I Think We Should...

98 15 3
                                    

Di hari itu, Hae sun sedang melatih tarian ballet nya, di saat yang bersamaan ia juga sedang memikirkan suatu keputusan sulit yang harus ia ambil.

"Hae sun-a", Dong gu masuk kedalam ruang latihan Hae sun.

"Oh kau sudah datang", balas Hae sun dengan nada yang lemah.

Mendengar cara Hae sun berbicara Dong gu tahu pasti ada yang salah."Ada apa?", tanyanya, ia memeluk Hae sun dari belakang. Anehnya Hae sun melepas pelukkan Dong gu, tidak seperti biasanya.

"Aku rasa... kita harus berhenti sejenak", ujar Hae sun terbata bata, pandangan matanya mengarah kebawah.

"Maksudmu?", tanya Dong gu tak mengerti.

"Aku hanya merasa, aku masih ingin bersamamu tapi disaat yang bersamaan aku juga terpaksa harus bersama Tae oh. Ini hanya untuk sementara waktu, hanya sampai aku menyelesaikan tugas ini. Lebih baik kita berhenti untuk sementara, aku juga tidak ingin membuatmu sedih atau khawatir", jelas Hae sun sambil memberanikan dirinya untuk menatap mata Dong gu. Dong gu yang saat itu mendengarkan, merasa patah hati tapi dia ingin bisa menghargai apapun keputusan yang Har sun buat, walaupun itu menyakiti perasaannya.

"Aku percaya kalau kamu tidak memiliki perasaan pada Tae oh tapi janji padaku kalau kita akan kembali bersama lagi, ok?", balas Dong gu, ia kembali memeluk Hae sun.

"Aku janji, kita akan seperti ini lagi", janji Hae sun, ia membalas pelukan Dong gu.

"Sosis?", Dong gu menawarkan cemilan kesukaan mereka berdua.

"Aku sudah memesan satu kardus kemarin", lanjutnya, ia mencoba untuk menghibur Hae sun dan dirinya.

"Mau", jawab Hae sun yang langsung berlari keluar ruang latihannya itu.

"Jangan makan semuanya, itu juga punyaku", sahut Dong gu yang ikut berlari menyusul Hae sun.

💳

🖤

"Hya Joon! Kau mau kemana!", J Hack melompat ke arah Joon gi lalu keduanya terjatuh.

"Kau gila!", gumam Joon gi saat ingin kembali berdiri.

"Hahaha, aku hanya terlalu senang hari ini", canda J Hack sambil kembali berdiri.

"Kau mau kemana?", tanya J Hack penasaran.

"Aku ingin pergi makan sebentar bersama adikku", jawab Joon gi sambil membersihkan bajunya dengan tangannya.

"Aku ikut ya, kajja!", seru J Hack begitu semangat.

"Seharusnya makan siang ini adalah rencana dating-ku, ah ya sudahlah", bisik Joon gi merasa tidak nyaman.

"Hya! Cepatlah!", panggil J Hack yang sudah berjalan jauh di depan.

"Oo", Joon gi berlari menyusul J Hack.

🍜

"Ri Jeong hyeok-ssi, aku mau yang ini", Se ri menunjuk nunjuk ke arah sebungkus ramyeon.

"Tidak", jawab Jeong hyeok sambil menggelengkan kepalanya.

"Tapi aku lapar", komplain Se RI yang langsung cemberut. Tanpa berkata apa apa, Jeong hyeok berdiri dan mulai mengeluarkan beberapa bahan bahan makanan.

"Aku masakan Bibimbap jadi jangan minta ramyeon lagi, itu tidak sehat", jelas Jeong hyeok, tangannya sibuk menyiapkan bahan bahan masakannya.

"Ye Ri Jeong hyeok-ssi", balas Se ri dengan senyumnya.

🗃️

🕶️

"Siapa dia?", tanya Gang Tae saat melihat Yea ji yang dari tadi mengetik pesan di layar handphone-nya (Park Bo gum).

"Dia hanya teman lamaku", jawab Yea ji dengan kata kata yang sama.

"Jadi kamu sudah tidak mencintaiku lagi hah?", Sindir Gang Tae, ia mulai cemburu.

"Hya! Dia hanya teman semasa kecilku", jawab Yea ji dengan lantang.

"Apa kamu menyukainya saat masih kecil?", tanya Gang Tae kesal.

"Ish, apa apaan kamu ini!", bentak Yea ji yang langsung memukul kepala Gang Tae.

"Sakit", balas Gang Tae sambil memegang kepalanya dengan satu tangannya.

"Siapa suruh kamu cari masalah", lanjut Yea ji lalu pergi meninggalkan Gang Tae di ruang tengah base sendirian.

"Sepertinya memang dia gebetannya saat masih kecil", bisik Gang Tae dengan muka bete.

_____________________
Don't forget to vote,
author harap kalian suka
sama ceritanya ya...

See you, Kalla Out
🕶️🐯🐯🐯🕶️



8 Troubles Blackout (Complete)Onde as histórias ganham vida. Descobre agora