Eternal Smile || Sunhak ft. Hyunjae

> TREINTA Y TRES <

.

.

.

~Happy Reading~

.

.

.

Varo berjalan menyusuri koridor sekolahnya. Dia mencari Kiki yang sejak pagi tidak terlihat sama sekali. Dia benar benar menyesal karena sudah mempermainkan perasaan Kiki.

"Kiki kamu dimana sih?" Varo terus mencari sampai dia tidak sengaja berpapasan dengan Rayhan.

"Ray." Rayhan menatap malas Varo di depannya.

"Lo tau Kiki dimana?"

"Kenapa nyariin Kiki? Mau bikin dia lebih sakit hati?"

"Gue ada urusan sama dia, penting."

"Dia ga berangkat, dan gue ga tau dia ada dimana."

"Lo bohong kan? Lo pasti tau dia dimana."

"Buat apa bohong, dan sekalipun gue tau gue ga akan kasih tau elo kali." Rayhan melenggang pergi meninggalkan Varo yang mengacak rambutnya frustasi.

Dia menyadarinya sekarang, perasaannya kepada Kiki sekarang bukan hanya sekedar keinginan untuk memanfaatkannya. Dia sadar setelah pembicaraannya dan Juna kemarin pagi. Dia mencintai Kiki tulus dari hati, tapi egonya menghancurkan segalanya.

"Kiki maafin aku!"

***

Vano mengandeng tangan Juna menuju kantin. Dari pagi senyumannya terus mengembang, seakan hari ini adalah hari paling bahagia. Mereka berjalan mendekati meja yang sudah ada teman teman mereka.

"Seneng banget sih yang pacarannya ga harus sembunyi sembunyi." kata Leon.

"Jelas dong, gue kan mau pamerin ke dunia kalo Junata itu punya gue." kata Vano sombong.

"Songong banget sih lo, nanti kalo putus nangis." kata Justin.

"Lo doain gue putus?"

"Gue ga doain, tapikan ada kemungkinan." sebelum Vano kembali menjawab suara Sean menginterupsi.

"Katanya Vano mau traktir kita kok ga pesen makanan?"

"Eh iya kelupaan kan." Vano menyuruh Juna duduk. "Kalian mau apa?"

"Samain aja semuanya sama kamu." kata Juna.

"Oke." Vano langsung menarik tangan Justin untuk ikut dengannya. "Ikut gue lo, enak aja mau babuin gue."

Makanan mereka sudah sampai, mereka makan diselingi mengobrol ringan.

"Eh baru sadar kak Rion ga ada, dia kemana?"

"Katanya ada urusan penting." -Leon.

"Padahal mau ngomong sama kak Rion."

Disisi lain Rion sedang mencari sosok yang sangat dibencinya. Alvaro Argantara, dia sangat membenci ketua Osis itu. Dia melihat Varo yang baru saja di tinggal oleh Rayhan langsung berlari menghampirinya.