Bab 8

27 13 23
                                    

Lucius bergegas dan melakukan yang terbaik untuk mengimbangi pengawal Zephys, segera mengejar saat ia berkelok-kelok di jalan yang melalui kerumunan. Telah terjadi sebuah badai setelah kejadian itu, ia masih tidak bisa memahami apa yang telah terjadi di sekitarnya. Ia masih gemetar di dalam, masih sulit percaya ia diterima dalam Legiun, dan bahwa ia telah disebut sebagai pengawal kedua Zephys.

Lucius semakin dekat untuk sampai di tempat Leon berdiri.

"Sudah ku katakan, bung − cepatlah!" tukas Leon

Leon melesat ke dalam kerumunan, hampir seolah-olah ia sengaja menyesatkan Lucius.

"Apakah selalu seramai ini di sini?" seru Lucius, mencoba mengejar.

"Tentu tidak," balas Leon. "Hari ini bukan hanya titik balik musim panas, hari terpanjang di tahun ini, adalah hari perayaan kekuasaan raja Callister yang ke tiga puluh lima tahun − dan satu-satunya hari dalam sejarah kita membukakan gerbang kita untuk klan Galheim. Tidak pernah ada keramaian di sini seperti sekarang. Ini tidak dapat diprediksikan. Aku tidak pernah membayangkan hal ini! Aku takut kita akan terlambat!" katanya, bersegera, sebagaimana ia menambahkan kecepatan melalui keramaian itu.

"Kita akan pergi kemana?" tanya Lucius.

"Kita akan melakukan apa yang dilakukan tiap pengawal yang baik: membantu Kesatria kita bersiap-siap!"

"Bersiap untuk apa?" tekan Lucius, hampir kehabisan napas. Hampir terasa lebih panas dari menit ke menit dan ia menyeka keringat dari alisnya.

"Duel kerajaan!"

Mereka akhirnya mencapai akhir kerumunan dan berhenti di depan penjaga Raja, yang mengenali Leon dan memberi isyarat kepada yang lain untuk membiarkan mereka lewat.

Mereka menyelinap di bawah tali dan melangkah ke tempat terbuka, bebas dari massa. Lucius hampir tak percaya; ada, lebih dekat, adalah jalur duel. Di balik pembatas beton berdirilah massa penonton, dan naik turun jalur tanah terdapat kuda perang besar. Seketika Lucius mengingat kudanya, Warkfin; gagah, kuat, dan cepat, yang mati di tangannya sendiri karena Garaghoul. Sungguh membuat Lucius sulit untuk melupakan Warkfin. Kuda-kuda perang itu di tunggangi oleh para Kesatria dalam segala macam baju zirah. Bercampur di antara Kesatria Perak yaitu kesatria-kesatria dari seluruh kedua kerajaan antara Callister  dan Galheim, dan setiap provinsi,  beberapa mengenakan zirah berwarna hitam, dan yang lain mengenakan zirah berwarna putih, mengenakan helm dan senjata dalam berbagai bentuk dan ukuran. Hal itu tampak seolah-olah seluruh dunia turun pada arena duel. Lapangan yang luas itu dipakai untuk tiga kompetisi. Di antaranya: jousting, duel kesatria, dan pertarungan tim.

Telah ada beberapa kompetisi yang sedang berlangsung, para Kesatria dari wilayah-wilayah yang tidak diketahui Lucius menyerang satu sama lain, menggemerincingkan tombak dan tameng, yang selalu diikuti oleh sorak-sorai singkat dari kerumunan. Di dekatnya, Lucius bisa melihat kekuatan dan kecepatan kuda-kuda itu, suara senjata yang dibuat, itu adalah seni yang mematikan.

"Olahraga dan pertarungan yang hebat!" kata Lucius.

"Ini bukan hanya sekedar olahraga," balas Leon. "Ini adalah sebuah urusan yang serius, diberi kedok sebagai pertandingan. Orang-orang mati di sini, setiap hari. Ini adalah pertempuran. Yang beruntung adalah yang bisa menang tanpa terluka. Yang bisa seperti itu hanya sedikit jumlahnya."

Lucius tersenyum, karena ia sudah mengetahui sebelum Leon mengatakan itu kepadanya. Lucius mengamati dua Kesatria yang saling menyerang dan bertubrukan dengan kecepatan penuh. Ada suatu tabrakan dahsyat dari logam ke logam, lalu salah satu dari mereka melayang dari kudanya dan mendarat pada punggungnya, sedikit jauh beberapa kaki dari Lucius berdiri.

Penonton terkesiap, kesatria itu tidak bergerak, dan Lucius melihat sebuah pedang panjang bersarang di iganya, menembus baju zirahnya. Ia menjerit kesakitan dan darah menyembur dari mulutnya. Beberapa pengawal dari kejauhan berlari ke arahnya, menyeretnya keluar dari lapangan. Kesatria yang menang diarak perlahan, mengangkat tombaknya ke atas sorakan penonton.

Soul Awakening : A Quest of Heroes [ON GOING]Where stories live. Discover now