Paparazzi

95 15 4
                                    

Hari hari ini, sebuah masalah baru muncul. Beberapa hari sejak konfirmasi kehamilan Se ri, banyak sekali reporter yang penasaran tentang keberadaan suaminya yaitu Jeong hyeok yang sampai sekarang belum bisa mereka temukan. Walaupun Se ri sudah menegaskan kalau tidak ada yang boleh mengusik kehidupan pribadinya, apa lagi berkaitan dengan Jeong hyeok. 

"Mulai dari hari ini, kamu tidak boleh keluar kecuali ada keperluan yang mendesak", pesan Se ri saat di kamar bersama Jeong hyeok. Dalam posisi tertidur, Se ri membaringkan kepalanya di atas dada Jeong hyeok. 

"Kenapa?" tanya Jeong hyeok bertingkah sok polos.

"Ada banyak paparazzi diluar sana yang sedang menunggumu untuk keluar dan kalau mereka menangkap mukamu, mereka pasti akan mempublishnya", jawab Se ri dengan muka cemberutnya.

"Emangnya kenapa kalau mereka mempublishnya", tanya Jeong hyeok iseng, tangannya bergerak memainkan rambut Se ri.

"Mereka akan membongkar semua informasi tentangmu, kamu akan diikuti oleh banyak sekali orang yang tidak akan bisa berhenti mengambil fotomu dan..."

"Dan??? Dan apa???"

"Dan suamiku sangat tampan, aku tidak mau banyak perempuan yang suka padamu karena..."

"Karena kamu hanya milikku", jawab Se ri, pipinya memerah. 

"Aku hanya milikmu dan begitu juga sebalikanya", balas Jeong hyeok.

Jeong hyeok tiba tiba turun ke perut Se ri, ia memeluknya dan meletakkan kepalanya di perut Se ri, ia mulai berbicara...

"Anak anak appa lagi ngapain?"

"Nanti kalau kita sudah bertemu, appa janji akan mengajak kalian bermain dan pergi berjalan jalan bersama eomma. Jangan nakal juga ya di dalam sana, agar eomma tidak kesusahan" pesan Jeong hyeok, sedangkan Se ri membelai kepal Jeong hyeok.

"Salanghae"

📸

📰

Setelah beberapa hari...

"Apa benar yang tadi kamu lihat itu Yoon Se ri atau kita salah mobil?" Tanya seorang pria di dalam mobil kepada temannya.

"Tadi aku benar benar melihat Yoon Se ri, dia masuk ke dalam mobil merah itu bersama seorang pria", jawab temannya dengan sangat yakin.

"Hmmmm, pria itu kemungkinan besar adalah suaminya",

"Apa kita harus melakukan ini? Melelahkan"

"Hya kamu mau dibayar atau tidak? Kalau tidak mau ya sudah biarkan saja aku yang mengerjakannya dan ini adalah topik yang paling hot sekarang, bayarannya juga sangat tinggi, apa lagi kalau kita mendapatkan foto mukanya", jelas pria itu sambil mempersiapkan kameranya.

"Bener juga sih"

"Jadi hari ini kita harus mendapatkan foto mereka sebelum yang lain mendapatkannya"

"Itu, itu, itu, mereka keluar!" Seru temannya itu.

"Mana mana?!" Dengan sigap ia mengambil foto Se ri dan Jeong hyeok yang keluar dari pintu supermarket. Jeong hyeok membukakan pintu mobil untuk Se ri dan membantunya untuk masuk.

"Sayang sekali mereka menutup muka mereka aish", keluh pria itu sambil melihat lihat hasil fotonya.

"Dari sini suaminya terlihat seperti seorang yang sangat tampan. Lihat dari badannya saja sudah ketahuan, tinggi, berotot, pundaknya lebar , bahkan dia terlihat sangat romantis tadi"

"Iya aku jadi ikut iri"

"Yang penting kita sudah mendapat tangkapan untuk hari ini, kajja kita kembali, hasil ini sudah lumayan",

Di mobil... 

