37. RAVEL-ALUNA

En başından başla
                                    

"Suka?" Tanya Aluna bingung.

"Saya suka makan di restoran ini," jawab Lio cepat.

Aluna beroh ria lalu melanjutkan makannya. Tak ada pembicaraan mereka sama-sama menikmati makanan atau menikmati waktu berdua?

"Apa saya boleh bertanya?" Izin Lio.

"Boleh," jawab Aluna pelan.

"Apakah anda mempunyai kekasih?"

Aluna menggeleng. "Saya mempunyai tunangan," jawabnya lugas.

"Pasti tunangan anda sangat beruntung mempunyai anda. Ah saya harus pamit karena sebentar lagi akan ada meeting," pamit Lio.

"Eh eh? Ini?"

Lio tersenyum dengan manis. "Sudah saya bayar."

Aluna hanya mengangguk dia melanjutkan makannya sayang kalau di buang.

"Menikmati waktu berdua dengan selingkuhan hm?", Sinis seseorang.

Aluna terbatuk-batuk mendengar suara seseorang yang sangat dia kenali.

Dia mendongak matanya membulat kaget. "Avel," cicit nya pelan.

"Ini alasan kamu gak mau aku temenin belanja? Mau selingkuh hm?"

"E-enggak," jawab Aluna pelan.

"Enggak?" Ravel terkekeh pelan lalu memberikan foto-foto yang dia dapatkan. "Ini? Masih ngelak kalau enggak selingkuh?"

Aluna menatap foto tersebut dengan mata membulat dia menggenggam tangan Ravel. "Enggak! Aku enggak selingkuh percaya sama aku!" Tegas Aluna.

"Tapi makan bareng? Troli di bawain?" Sinis Ravel.

"Kamu salah paham Avel," kata Aluna ketar-ketir.

"Bener?" Tanyanya pura-pura.

"Tapi bukannya dia genggam tangan kamu tadi? Dan kamu gak nolak sama sekali?"

Aluna terdiam dia mengingat kapan tangannya digenggam oleh lelaki lain selain Ravel. "Enggak kok," jawabnya.

Ravel menunduk menatap tajam mata Aluna. "Enggak?"

Ravel kembali mengeluarkan foto yang terlihat lelaki itu memeluk Aluna.

"Bohongnya udah pinter ya sekarang?"

"Avel!"

"Bahkan tadi makan berdua kan sama cowok itu?"

Aluna diam, dia ingin menjelaskan tapi lidahnya kelu ditambah raut wajah Ravel yang seram. Tangannya di tarik lembut tapi ada sedikit cengkraman Ravel membawa Aluna menuju mansion dia akan mengurung Aluna dan memberikan gadis itu pelajaran.

Menurutnya bukti yang dia dapat sudah cukup.

Sampai dimansion Ravel masih menarik Aluna sedangkan barang belanjaan dibawa oleh bodyguard. Ravel menghempaskan tubuh Aluna ke atas kasur menatap gadis itu dengan tajam.

RAVEL-ALUNA [END]Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin