37

26.1K 1.4K 288
                                    

Setelah mengikuti ujian susulan selama beberapa hari, akhir nya gracia bisa bernafas sedikit lega karena ujian itu berakhir juga.

Dan sekarang gracia tinggal menunggu hasil dari ujian tersebut lulus atau tidak lulus nya gracia dari sekolah tersebut.

Dan hari ini gracia berencana mengajak shani ke sekolah untuk melihat info kelulusan gracia.

"Aku gugup banget." Ucap Gracia di hadapan Shani.

"Gugup kenapa sayang?"

"Kalo gak lulus gimana?"

"Aku percaya kamu gak bakal ngecewain aku, kan kamu pinter." Ucap Shani ntah menyindir atau bagaimana?

"Tetep aja, kemarin otak ku nge bul ngeliatin soal MTk." Cemberut Gracia.

"Tapi kan tiap malem belajar di rumah sama aku." Ucap Shani sambil tersenyum tulus pada Gracia.

Kemudian Gracia ikut tersenyum dan mengangguk.
"Yang? Kan aku udah lulus juga, kamu juga udah gak jadi guru lagi. Berani ke sekolah bareng aku gak?" Tanya gracia.

Shani mengangkat alisnya menunggu Gracia menyelesaikan perkataannya.
"Dan harus sebagai Shani Indira Harlan, istri aku."

"Emang kamu gak takut apa kalo sampe di ledekin nikah sama guru sendiri?"

"Kalo gurunya kaya kamu siapa yg mau ngeledekin."

"Iya ya, orang aku nya cakep kaya bidadari gini." Ucap Shani sambil mengibas-ngibasikan rambutnya.

Gracia langsung mengangguk setuju.
"Bidadari surga ku." Sambil menarik pinggang Shani untuk mendekat, Shani juga mengalungkan tangannya ke leher Gracia.

"Cantik banget kamu Shan, gemes aku tuh."

"Hilih gombal, mau apa?" Tanya Shani dengan malas, karena biasanya jika Gracia memujinya seperti ini pasti mereka berujung di ranjang dan akan memakan waktu yang cukup lama.

"Emang harus ada sesuatu dulu ya kalo muji kamu?"

"Ya enggak sih, cuma biasanya kan gitu."

Gracia cemberut.
"Kamu syafrizon aja bawaannya."

"Syafrizon?" Shani mengerutkan keningnya merasa janggal pada ucapan Gracia,

"Iya syafrizon, apa itu namanya kalo kita berburuk sangka sama orang lain?" Tanya Gracia

"Itu suuzon sayang." Ucap Shani mencubit hidung mancung Gracia dengan gemas.

Mereka berdua sama-sama terkekeh, Gracia memeluk Shani dan membenamkan kepalanya ke bahu Gracia. Sepertinya setiap memeluk Shani, Gracia selalu melakukan hal ini.
"Shan, yuk sekali aja yang." Ucap Gracia dengan nafas berat.

"Hmmm jangan sekarang ya sayang."

"Kenapa? Kamu lagi dapet?" Ucap Gracia menatap Shani.

"Enggak, kamu lupa ya? kita kan mau ke sekolah."

"Hehe iyaa, yaudah deh cium dulu sini." Tanpa menunggu jawaban Shani, Gracia langsung menarik tengkuk Shani dan mencium bibirnya. Gracia mencium Shani dengan sedikit nafsu dan liar.

Saat merasa dirinya sudah kehabisan oksigen, Shani mendorong tubuh Gracia sedikit pelan.
"Greh"

Gracia memeluk Shani lagi.
"Gak bisa nahan nya." Ucap Gracia dengan sangat pelan.

Shani tersenyum dan mengelus punggung Gracia yg sepertinya sedang melawan nafsunya sendiri.


















































Nikah Paksa ( END ) ✔️Where stories live. Discover now