada di depan mu sekarang, ayo!" Dan "Oh iya, ini.." ucapnya sembari memberikan sebuah kotak kecil.

"A.. apa ini?"

"Buka saja, maaf kalau tidak bagus,"

"Ah... Jangan bilang begitu, terima kasih," lalu memeluknya. Eunsang pun tersenyum.

The End


Semoga kalian bisa bertemu dengan pasangan yang baik, apapun itu... Cara terbaik menyelesaikan suatu masalah adalah jika kau membicarakan hal itu dengan baik-baik. Love yourself

Terima kasih sudah membaca! Jangan lupa untuk Votmen! Dukung cerita ku, agar aku semangat dalam membuat cerpen selanjutnya! Jaga kesehatan.. seeu♥️

CERPEN "ALL ABOUT PRIKI" || LEE EUNSANG Kde žijí příběhy. Začni objevovat