Drunk

96 14 0
                                    

"Man wol-a, *sul ma-sil lae?"
*"Mau pergi minum?"

"Mianh eonni, jadwalku sedang penuh dan aku kedatanganan teman Joon gi, mianhe Hae sun eonni

"Ah gwaen-cha-na, gwaen-cha-na, hwaiting Man wol-a!"

"Gu-ma-wo eonni *na gan-da"
*Aku pergi 

"Oo" 

Hae sun menutup panggilan itu lalu ia mulai menelpon seseorang lagi...

"Wae?"

"Yea ji eo-di-ya? ba-ppa-yo?"
*"Yea ji kamu dimana? kamu sibuk?"

"Mm"

"sul ma-sil lae?"
*"Mau pergi minum?"

"Na ba-ppa, mianh"

"Hm, annyeong"

"Annyeong"

"Apa lebih baik aku..."

"Andwae!" Hae sun melempar handhonenya, ia berfikir untuk mengajak Dong gu tapi setelah apa yang ia katakan kepadanya hari itu, ia jadi merasa canggung dan tidak nyaman.

"Ya sudah, lebih baik aku pergi sendiri. Kajja!" 

🍾

🥃

"Kkkeeeh! Soju sa-lang-hae", Hae sun berteriak saking mabuknya. 

"Zzzzz... zzzz... zzzz", handphonenya bergetar. 

"Oo, lihat siapa yang memanggil, xixixi", Hae sun tertawa mabuk lalu mengangkat panggilan itu.

"Hae sun-a, ji-geum eo-di-ya?" tanya suara itu.
*kamu dimana sekarang?

"Dong gu-ya!", seru Hae sun di ujung panggilan itu.

"Hya, kamu pergi minum?!"

"Mm, wae?"

"Hya! Sudah jam berapa ini ha?! Aku akan segera kesana", Dong gu menutup panggilan mereka.

"Ahjumma! Tambah satu botol lag!"

🍾

🥃

"Ahh, aneh aneh saja, aku kira dia bisa mengatur dirinya sendiri walaupun aku tidak ada, go-cham, hubungan ini? Berhenti sebentar? Lihat apa yang terjadi tanpaku", oceh Dong gu sendirian di dalam mobil. 

"Itu dia!" Dong gu menemukan Hae sun yang sedang merenung di kedai bersama beberapa botol Soju diatas meja. Dong gu memarkirkan mobilnya dan berlari ke arah Hae sun.

"Hya, kau bilang kita akan berhenti untuk sementara, aku kira kamu bisa mengurus dirimu sendiri tanpa ku untuk sementara ini tapi ternyata tidak cih", omel Dong gu, ia ikut duduk di depan Hae sun yang masih mabuk berat.

"Dong gu-ya, kau tahu?"

"Mwo?" 

"Ini susah, aku tidak ingin Dong gu merasa sakit hati saat aku sednag bersama Tae oh, aku tidak ingin menjadi beban Dong gu padahal aku jarang bersama dia karena harus bersama Tae oh", gumam Hae sun dengan mabuk sambil menahan air matanya.

"Aku tidak pernah merasa terbebankan, walau terkadang aku merasa sedikit sedih dan iri saat melihatmu dengan dia, tapi kau tahu? Lebih menyakitkan lagi jika mendengar kalau kamu ingin kita berpisah walaupun hanya untuk sementara tapi itu lebih menyakitkan", balas Dong gu, tangannya memindahkan botol botol Soju itu sambil memandang ke bawah.

"Chaaaaaah, ini untukmu, minum ini dan berbahagialah", Hae sun menuang Soju itu lalu menyodorkannya ke Dong gu.

"Kalau aku meminum ini, siapa yang akan membawa kita berdua pulang hah?" tolak Dong gu.

"Ya sudah kalau tidak mau, ini untuk aku saja" 

"Hae sun, kamu sangat cantik", puji Dong gu dengan senyuman sambil menatapnya meminum segelas Soju itu.

"Aku tahu aku cantik huh", balas Hae sun penuh rasa percaya diri.

"Kajja, ayo pulang", Dong gu menarik tangan Hae sun.

"Tidak mau!" Hae sun menolak dengan keras.

"Hya, kamu mau tidur disini?" omel Dong gu sambil terus menarik tangan Hae sun. 

"Sudah kubilang tidak mau! Aku mau pulang kalau kamu mau tidur bersamaku " 

"Dasar", merasa kesal, Dong gu memilih untuk menggendong Hae sun. 

"Turunkan aku!"

"Ahjumma, ini bayarannya", Dong gu meletakkan uangnya di atas meja mereka.

"Hya turunkan aku!"

"Beraninya kamu mengganggu ballerina paling hebat di negara ini!"

"Dasar omong kosong"

"Security, security!"

"Kamu sangat mabuk!"

"Aku tidak mabuk!"

"Mabuk!"

"Tidak!"

"Terserah ah"

Di mobil...

"Aku harap kamu bisa melupakan kata kataku besok, Hae sun-a", bisik Dong gu sambil merapikan rambut Hae sun saat mereka berada di lampu merah.

"Salanghae, Hae sun"

________________________
Kira kira ini dua kelanjutannya 
bakal gimana ya...🤔🤔

Author harap kalian suka sama
chapter kali ini, jangan lupa vote 
nya yaaaaa 😆😆😆

See you everyone, Kalla out 
🐯🐯🕶🕶

8 Troubles Blackout (Complete)Where stories live. Discover now