Aqila awalnya terkejut saat selesai mandi, kamarnya sudah ramai dengan suara-suara orang berbincang. Ternyata setelah Aqila memasuki kamar, bunda Sela langsung menghubungi kerabat-kerabat dekatnya yang ada di Jakarta untuk segera datang ke rumah.

"Iya dong, anak bunda gitu loh" sahut bunda Sela.

"Nama calonnya kakak siapa, bun?" tanya wanita tadi, Soraya namanya.

"Gak akan bunda kasih tau sekarang, kamu liat aja nanti"

"Ganteng gak, bun?" tanya sepupu perempuan Aqila.

"Oh, sudah pasti dong. Gini-gini bunda juga pilih-pilih, ya. Gak akan bunda kasih yang jelek buat anak kesayangan bunda ini"

"Jadi gak sabar pengen ketemu calonnya mbak Qila"

Ceklek.

"Udah dateng tuh, bun. Ciee adek kecil abang bentar lagi punya suami" Galih, abang sepupu Aqila suami dari Soraya.

"Ihh! Aqila gak like ya, bang!"

Galih tertawa pelan, "Harus like dong, itu calon kamu udah dateng"

"Udah ayok kita turun, bunda udah gak sabar"

"Bunda dan yang lainnya duluan aja, kakak mau baca doa dulー"

"Jangan percaya, bun. Palingan dia mau kabur itu" sahut sepupu Aqila yang lainnya.

"Ihh! Ngeselin!"

- Ruang tamu

Aqila di gandeng oleh mbak Soraya dan Fitri sepupu Aqila. Sedangkan bunda Sela dan ibu mbak Soraya berjalan di depan mereka.

"Jaga attitude ya, kak. Kasih kesan yang baik buat mereka" ucap pelan mbak Soraya.

"Nah bener, jaga image. Ntar calon lo gak like sama lo" sahut Fitri dibalas dengusan kesal oleh Aqila.

"Ya ampun, Nazwaa!" ujar bunda Sela antusias saat melihat keberadaan sahabatnya.

"Selaa, ya ampunn" begitu juga sebaliknya.

"Seneng banget akhirnya bisa ketemu lagi, mana sekalinya ketemu langsung bawa lamaran" kikik Nazwa  bunda Sela juga ikut tertawa.

"Masya allah, Qila. Calon lo ganteng banget" bisik Fitri pada Aqila yang menunduk tidak mau mengangkat kepalanya, takut wajah calonnya tak sesuai ekspetasi.

"Kenapa? Yang dateng jaehyun nct?" tanya Aqila.

"Lebih mengagumkan dari pada si jahe lo ituu" bisik Fitri.

"Heh! Mana ada yang lebih dari Jaehyun gue! Lagian namanya Jaehyun bukan jahe, ngada-ngada nih anak" gumam Aqila tidak terima suaminya di nistakan.

"Ayo kita langsung mulai saja, kak sini duduk samping ayah" panggil ayah Sean.

Soraya dan Fitri menuntun Aqila menuju ayah Sean, "Dongakin pala lo, nyet. Calon lo ngeliatin dari tadi" bisik Fitri.

"Takut gak sesuai ekspetasi, nyet. Kan gak like!" balas Aqila dan Fitri berdecak malas mendengarnya.

"Angkat kepala kamu, kak" bisik bunda Sela.

Aqila pasrah saja, dengan pelan ia mendongakkan kepalanya. Menatap satu-persatu orang asing datang kerumahnya dengan tujuan ingin melamarnya, hingga pandangannya tertuju pada seorang laki-laki yang duduk tak jauh darinya.

"LO?!" pekik Aqila.

"Kakak!" tegur bunda Sela dan ayah Sean bersamaan.

"Bentar, bun. Ini dia ngapain ke sini? Heh! Masalah kita udah selesai di ruang bk, ya. Ngapain lo harus dateng kesini? Mau ngasih gue hukuman lagi?!" cerca Aqila.

"Aqilaa" geram bunda Sela tetapi bibirnya masih menampilkan senyuman, senyum yang menakutkan.

"Ekhm! Kalian berdua saling kenal?" tanya pria paruh baya di samping lelaki yang tak lain adalah Angga, si ketos Erlangga.

"Dia yang hukum Qila di sekolah" adu Aqila pada Ferdiand, papa Angga.

"Loh? Bener Angga?" tanya mama Nazwa pada anak keduanya itu.

"Dia melanggar peraturan" jawab Angga singkat dengan wajah datarnya.

"Tapiー"

"Aqila sayang, duduk yuk" tekan bunda Sela yang berhasil membungkam Aqila.

"Maaf ya semuanya, mari langsung kita mulai saja acaranya"

***

"Jadi, kenapa lo main terima-terima aja perjodohan ini? Seharusnya lo tolak dong"

Angga diam saja tidak menyahut pertanyaan dari gadis yang sudah berstatus sebagai tunangannya itu.

"Heh! Jawab! Gue nanya ini!"

"Alasan lo?"

"Hah?"

"Terima perjodohan"

"Maksudnya?"

"Ck! Bodoh!"

"Heh! Lo yang jelas ngomongnya! Seenaknya aja ngatain orang" sungut Aqila.

"Ck! Alasan lo apa terima perjodohan?" tanya Angga dengan jelas.

"Ya karena gue gak mau bikin ayah bunda sedih. Gue mau jadi anak yang berbakti, dosa gue ini uda banyakkk banget. Dan gue berharap dengan gue terima ayah bunda bakal seneng, nah kalau mereka seneng pahala bakal ditransfer ke gue" jawab Aqila.

"Sama"

"Apanya?" tanya Aqila bingung.

"Alasan"

"Tapi kenapa gak lo tolak aja sihh"

"Karena gue gak mau mama sedih!"

Aqila berdecak pelan, "Jadi intinya lo gak bakal batalin?" tanyanya dan Angga menggeleng.

"Kalau seandainya gue yang batalin gimana?"

Angga menatap datar gadis pendek di sampingnya itu, "Terserah"

"HIH! NYEBELIN"

🌹🌹🌹

To be Continued

Jangan lupa untuk vote & komen!

Merried With KetosWhere stories live. Discover now