Jeong hyeok mengecek list belanja bulanan mereka tapi saat dia sedang mengeceknya...

"Ri Jeong hyeok-ssi...", panggil Se ri dengan gugup. 

"Hm?" Jeong hyeok menoleh ke arah Se ri. Se ri meraih tangan Jeong hyeok yang besar dan meletakkannya di atas perutnya. Jeong hyeok yang merasakan sesuatu di bawah telapak tangannya ikut terkejut. Saat itu di sadar apa yang baru saja ia rasakan...

"Barusan itu...", tanya Jeong hyeok dengan muka polos.

"Iya, barusan itu..." 

Jeong hyeok yang sangat bahagia langsung memeluk perut Se ri dan berbicara di sana...

"Sepertinya anak anak ayah sudah bisa bergerak sana sini", bisiknya. 

"Kamu senang?" Tanya Se ri dan Jeong hyeok mengangguk dengan senyuman di wajahnya.    

📸

📰

"Apa apaan ini?" Se ri melihat lihat berita di handphone-nya pada sore hari di kamarnya.

"Yoon Se ri apa yang sedang kamu lihat?", tanya Jeong hyeok penasaran, ia mendekat ke arah Se ri dan mengintip layar handphone-nya.

"Bukannya itu..."

"Itu kita tadi pagi", Se ri melengkapi kata kata Jeong hyeok

"Bagaimana mereka bisa mendapatnya?" Tanya Jeong hyeok dengan polos.

"Aku tidak lagi heran mereka bisa mendapatkannya", balas Se ri, ia mulai menelusuri part komentar.

Comments:

PLN: 
Tinggi! 😍

AC:
Badannya manly bet T-T 

 PPKM:
Pundaknyaaaaaa 🤪🤪

RSJ:
Fix ini orang pasti ganteng banget 
😌😌

PLTN:
Romantis 😭😭

Abang_tukang_bakso:
Yoon Se ri beruntung banget deh 😑😑

Indomie_Seleraku: 
Cari cowok kayak gini dimana ya? 😩😩

Gado.gado_enak_tenan:
Baaaaaang, ambil aku sebagai istri keduamu baaaaaang
😫😫😫😫

Istrinya.Lee_Min_Ho:
Sayang gak keliatan mukanya 🙄

And so on.....

--------------------------------

Se ri merengut saat membaca komentar itu satu persatu, sedangkan Jeong hyeok hanya bisa tersenyum senyum.

"Yang penting mereka tidak mendapat mukaku kan?" Tanya Jeong hyeok, ia ikut duduk di sebelah Se ri.

"Tapi dari badanmu saja mereka sudah tahu kalau kamu tampan", jawab Se ri cemberut.

"Emangnya kenapa kalau mereka tahu aku tampan?" Tanya Jeong hyeok lagi, ia membelai perut Se ri.

"Ketampanan suamiku hanya milikku", jawab Se ri.

"Aku tidak peduli apa yang mereka katakan, karena aku hanya milikmu, hanya milikmu dan Yoon Se ri hanyalah milikku", tiba tiba Jeong hyeok mulai menaiki Se ri.

"Sepertinya sudah lama kita tidak bermain", bisik Jeong hyeok menggoda.

"Benar juga, tapi kalau kamu mau bermain denganku, minta dulu izin dari anak anak kita", bisik Se ri di telinga Jeong hyeok.

Jeong hyeok pun turun ke perut Se ri lalu berbisik, "anak anak, eomma appa mau bermain dulu ya"

Jeong hyeok kembali naik dan mencium Se ri dengan kuat...

(Semuanya dah pasti tahulah kelanjutannya 🤣🤣🤣🤣)
________________________

Don't forget to vote 😜
(Author mau travelling dulu hahaha)

8 Troubles Blackout (Complete)Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon