> ONCE <

371 71 22
                                    

Nih ku kasih double... Bilang apa sama aku🤣

Vote + Komen = update

.

.

.

~Happy Reading~

.

.

.

Pulang sekolah keadaan Juna terlihat lebih segar. Wajahnya sudah tidak terlihat pucat dan dia juga sudah tidak mengeluh pusing.

"Yakin kuat naik sepeda? Ga mau gue anterin aja?"

"Makasih tawarannya tapi gue bisa kok." Juna tersenyum lebar, membuat hati Vano berdegup tidak karuan.

"Pertahankan senyum itu ya! Gue suka." Vano mengelus kepala Juna. "Hati hati pulangnya! Kalo udah sampai chat gue jangan lupa."

"Iya iya bawel deh kaya emak emak."

"Gue pulang dulu." Juna menaiki sepedanya keluar gerbang sekolah. Dirasa Juna sudah cukup jauh Vano mengikutinya diam diam.

Dia sangat penasaran dimana Juna tinggal, dia mengikutinya karena Juna tidak pernah mau memberitahunya. Bukannya dia ingin mengusik privasi orang, tapi dia memiliki sebuah firasat.

Dia jadi kepikiran perkataan Leon beberapa hari lalu, tentang Juna dan Jefan. Jujur dia mulai penasaran dengan hubungan mereka berdua. Tanpa terasa dia sudah mengikuti Juna sampai di rumahnya. Rumah dengan dua lantai yang cukup mewah itu mengunci pandangannya.

"Dia tinggal di rumah semewah itu? Lalu untuk apa dia bekerja di minimarket?"

"Dari banyaknya rumah yang ada di sini, rumah kak Jefan yang mana? Kenapa gue ga tanya Leon waktu itu, bodoh banget sih gue."

"Udah lah yang penting gue udah tau rumah Juna."

Vano bergegas pergi dari sebelum ada orang yang melihat keberadaannya.

***

Juna masuk kedalam rumah dengan hati hati. Langkahnya di buat selebar mungkin agar segera sampai di kamarnya. Dia segera masuk kedalam kamarnya dan berganti baju, dia harus memasak untuk makan malam.

Saat keluar kamar dia dikagetkan oleh Jefan yang tiba tiba mendorongnya ke dinding. Jefan menekan bahu Juna kuat, merapatkan tubuh yang lebih muda ke dinding di belakangnya.

"K-kak Je?" kata Juna lirih, dia tau apa yang akan terjadi.

"Lo mau main main sama gue hah?" kata Jefan dengan nada tinggi. "Gue udah sering bilang, kenapa lo ga ngerti juga?"

"Aku udah coba jauhi dia, aku udah lakuin semua yang kakak katakan. Tapi apa kak, semuanya sia sia." Juna menundukkan pandangannya. "Leon tau, dia tau kalo kakak menyuruhku menjauhinya. Dan sekarang dia berfikir kalo kita kakak adik." mendengar perkataan Juna, Jefan refleks mencengkeram dagu yang lebih muda.

"Dasar bodoh, bagaimana dia bisa tau?"

"Lapangan indoor dia mendengar semua yang kakak katakan di sana."

Eternal Smile || Sunhak ft. HyunjaeWhere stories live. Discover now