32

247 114 277
                                    

Brakkk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Brakkk

Mobil itu berhasil menghantam tubuhnya kuat sampai-sampai terpental lumayan jauh. Seketika, darah pun mulai mengalir dari kepalanya, membentuk suatu genangan di aspal jalan. Ada banyak luka-luka dan tulangnya seakan remuk sampai ia bahkan tak mampu bergerak sama sekali.

"JIMIN!!!!!" teriak Yoora kuat setelah melihat bahwa Jimin lah yang tertabrak mobil.

Laki-laki itu menyelamatkannya, laki-laki itu rela membahayakan nyawanya sendiri demi Yoora. Sedangkan Yoora sekarang masih terduduk di tepi jalan karena Jimin tadi mendorongnya untuk menjauh. Alhasil mobil itu mengenai Jimin bukannya Yoora.

Tak terasa air mata Yoora sudah membanjiri pipinya, ia merasakan rasa bersalah yang teramat sangat. Lalu dengan segera ia bangkit dan menghampiri Jimin yang sudah tergeletak lemas tak berdaya.

"Jim.....Ji-Jimin maafin gue.... Lo ha-harus bertahan..." ujar Yoora sambil menangis.

Yoora menempatkan kepala Jimin pada pangkuannya, ia menggenggam tangan Jimin erat. Bahkan ia tak perduli dengan darah Jimin yang sudah sangat mengotori pakaiannya.

"Yo-yoor...ahhh... Lo gap-gapapa kan?...arghhh." ujar Jimin terbata-bata, bahkan untuk berbicara pun sangat susah.

"Jim lo apaan sih?! Bisa-bisa nya lo masih perduli sama kondisi gue di saat kondisi lo sendiri gini!!! Gue gapapa Jim!!! Gausah pikirin gue!" bentak Yoora sambil terisak.

Jimin pun terus menatap mata gadisnya itu, rasanya hatinya menghangat ketika melihat Yoora yang mengkhawatirkannya. Ia bahagia, ia bersyukur gadisnya itu masih memperdulikannya. Tanpa terasa sebuah senyuman hangat terukir dari wajah Jimin yang sudah dipenuhi darah. Dengan sekuat tenaga, Jimin mengangkat tangannya yang seakan sudah remuk mengarah ke wajah Yoora, ia usap pipi gadis itu lembut.

"Yoor.....gu-gue....sa-sayang...sama...l-lo..." ujar Jimin lirih, sebelum akhirnya kedua matanya benar-benar tertutup sempurna. Pegangannya pada pipi Yoora pun terlepas, Jimin tak sadarkan diri.

"JIMIN!!! Jim...gue mohon.....Jim buka mata lo...JIM!!!" teriak Yoora sambil memeluk Jimin erat. Air matanya turun makin derasnya. Ini salahnya, semuanya adalah salah Yoora.

Hyunjin pun datang menyusul dengan cemasnya, tak lama kemudian Taehyung dan Jungkook pun ikut menghampiri. Ketiganya syok dengan apa yang baru saja terjadi, kejadian itu terjadi begitu cepat. Dan sekarang, area itu sudah dipenuhi oleh kerumunan orang.

Tanpa berlama-lama Jungkook pun menelpon ambulan, menunggu sebentar sebelum akhirnya tubuh lemah Jimin itu dibawa menuju rumah sakit.

Sesampainya di rumah sakit, Yoora terus saja menangis. Ia terlihat begitu hancur, rasa bersalah menjalar begitu saja hingga menembus hati, membuat hatinya itu seakan ditusuk-tusuk. Sebelum kejadian itu, Yoora sangat kasar terhadap Jimin. Ia mendorong, bahkan sampai menendang selangkangan laki-laki itu. Tapi kenyataan Jimin yang masih berusaha keras menyelamatkan nyawa Yoora, benar-benar membuat Yoora merasa semakin sesak.

THE GAME ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang